Malam sudah semakin larut, tapi para tamu masih sangat banyak. Wajar saja, siapa yang tidak mengenal keluarga Pradipta dan Dinata? Andrea dan Azka juga pasrah saja meskipun sudah sangat lelah.
"Wah kalian sepertinya sudah sangat tidak sabar ingin segera pergi ke kamar pengantin ya," ejek Fathan yang tampak baru datang bersama Alletha.
"Tutup mulutmu," kesal Azka tanpa menutupi sedikitpun dari Alletha yang sejak tadi memandangnya dan Andrea dengan tersenyum.
Fathan tergelak. "Kau sudah tidak tahan ingin mengasah pedang ya?" ia semakin gencar menggoda keduanya yang kini tampak memerah wajahnya.
"Kau ini. Datang tengah malam malah mengejek," kesal Reyma yang entah darimana datangnya.
"Kau kapan Rey?" kali ini Azka dan Fathan kompak membuat Reyma mendengus kesal.
"Bagaimana kalau aku menjadi istri kedua salah satu diantara kalian saja?" kali ini dua laki-laki itu terbungkam dan di sambut gelak tawa tiga bidadari yang menatap penuh ejekan pada keduanya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者