"Aku selalu mendukungmu. Lakukan yang terbaik dan jangan sampai kau mengecewakan mereka," dukung Azka begitu melihat binar bahagia yang terpancar dari wajah Fathan. Ada kelegaan luar biasa melihat sahabatnya itu kembali bersemangat menjalani kehidupannya.
"Aku harap kalian selalu bahagia. Dan segera menyusulku dan Alleta," ucap Fathan yang di sambut dengan senyum Azka. "Kau pasti sudah tidak sabar. Cicil saja dulu," lanjutnya.
"Kamu pikir beli rumah bisa di cicil," kesal Azka dengan ide gila sahabatnya itu.
"Bukankah kamu akan dapat rumah?" ucapan Fathan semakin ngawur dan lebih ngawur lagi pikiran Azka yang cepat menangkap maksud dari sahabatnya itu.
Keduanya akhirnya tertawa karena menyadari perbincangan absurb yang jauh dari sifat asli mereka. Azka dan Fathan meyakini dalam hati masing-masing bahwa perubahan ini terjadi karena kehadiran makhluk Tuhan yang bernama perempuan.
***
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者