Untuk sejenak Alleta melupakan semua masalah yang telah dihadapinya. Tetapi berulang kali, ia mencoba untuk menarik napas agar pikirannya jauh dari bayang-bayang Fathan. Sementara Hera, sibuk memilih pakaian yang ia suka. Alleta tidak ada selera untuk membeli pakaian, ia memilih untuk diam saja.
"Kamu tidak membeli pakaian?" tanya Hera.
"Tidak, kamu saja. Aku sedang tidak ingin membeli pakaian."
"Apa perlu aku belikan?" Hera tersenyum ke arahnya.
"Tidak perlu. Kamu saja yang beli, biar aku ikut di belakang kamu saja."
Hera mengangguk paham, kemudian ia pun melanjutkan kembali memburu barang-barang yang ada di sana. Alleta terlihat seperti wanita yang tidak memiliki semangat hidup. Ia mulai sadar kalau dirinya mulai mencintai Fathan. Tetapi Alleta tidak ada keberanian untuk mengatakan semuanya. Apalagi jika mengingat kalau Fathan telah memulangkan dirinya ke rumah sang ibu.
**
Di tempat lain.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者