Shena tampak berjalan lesu di pinggir jalan. Sendirian. Tidak ada satu pun orang yang menemani. Bukan tidak ada, hanya saja Shena sendiri yang sengaja menghindar dari orang lain. Termasuk Dean.
"Kamu itu hanya teman Dean yang selalu menyusahkan!"
Ucapan Grace masih terus terngiang-ngiang dalam pikiran Shena. Mengingat hal tersebut membuat Shena merasa begitu hina. Seakan apa yang Shena lakukan selama ini telah menyusahkan dan merugikan banyak orang.
"Jauhi Dean jika kamu masih punya harga diri sebagai seorang wanita."
Harga diri?
Apakah Shena benar-benar tidak memiliki harga diri? Apa kelakuan Shena benar-benar buruk di mata orang lain? Tidak adakah satu tindakan Shena yang memiliki nilai baik?
Tin! Tin!
Shena tampak terlonjak kaget mendengar suara klakson motor yang begitu dekat dengannya. Sontak hal tersebut membuat Shena menolehkan kepalanya.
"Ayo naik!" seru Barents dari balik helm full face-nya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者