webnovel

Beautiful Peach Blossom

"Aku sudah memutuskan hal ini matang-matang" ucap Wonbi penuh tekad meski air mata belum sepenuhnya kering dari wajahnya. Seorang gadis dari desa nan jauh berjuang untuk mengenyam pendidikan di istana kerajaan dengan menggunakan nama saudara sepupunya yang telah meninggal. Ia akan tetap merahasiakan identitasnya sebagai perempuan yang menyamar menjadi laki-laki. seiring perjalanan sebagai mahasiswa ia akhirnya mampu mengungkapkan rahasia dibalik kematian ibu dan sepupunya. Menjalani hidup dengan kumpulan pangeran kerajaan membuat hidupnya tak semulus yang ia kira. Awalnya cukup merepotkan akan tetapi semuanya ikut andil dalam mencari kebenaran tragedi sepuluh tahun yang lalu.

Rose_And_Sunset · 历史言情
分數不夠
53 Chs

BAB 39 "PERLUKAH AKU MENYELAMATKAN KELUARGAKU?"

ROSE AND SUNSET

Dohyun jauh lebih posesif dari sebelumnya, dengan alasan bahwa hansung belum sembuh total dan masih butuh perawatannya maka ia menyuruh hansung untuk satu ruangan dengannya agar bisa ia rawat dengan mudah, berjaga-jaga jika hansung tiba-tiba demam tengah malam dikarenakan racun yang belum hilang sepenuhnya dari tubuh hansung.

Berkali-kali hansung mengubah posisi tidurnya, tapi nihil. Ia bahkan belum bisa memejamkan mata sejak ia berbaring di kasurnya. Dohyun memperhatikan sahabatnya saat itu. Ia memperhatikan hansung dalam diam.

Saat mata dohyun membuka, ia dan hansung secara tidak sengaja bertatapan. "kau belum tidur?" Tanya hansung.

"bagaimana aku bisa tidur kalau orang di sebelahku selalu membuat keributan?" kata dohyun.

"maafkan aku, aku tidak bermaksud…" hansung panik.

"sudahlah, lebih baik kau diam saja. Kalau kau belum ngantuk merenunglah, lama kelamaan kau akan terlelap dengan sendirinya" ucap dohyun sambil membalikkan badan membelakangi hansung.

Hansung pun tidur dengan posisi telentang menghadap ke langit langit kamar, "merenung?" pikirnya.

Akhirnya pikiran hansung berlari ke masa lalunya, ketika ia masih tinggal di istana dan bermain-main dengan kakaknya shin wonki dan beberapa teman kakaknya. Dulu ketika ia masih kecil ia tidak berani berteman dengan siapapun di istana karena ia selalu disibukkan dengan berbagai pelajaran yang ada di istana. Akan tetapi, tiap kali ada kesempatan kakaknya selalu berhasil membawanya keluar dan mengajaknya bermain bersama teman sepermainannya. Ada hansung dan satu lagi… ia lupa namanya, tapi ia ingat bagaimana wajahnya. Siapa ya? Pikir hansung dalam dalam. Hingga akhirnya tanpa ia sadari dirinya sudah jatuh ke dalam mimpi.

# # #

Keesokan paginya, seperti biasa hansung bangun terlebih dahulu untuk membersihkan diri dan bersiap-siap. Matahari bahkan belum muncul saat ia mencoba ke tempat pemandian pribadinya. Hansung bersenandung ria, ia membayangkan festival panahan untuk putri bangsawan tahun ini akan berjalan dengan sangat baik. Tiba-tiba seseorang melompat dari pagar yang ada di sampingnya, karena terkejut hansung pun jatuh ke belakang.

Seseorang yang memakai pakaian serba hitam dan penutup wajah dilengkapi dengan pedang yang panjang. Hansung ketakutan, "siapa orang ini? Apakah dia seorang mata-mata" pikirnya. "matilah aku, sepertinya umurku cukup sampai di hari ini saja" katanya dalam hati saat orang berbaju hitam di depannya tengah menarik pedang tersebut.

Namun, terdengar suara pekikan seorang yang tengah kewalahan mengeluarkan ternak kerajaan sehingga beberapa sapi tengah kabur begitu saja dari gembalanya, "heei, kembali kau, sapikuu, jangan pergi! Tolooong!" ucap sang gembala, salah satu sapinya tengah menuju tempat hansung dan orang berbaju hitam tadi. Karena tahu aka nada orang yang datang maka dia pun segera berbalik dan menghilang di tengah kegelapan pagi buta.

Tak lama setelah itu, si gembala sapi mendatangi hansung dan bertanya, "tuan, apakah kau melihat sapi kerajaan yang kabur?" hansung pun langsung mengangguk dan menunjukkan kea rah sapi pergi tadi. "mari pak saya bantu" kata hansung.

Kini dirinya aman, tapi, yang masih menjadi pertanyaannya adalah siapa orang berbaju serba hitam tadi? Apakah dia penyusup? Perlukah ia memberitahu kabar ini pada putra mahkota atau ia simpan terlebih dahulu? Siapa tahu si orang berbaju hitam tadi adalah mata mata yang memihak kerajaan? Lebih baik ia cari tahu terlebih dahulu sebelum melaporkannya.

# # #

Setelah semua teman-temannya keluar dari asrama, hansung pun menyambut mereka dari luar. Seonho berlari dan menabrak temannya tersebut, "AW" pekik hansung.

"hansuuuung, aku sangat merindukanmu kau tahu? Sehari tanpa di sampingmu rasanya hari-hariku sangatlah menyebalkan, apalagi kecelakaan itu, membuatku harus menjaga jarak denganmu" kata seonho masih memeluk hansung erat. Seonho sangat menyayangi hansung, sejak pertama kali ia melihatnya ia merasa hansung adalah orang yang berbeda, hansung adalah pria berkepribadian kuat dan menawan, namun sayang, hanya karena ia berasal dari sebuah desa kecil dan miskin ia banyak mendapatkan ejekan dari bangsawan lain. Padahal, seonho merasa bahwa hansung memiliki aura seorang bangsawan yang kuat, dan ternyata benar dia adalah putra semata wayang dari mantan panglima istana. Dia juga tampan sebenarnya, meski lebih kea rah cantik daripada tampan, ditambah tahi lalat di hidungnya membuat wajahnya semakin menawan.

"terimakasih teman baikku seonho, aku baik-baik saja dan kuharap aku juga segera pulih seperti semula" kata hansung dengan senyum meski wajahnya masih pucat.

Tiba-tiba di samping seonho ada dohyun, "kau masih belum sehat, jangan terlalu dekat dengan seonho nanti kau kelelahan mendengarkan ocehannya" kemudian dia pun menggenggam tangan hansung dan mengajaknya berjalan lebih dahulu.

"heeeeii, tunggu aku!" teriak seonho.

Saat berada di samping dohyun, hansung pun bertanya, "dohyun, bagaimana dengan nasib orang kemarin yang hampir memanah yang mulia. Aku tidak yakin ia akan bebas dari hukuman meskipun dia seorang bangsawan di negeri ini" mendengar pertanyaan hansung. Dohyun pun terdiam cukup lama. Ia sendiri tidak tahu apa yang harus ia katakan pada gadis di sampingnya ini.

"kita lihat saja nanti" kata dohyun terus berjalan. Kemudian disusul seonho dan akhirnya mereka pun berjalan bertiga.

# # #

Tak ada yang menyangka di pertengahan jalan, adik dari shin dawon sedang menunggu mereka di tepi jalan menuju aula. Dohyun langsung menghentikan hansung dan seonho yang masih bercanda di sampingnya. Setelah melihat ke arah yang dilihat dohyun, mereka berdua pun sadar. Shin chaewon sedang sendirian di tepi jalanan ini dan menundukkan kepalanya. Hari masih pagi, tapi ia sudah tampak rapi dibandingkan putri bangsawan manapun.

Tak perlu waktu lama, shin chaewon ketika melihat mereka bertiga pun langsung datang menghampiri mereka, "selamat pagi tuan-tuan, aku shin chaewon. kalian semua pasti sudah mendengar berita tentang kakakku…"

"belum, kami belum mendengar apa-apa pagi ini, ini masih terlalu pagi untuk mendengarkan gunjingan atau berita dari para pelayan" kata dohyun memotong pembicaraan chaewon. Hansung dan seonho saling bertatapan. Memandang keheranan sikap dohyun yang tak bisa menahan emosinya.

"ooh begitu, sebelumnya aku sedang menunggu kalian disini. Aku ingin meminta bantuan. Aku tahu ini semua adalah salah dari saudariku, tapi aku mohon, aku menginginkan bantuan kalian" kata chaewon merengek.

Tak ada yang menjawab, hingga akhirnya hansung sadar dan dia pun menjawab, "kami akan membantumu sebisa kami, memangnya apa yang bisa kita bantu?" Tanya hansung.

Seonho dan dohyun jelas-jelas tidak mau membantu gadis ini, meskipun dia terkenal akan kecantikan dan kecerdasan dalam ilmunya. Nyatanya dia tak berbeda jauh dengan bangsawan lain yang kurang memiliki rasa simpati dan kasihan antar sesama.

"begini, sebelumnya aku minta maaf atas apa yang kakakku perbuat kepadamu tuan hansung. Akibat perbuatannya itu, sang raja memberinya sangsi untuk tidak diperkenankan keluar rumah selama sisa habis musim semi ini hingga festival bulan purnama musim panas nanti. Sedangkan lomba panahan akan segera dilaksanakan beberapa hari lagi, sehingga ia tidak bisa ikut. Aku minta bantuan kalian untuk menjadi anggota tim panahan keluarga shin. Tak ada yang bisa kumintai bantuan lagi selain kalian" kata chaewon.

Hansung merenung. Adik tirinya yang bodoh ini meminta dirinya untuk menggantikan dawon dalam festival ini. Bagaimanapun juga ia adalah asli bangsawan dari keluarga shin. Ia ingin ikut dalam perlombaan panahan ini, akan tetapi… ia memiliki kebimbangan yang lain.