webnovel

Beautiful Peach Blossom

"Aku sudah memutuskan hal ini matang-matang" ucap Wonbi penuh tekad meski air mata belum sepenuhnya kering dari wajahnya. Seorang gadis dari desa nan jauh berjuang untuk mengenyam pendidikan di istana kerajaan dengan menggunakan nama saudara sepupunya yang telah meninggal. Ia akan tetap merahasiakan identitasnya sebagai perempuan yang menyamar menjadi laki-laki. seiring perjalanan sebagai mahasiswa ia akhirnya mampu mengungkapkan rahasia dibalik kematian ibu dan sepupunya. Menjalani hidup dengan kumpulan pangeran kerajaan membuat hidupnya tak semulus yang ia kira. Awalnya cukup merepotkan akan tetapi semuanya ikut andil dalam mencari kebenaran tragedi sepuluh tahun yang lalu.

Rose_And_Sunset · History
Not enough ratings
53 Chs

BAB 38 "HAL YANG TAK KUSADARI ADA PADA DIRIKU"

ROSE AND SUNSET

Hansung merasa menjadi orang yang paling bodoh saat itu, ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tiba-tiba pria di depannya menangkap sebuah anak panah dan sekarang semua orang sedang menodongkan anak panah kea rah perempuan yang pernah ia temui sebelumnya. Di tempat yang sama dan kejadian yang sama, shin dawon berusaha menembakkan anak panah ke arahnya untuk kedua kalinya.

Hansung tidak kuat menahan beban tubuhnya, seketika kepalanya mendadak pusing dan ia pun jatuh tersungkur. Untunglah sebuah lengan perkasa menopang tubuhnya agar tidak jatuh, hansung tidak bisa melihat wajah orang itu dengan jelas. Matanya kabur hingga akhirnya ia pun pingsan.

# # #

Untuk kedua kalinya hansung kembali masuk ke balai pengobatan. Ia berbaring di kasur yang sama dengan yang ia pakai sebelumnya. Saat ia sadar, ia melihat kelima teman asramanya sedang berkumpul menjaganya. "hansung sudah sadar?" kata seonho yang pertama kali melihat kelopak mata hansung terbuka.

"aku dimana?" Tanya hansung saat berusaha duduk namun dilarang oleh seonho.

"hansung temanku, kau belum pulih benar. Seharusnya jika aku tahu bahwa akhirnya seperti ini aku akan menjagamu seharian di asrama" kata seonho.

"seonho, kata katamu itu alasan agar kau tidak ikut membantu persiapan festival kan?" goda seungmin.

"tidak, itu tidak benar. Aku hanya ingin menjaga hansung sampai sembuh dan mencegahnya untuk berada di posisi bahaya lagi" kata seonho sambil menatap sahabatnya hansung dengan lembut.

Mendengar pernyataan seonho, hansung pun menjadi luluh dan semakin sayang kepada seonho. Melihat pandangan tersebut dohyun pun tidak rela sehingga dia langsung melempar kain lebar ke wajah hansung sambil berkata, "mala mini dingin, pakailah agar kau merasa hangat. Ayo kita kembali ke asrama" kemudian wajah hansung dan seonho langsung cemberut. Tapi bagaimanapun juga hansung dibantu dohyun untuk mengahangatkan badan kemudian digendong untuk dibawa ke asrama.

Dasong yang mengetahui kecemburuan di mata dohyun pun semakin geli. Dirinya tidak menyangka bahwa sahabatnya itu pada akhirnya telah mencondongkan hatinya pada seorang gadis.

"ayo cepatlah kita pulang sekarang!" kata dohyun sambil membukakan pintu.

"tunggu! Kalian masih berhutang penjelasan padaku!" teriak hansung.

"kita ceritanya di asrama saja ya?" ucap dasong. Akhirnya mereka pun pergi ke asrama bersama.

Sesampainya di asrama, mereka berkumpul di ruang tengah. Meletakkan meja setinggi betis mereka dan duduk saling melingkar. Mereka pun mencondongkan badan mereka ke tengah. Hyunsang memulai pembicaraan karena dia adalah salah satu yang bisa menjadi narasumber.

"baiklah, peristiwa ini kumulai sejak aku dan hansung melaksanakan tugas ke gunung kemarin, melewati jalanan yang terjal dan sulit untuk ditempuh. Ketika kita selesai dan hendak pulang tiba-tiba hansung mendapat tembakan anak panah di bahunya, aku pun mengedarkan pandangan untuk mencari tahu siapa yang telah memanahnya. Tapi saat itu sudah gelap, sehingga penglihatanku terbatas. Kemudian aku mendatangi hansung dan dia sudah lemas, aku kira karena racun yang dibubuhkan dalam anak panah itu, pikirku. Namun, alangkah kagetnya diriku hansung terpanah lagi dan hampir mengenai jantungnya. Aku terkejut dan melihat bayangan hitam melompat dari gundukan tanah jauh di seberang sungai yang kami lewati sebelumnya. Misi itu benar-benar mengurasku. Sampai akhirnya aku melepaskan anak panahnya dan mengikat luka hansung setelah itu aku mencoba pulang alangkah bodohnya aku karena aku tidak tahu jalan pulang, sejak awal perjalanan kami hanya hansung yang memandu jalannya. Jadi yaa itulah sebabnya kami tersesat" jelas hyunsang secara singkat.

"tapi, kenapa bisa ayahmu tahu dan menemui hansung secara langsung? Aku rasa kau menemui sang raja sebelumnya?" Tanya dasong.

"benar, aku menemui ayahku. Aku berkata padanya bahwa jangan terlalu khawatir, karena tujuan penembakan itu bukanlah aku, tapi temanku, hansung" kata hyunsang menekankan setiap kata yang dia ucapkan terutama ia menatap mata hansung di kata terakhirnya.

"mungkin ayahmu berpikir bahwa pemanah itu ingin membunuhmu, karena tahu bahwa kau putra mahkota?" Tanya seungmin.

"benar, dan ayahmu juga di sana ketika aku mendatangi ayahku. Ayahku berpikir ini adalah langkah awal upaya penggulingan tahta ayahku. Itulah kenapa dia berusaha menghukum mati si pemanah ini"

Hansung pun kaget, dirinya berteriak. Semua mata menoleh ke arahnya, "kau baik-baik saja?" Tanya dohyun yang berada di sampingnya. Hansung hanya menganggukkan kepala.

"aku baik-baik saja, lalu lanjutkan. Oh iya, aku ingin bertanya, kenapa kau malah seolah olah menentang ayahmu? Sang raja ingin agar pelakunya dihukum mati, tapi dirimu malah ingin membiarkannya hidup?" kata hansung.

"aku dan sang raja memiliki pandangan yang berbeda, aku ingin agar pelakunya mendapat rasa malu yang ia tanggung seumur hidup, penderitaan batin bisa dibilang begitu, akan tetapi ayahku ingin siapa saja yang salah akan dihukum mati karena baginya tidak ada ampunan untuk yang salah, selain itu juga untuk peringatan bagi siapa saja yang ingin mencoba mengulang kesalahan yang sama" jelas hyunsang.

Semua menganggukkan kepala tanda setuju dan paham, kemudian dohyun bertanya, "lalu, tentu dia akan dihukum bukan? Masalahnya sang raja telah melihat sendiri pelakunya dengan mata kepalanya sendiri"

"shin dawon mengakui dia menembakkan anak panah saat berada di taman, tapi dia membantah bahwa dia yang menembak hansung di hutan waktu itu" jawab hyunsang menyesal.

"tidak apa apa, itu sudah baik. Terimakasih kau tidak meninggalkanku di hutan sendirian waktu itu" kata hansung sambil meremas tangan hyunsang yang ada di atas meja. Seketika itu juga, semua mata tertuju ke kedua tangan tersebut. Dohyun membersihkan tenggorokannya terlalu keras sehingga mengagetkan semua peserta yang hadir dalam rapat dadakan malam itu.

"masalahnya, ayahku telah membuat surat utusan untuk mencari bukti berupa anak panah tersebut tiga buah agar si pelaku bisa dihukum dengan adil seadil adilnya. Jika anak panah yang di hutan waktu itu sama dengan yang ditembakkan siang tadi, pasti hukumannya akan segera diproses. Bodohnya aku yang tidak menyimpan anak panah waktu hansung ditembak di hutan" kata hyunsang.

"kedua anak panah itu ada padaku" kata dohyun.

Semua hadirin bersorak gembira, tidak menyangka mereka bisa menyelesaikan kasus secepat itu. "tunggu aku masih belum bisa mencerna cerita ini" seketika sorak sorai gembira mereka berhenti dan mereka pun kembali duduk dan menjelaskannya kepada seungmin, "jadi begini, si dawon sudah tertangkap basah tadi pagi bahwa dia yang mencoba mencelakai hansung, tapi dia tidak mengakui perbuatannya yang di hutan saat hansung bersama hyunsang, saat itulah kita harus mencari bukti ekstra yang memojokkan dawon agar dia terbukti pelaku penembakan di hutan, selain itu sang raja akan menghukumnya dengan setimpal ketika terkumpul tiga bukti bahwa itu termasuk salah satu percobaan pembunuhan terhadap mahasiswa. Epiknya adalah dohyun ternyata menyimpan dua anak panah yang juga milik dawon di kamar" jelas hyunsang.

"bagaimana kalau jenis anak panahnya beda, maksudku bisa jadi memang dua orang yang berbeda?" Tanya seungmin.

"aku sudah memeriksanya, itu adalah anak panah dengan ukiran dan dari bahan kayu yang sama" jawab dohyun. Semua pun kembali bersorak gembira.

Hanya dasong yang masih merenung di posisinya semula, "dasong, kau tidak senang jika dawon dihukum?" Tanya hyunsang.

"bukan itu maksudku hyung, yang menjadi pertanyaanku adalah…. Kenapa dia mencoba memanah hansung? Dia kan orang baru disini, dia bukan bagian dari istana sama sekali, maksudku dia bukan seperti kita semua, tapi kenapa dia ingin membunuhnya? Apa yang salah dengan hansung?" jelas dasong.

Seketika itu juga semua pandangan beralih ke hansung, hansung sendiri baru sadar saat dasong menjelaskannya. "iya ya? Kenapa dia mencoba melukaiku? Aku kan tidak mengenalnya sebelum ini" pikir hansung.

Malam itu mereka kembali ke kamar masing masing dengan pikiran yang sama. Kenapa hansung ingin dibunuh oleh orang yang bahkan ia sendiri tidak mengenalnya?