"Kau pulang, tumben sekali... Setelah tuan Benny membawa mu hari itu, ku pikir kau akan terus tinggal bersamanya. Menjadi permaisuri di istana megahnya."
"Kalau-kalau kau sudah lupa, rumah ini sebagian kecilnya adalah milik ku. Setidaknya sisakan ruang pribadi ku saja, itu sudah sangat cukup. Kau tak perlu bertanya terlalu banyak seolah-olah kau menuduh ku sebagai penyusup di rumah ini."
Wanita paruh baya itu pun berdecih, pandangannya melirik tajam pada sosok remaja mungil yang melenggang masuk melewatinya begitu saja, tak ada sopan santun.
Meneguk cairan memabukkan di gelas tingginya, wanita itu lantas berucap, "Kau terlihat sangat kucel, sayang. Apakah kau di buang olehnya?"
Bian berhenti tepat di anak tangga pertama, tubuhnya seketika saja mematung.
Masih sangat sensitif, rasanya kata-kata yang di lontarkan oleh wanita paruh baya itu tetap sasaran.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者