Saat Shaka akan berjalan ke ruangannya, tanpa sengaja ia melihat perempuan yang sangat familiar sedang duduk di salah satu kursi taman sendirian. Tanpa berpikir panjang, Shaka berjalan menghampiri perempuan itu.
"Cika," panggilnya pelan, ia takut salah orang.
Perempuan itu menengadahkan kepalanya, saat itu Shaka menghembuskan napas lega. Tebakannya tepat, namun yang menjadi fokusnya adalah mata perempuan di depannya yang merah.
"Kamu habis menangis?" tanya Shaka, pria itu mendudukkan dirinya di samping Cika.
Perempuan itu bergeming, tidak menjawab pertanyaannya sama sekali. Hal itu membuat dirinya bertambah panik, apa penyebab Cika menangis itu David? Shaka meletakkan buku dan laptopnya di kursi, ia memegang kedua bahu perempuan di sampingnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者