Setelah melihat tangan sahabatnya yang bertaut dengan tangan Cika, Deren membawa Shaka keluar rumah. Ia tidak habis pikir dengan sahabatnya itu, bagaimana bisa Shaka mendekati adik iparnya setelah pria itu patah hati.
Bukannya dirinya negative thinking dengan sahabatnya, namun ia hanya takut Cika patah hati karena Shaka. Perempuan itu sudah seperti adik kandungnya sendiri.
"Lo lagi dekatin adek gue?" tanya Deren tanpa basa - basi. Shaka bungkam, ia bingung menjawab pertanyaan sahabatnya. Lidahnya terasa kelu.
"Kita memang lagi dekat, bang Deren." Shaka menoleh ke sampingnya, di sebelahnya ada Cika. Dirinya tidak tahu kapan perempuan menyebalkan itu berada di samping kanannya.
Deren menatap ke arah Shaka dan Cika bergantian, kemudian berhenti menatap sahabatnya. "Gue nggak papa kalau lo dekatin Cika, tapi apa lo udah lupain dia? Gue nggak mau Cika cuma lo jadiin pelarian aja."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者