Kelli memanggil Shaka yang keluar dari kelas, kali ini dirinya tidak boleh gagal mengajak pria itu. Namun sepertinya dosen galaknya itu tidak mendengar panggilannya, ia berlari kecil men-sejajarkan langkahnya dengan pria itu.
"Eh, Kelli. Kenapa? Oh iya, semakin kesini nilai kamu meningkat." Shaka tersenyum, ia salut dengan usaha mahasiswinya itu. Bahkan saat kuis kemarin, jawaban perempuan itu banyak yang benar.
"Bagaimana hubungan Bapak dengan Cika?" Keduanya berjalan ke arah lift menuju lantai dasar.
"Baik kok," jawab Shaka dengan senyum tipis yang terkesan sedikit terpaksa, baik dari mananya coba. Memikirkan tindakannya semalam membuatnya mengumpat dalam hati.
"Menurut Pak Shaka, Cika itu orangnya seperti apa?" tanya Kelli lagi dengan menaik turunkan alisnya. Shaka tampak berpikir, tidak mungkin kan dirinya mengatakan jika Cika itu jelek, cerewet, hidup lagi.
"Eum... cantik, baik, dan menggemaskan."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者