"Sebagai gantinya, gimana kalau kita lomba lari?" balas Anton. Sebuah ide terlintas di kepalanya.
"Lomba lari?" tanya Latissa. Apa lagi ini, tanya Latissa pada dirinya sendiri.
"Ya, lomba lari, yang menang, pagi ini bebas menentukan mau sarapan dimana, dan pastinya di traktir sama yang kalah" jelas Anton. Dia yakin sekali bisa mengalahkan Latissa. Anton rajin berolahraga setiap hari. Bukan hanya lari, dia juga sering bersepeda, futsal dan basket, kalau tidak dari mana datangnya kulit coklat indahnya yang bisa membuat para gadis terbuai. Hanya lomba lari tentu saja dia akan unggul. Kalau bukan karena rombongan gadis-gadis genit yang menggoda dan menyulitkan pergerakkannya, sudah pasti Anton bisa menyusul Latissa tadi, pikir lelaki itu, penuh percaya diri.
"Boleh Pak, saya setuju" jawab Latissa. Dia tersenyum senang. Kali ini dia tidak akan membiarkan Anton untuk menang. Latissa juga percaya diri bisa mengungguli Anton.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者