webnovel

BAB 5

"Jadi, minggu depan kalian akan tunangan,"ucap bunda Clarissa menatap diana dan alister.

"Bunda, alister ga butuh ini semua, dan sampai kapan pun alister tidak akan menerima perjodohan ini,"desis alister setelah itu pergi keluar dari mansion,tidak memedulikan teriakkan bundanya.

Alister membawa motor nya seperti biasa dengan kecepatan tinggi sampai dirinya tiba berada di sebuah club terkenal salah satu milik keluarganya. Alister masuk ke dalam lalu duduk di sofa panjang, setelah itu dia memanggil bartender dengan tangan nya.

" Satu botol Absinth,"ucap Alister pada bartender yang sedang berdiri di hadapannya.

"Baik, Tuan muda,"balas bartender laki laki berkumis tipis dengan membungkukkan badannya sedikit. Lalu pergi mengambil pesanan tuan mudanya biasanya tuanya itu memesan Vodka atau Whisky.

Bartender laki laki berkumis tipis itu menaruh minuman yang kadar alkoholnya 90%, setelah itu dia pun kembali ke tempatnya.

****

Zefran yang terkejut melihat adiknya berada di rumahnya dengan keadaan sangat kacau, lebih kacaunya gadis itu berlari keluar dengan tangis tersendu sedu.

Laki laki itu masuk ruang tamu dan dia melihat ibunya seperti sedang siap siap untuk pergi.

"Ibu, apa yang sudah ibu katakan padanya kenapa ibu membuatnya menangis,"ucap zefran menatap ibunya.

"Memang sudah waktunya dia untuk tau zefran,"ucap Chintya tanpa melihat putranya sedang mengepalkan tangannya.

"Kalau terjadi sesuatu padanya orang pertama yang akan zefran salahkan itu ibu,"desis zefran lalu meninggalkan ibunya yang menatap dirinya datar.

"Dasar gadis sialan, udah buat putra ku berani ngelawan padaku, ga ibu ga anak sama sama jalang sialan."sarkas Chintya melihat putranya pergi.

Wanita setengah paruh baya lalu pergi dari rumah menuju hotel karena ada seseorang yang sudah menunggunya.

Sedangkan saat zefran keluar dia melihat seorang gadis yang gelisah di luar gerbang, zefran tau siapa gadis itu dia sahabat baik adiknya. Selama ini zefran selalu mengawasi alisa kemana pun pergi dia juga tau alisa menangis saat ayahnya di tangkap polisi. Lalu zefran menghampiri gadis itu.

"Raisa,"panggil zefran pada gadis itu.

Raisa yang merasa ada yang memanggilnya dia pun menoleh dan dia terkejut melihat seorang pria tampan di depannya tapi masih lebih tampan alister raja sekolahnya. Raisa pun tersenyum kikuk saat pria itu menatapnya dingin.

"Dimana alisa?"tanya zefran tanpa basa basi.

"Itu itu alisa bawa mobil sendiri sambil nangis gue khawatir takut tu anak kenapa napa,"balas raisa gelisah.

"Sekarang lo pulang, adik gue jadi urusan gue,"ucap zefran setelah itu mengambil motor nya lalu pergi dari area rumahnya.

Raisa terkejut saat pria tampan itu bilang adiknya berarti alisa diaaa.

"Wow, bravo gue gak nyangka tu anak punya abang ganteng banget, Aaaaaaaa alisa gue terpana sama kakak lo,"cemberut raisa setelah itu dia memesan taksi online.

Raisa juga masih gelisah memikirkan keberadaan alisa, tapi dia berusaha untuk percaya dengan kakak alisa itu.

****

Seorang gadis cantik terlihat berantakan tapi itu membuatnya semakin menawan dan menggoda dengan rok di atas paha dan baju sangat pas di tubuh mungilnya. masuk ke dalam club masih memakai seragam sekolahnya dia menghampiri tempat bar lalu memesan vodka kepada bartender.

"Satu botol Vodka,"ucap alisa pada bartender.

Bartender pun hanya mengangguk lalu mengambil pesanan pelanggan nya.

"Silahkan,"ucap bartender laki laki berkumis tipis.

Alisa tidak menjawab dia langsung menuangkan minuman itu kedalam gelas kecil, lalu meminumnya dengan sekali teguk kan dengan berulang kali.

Sampai satu botol habis olehnya alisa pun memesan lagi Walau dia mulai sedikit mabuk. Dia terus meminum alkohol itu dia tidak peduli setelah ini apa yang terjadi padanya.

Alister pula dia sudah menghabiskan satu botol alkohol keras dan sangat memabukkan. Dia sangat kesal pada bundanya yang selalu ingin menjodohkan nya bukanya dia homo tapi dia hanya malas saja berurusan dengan wanita.

Alister mulai sedikit pusing dia melihat jam tangannya tapi tidak terlalu jelas dia pun berdiri untuk ke kamar mandi niatnya untuk mencuci muka agar sedikit fresh. Dengan berjalan sempoyongan berkali-kali menabrak orang tapi tidak ada orang yang berani menegur nya karna mereka tau siapa yang menabraknya.

"Satu botol lagi,"ucap Alisa dengan kepala sudah mulai pusing dia pun menggelapkan kepalanya kedalam tangan yang di lipat dia atas meja bar.

"maaf Nona anda sudah terlalu mabuk,"ucap bartender berkumis tipis, melihat gadis itu lsudah mabuk berat.

Prank...

"Berikan aku satu botol lagu brengsek,"teriak alisa, memukul meja bar tapi tidak ada yang mendengar teriakannya karena suara bising orang orang di tambah musik khas di club ini.

"Maaf nona lebih baik anda segera pulang saja nanti orang tua anda mencari anda,"titah bartender dengan tegas.

Alisa yang mendengar sebutan orang tua pun tangannya terkepal, lalu dia turun dari kursi bar masalah minuman dia sudah membayar nya. Dengan langkah sempoyongan dia tidak memedulikan teriakkan orang orang yang dia tabrak dia hanya butuh toilet sekarang.

****

Di hotel mewah terlihat sepasang manusia sedang melakukan olahraga malam dengan posisi wanita dibawah laki laki yang menindihnya.

"Anton!"pekik wanita setengah paru baya yang ada di bawah kendali pria yang merupakan kekasih nya.

"Oh chin, ini begitu nikmat"sahut pria itu saat merasakan denyutan hebat di bawah sana yang begitu mencengkeram area intimnya.

"Yah, kenikmatan ini hanya untuk mu sayang," ucap Chintya diiringi suata desahan kuat.

"Aku akan melakukan nya hingga puas, kalau bisa 10 ronde untuk malam ini,"ucap pria itu dengan mengerakan pinggulnya dengan tempo lebih cepat.

" Ahhh... Ahhh... terus ahhh sayang lebih cepat lagi Ahh..."bicara desah Chintya pada pria di atasnya. Pria yang mendengar pun tersenyum senang saat wanitanya meminta lebihh.

"Setelah ini Ahh... aku ingin Ahhh... kau menyingkirkan gadis sialan itu Ahhh Ahh"ucap lagi Chintyadi sela desahannya.

"Apapun akan ku lakukan sayang, asal kan kau tetap memberi ku kenikmatan,"sahut pria di atasnya. Chintya yang mendengar pun langsung membalikkan badannya hingga kini ia yang memimpin permainan panas itu.

Dengan gerakan lembut, namun mampu membuat sang pria mengerang keras, membuat wanita iti bangga dan menambah volume gerakannya.

"Apa kau yakin, pria tua itu akan di penjara seumur umur hidup?"tanya Chintya dengan bergerak naik turun, sengaja menggoda pria berkumis tebal di bawahnya.

Jari jari lentik yang terlihat terampil dalam bidang meraba itu, kini berada di puting dada pria. Membuat pria di bawahnya itu mendengus frustasi. Tak tahan dengan godaan wanitanya dengan tubuh molek yang berada di atasnya. Pria itu menahan kedua tangan wanita seksi di atasnya dan melakukan gerakan lincah di bawah sana.

Wanita setengah baya itu hanya memekik kenikmatan, hingga meneriakkan nama sang pria yang semangat nya menambah tempo kecepatan di bawah sana.

****

Zefran melacak alisa dengan ponsel alisa yang di bawanya, zefran memukul stang motor dengan keras saat melihat posisi alisa sedang berada di sebuah club terkenal. Zefran tau club itu milik siapa dia takut adiknya kenapa napa disana, Setelah itu zefran pergi ke tempat adiknya berada sekarang.

Di sisi lain alisa merasa tidak sampai sampai ke toilet apa dia tersesat tanyanya dalam hati.dengan kepala sangat pusing dan pandangannya mulai kabur dan ia berusaha mengendalikan dirinya.

Sementara alister dia berjalan menuju lorong setelah selesai mencuci mukanya, alister melewati lorong dengan cahaya yang remang.walaupun sebenarnya kepalanya masih tetasa sakit dan pusing dia tetap menahannya.

Dengan langkah panjang alister terus melangkah tapi, tiba tiba seorang gadis muncul dari depan menabraknya.alister tidak bisa melihat gadis itu siapa karena kurang pencahayaan,tapi bisa alister tebak gadis itu bukan seorang jalang saat dia melihat baju gadis itu pakai.

Deg..

Alister membeku dan terdiam saat gerakan cepat gadis itu mendorong nya ke tembok, lalu menarik tengkuk lehernya. Sebuah benda kenyal dan lembut kini menempel di bibirnya. Entah apa yang merasuki alister sekarang dia hanya memejamkan kedua matanya. saat benda kenyal dan lembut kini menyesap bibir bawahnya dengan begitu lembut, membuat alister merasakan hal asing di dalam dirinya.

Alister semakin membeku, saat tubuhnya merespon wanita ini dan itu sungguh membuat alister panas dingin di tambah kesadarannya mulai mengabur. Alister pun membalas ciuman gadis setinggi dadanya itu, dan menarik tubuh sang gadis merapat ke tubuh kekar nya, dan ciuman mereka semakin dalam.

Alister mengerang tertahan saat merasakan jari jari lentik dan lembut itu menyelinap masuk kedalam jaket dan sengaja menyentuh dada bidangnya.

Sungguh ini suatu yang sangat luar biasa alister rasakan, sebuah perasaan yang begitu menggebu gebu untuk melakukan hal menyenangkan, seluruh tubuh nya terasa panas dingin.

Karena tidak tahan dengan ini semua, alister pun menggendong gadis itu ala koala tanpa melepaskan ciuman mereka.

Alisa tersentak saat tiba-tiba tubuhnya di angkat oleh seseorang, dengan tangan langsung melingkar di leher orang itu. alisa tidak tau orang yang menggendongnya siapa, Karna kesadarannya sudah menipis dia tidak jelas siapa yang sedang berciuman dengannya. Di hatinya sangat marah melakukan ini tapi tubuhnya lemah karna dia terlalu mabuk berat, dan tubuhnya menginginkan hal lebih.

Alister sampai di salah satu kamar bar, dia pun menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dengan posisi gadis itu berada di bawahnya, Lalu alister melepaskan ciuman itu sengaja saat kesadaran sedikit kembali.

Past..

Saat alister akan melihat wajah gadis di bawahnya, tiba tiba lampu mati dan hanya gelap gulita yang dia lihat. Dia tidak bisa melihat wajah gadis ini tapi, aroma lilac dari tubuh gadis itu menyeruak hidungnya.

Alisa yang merasa ciumannya terlepas pun membuka matanya hanya kegelapan yang dia liat. Secara tidak sadar alisa memeluk orang di atasnya dengan erat dia sangat takut dengan kegelapan.

nafsu yang semakin meningkat dan tubuhnya terasa panas,saat gadis itu memeluknya erat. Alister pun mengangkat tubuhnya dengan setengah sadar alister membuka bajunya hingga telanjang. Lalu membuka paksa baju gadis di bawahnya, dia tidak mendengar suara rancauan mabuk gadis itu. Dia hanya fokus pada nafsu birahinya.

Akhirnya mereka berdua bertelanjang, tanpa basa-basi alister meraba area sensitif gadis itu, lalu dia mencoba memasukkan satu jari ke dalam lubang kecil gadis itu.

"Ahhh,"desah gadis itu dengan masih keadaan mabuk.

Alister yang mendengar desahan gadis di bawahnya semakin semangat walau dia dalam ke adaan mabuk berat. Tapi tubuhnya ingin meminta hal lebih dari tubuh gadis itu, dengan mengocok jarinya semakin dalam.

"Ahh.. ahh.."desah gadis setengah sadar.

Sekarang Alister mengarahkan senjatanya ke arah lubang gadis itu, yang sudah tegak sedari tadi. Dengan sekali hentakan benda pusakanya sudah masuk semua ke dalam lubang kecil.

"Akhhhhh.., ahhh..sshh sakit hiks!"teriak alisa menangis saat merasakan sakit di area bawahnya seperti di tusuk benda tajam,dia ingin bangun tapi tubuhnya lemah dan kedua tangan nya hanya mencengkeram sprei menahan sakit.

"Tenanglah,"ucap alister di telinga gadis itu. Lalu dia mencium leher gadis itu sampai puas. Alister tidak menyangka dia akan menyentuh seorang gadis yang perawan.

"Tapi ini sakit hiks,"pekik alisa dengan air mata menetes.

"Tidak akan sakit lagi setelah ini, percaya lah,"ucap Alister lagi.

Setelah gadis itu merasa tenang alister pun menggerakkan pinggulnya dengan tempo pelan. Lalu mencium bibir gadis itu takut gadis itu berteriak lagi.

****

Masih di tempat yang sama zefran berada di terminal listrik, laki-laki itu mematikan lampu salah satu kamar tersebut.yah pelaku yang mematikan lampu itu zefran kakak tiri alisa laki laki itu terpaksa melakukan ini agar keadaan tidak semakin memburuk.

Bug.. bug

"Lisa, maafin abangg ga bisa jagain kamu,"lirih zefran di sela tinjunya pada tembok hingga darah keluar dari jari tangannya.

Zefran berjongkok bersandar di tembok lalu mengacak ngacak rambutnya kasar.setelahnya zefran berteriak frustasi kenapa hal ini harus terjadi pada adiknya dan kenapa adiknya harus bertemu dengan orang itu.

Yah, dia menyembunyikan rahasia besar dan tidak ada yang tau terkecuali teman temannya dia ketua geng AODRA. Dan zefran tau siapa laki laki yang bersama adiknya itu ialah orang yang sangat di takuti dan di segani di negara ini.

Zefran tidak ingin adiknya berurusan dengan mereka, oleh karena itu dia melakukan ini agar laki laki itu tidak tau siapa gadis yang sudah dia tiduri itu.

Lain halnya di dalam bar tiga sahabat alister mereka baru sampai di bar, mereka juga menelpon bosnya tapi tidak di angkat.

"Ini si bos kemana sih, kok dia belom nongol?"tanya alodo kesal.

"Iya, dia yang janji, dia yang ga dateng."tutur daffa.

Arkan hanya diam tidak menggubris perkataan sahabat nya.

"Hai Baby,"ucap wanita bayaran menghampiri aldo.aldo yang melihat wanita seksi menggoda menghampiri nya pun tersenyum merekah.

"Oh, honey apa kau tidak merindukan ku?"tanya aldo dengan suara menggoda dengan tangan di rentangkan.

Wanita bayaran itu tersenyum saat pelanggan setianya merindukanya, lalu wanita itu duduk di paha aldo dengan tangan di lingkar kan di leher pria itu. Tidak banyak basa-basi wanita itu memulai permainan nya, dengan mencium pria tampan di hadapannya dan tidak memedulikan sahabat pria itu.

Daffa dan arkan hanya menatap jengah aldo, tadi saja mereka melihat aldo kesal pada bosnya, tapi sekarang dia malah happy saat jalangnya menghampiri nya.

Aldo yang sadar masih ada sahabat nya dia pun menyuruh wanita bayaran itu untuk berhenti.

"Oh honey, next time lagi Ok, sekarang ada sahabat ku di sini,"ucap aldo menyuruh wanita di pangkuannya pergi.Wanita bayaran pun pergi dengan kesal, padahal sebentar lagi dia akan melakukan hal yang menyenangkan.

"Ar jadi gimana kita balik aja nih?"tanya aldo pada arkan setelah wanita itu pergi.

"Hemm, markas"balas arkan dengan melihat lihat sekitar.dia merasa seperti ada yang tidak beres, atau dia seperti sudah melewatkan sesuatu.

Wakil ketua Gelper dengan sangat berat hati meninggalkan tempat itu, entah apa yang dia rasakan intinya dia merasa Bosnya masih di sini. Salah satu bartender melapor jika alister kesini tapi pria itu sudah pergi karna mabuk.