webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · 青春言情
分數不夠
194 Chs

Part 71 - Kenangan Aksa

Apakah kalian masih ingat, bagaimana saat Aksa dan Ayya berpisah? Barangkali, memori itulah yang turut membuat jeda Aksa. Ya, ia berpikir banyak hal tentang wanita. Seperti sebuah lingkaran tebak menebak. Meski katanya, jangan pernah menebak isi kepala wanita.

Aksa menggulirkan ingatannya. Seakan menikmati untuk menjenguknya. Barangkali seperti menimang tanya, "Mengapa wanita begitu ajaib? Selain aneh, wanita itu sungguh nomor satu dalam hal: mudah pecemburu!" Gerutunya.

"Keajaiban. Apakah sekarang aku masih perlu memercayainya? Bagaimana aku mengurai keanehan dan sikapmu yang seperti ini?"

"Selain wanita itu aneh dan perawat ingatan, bukankah ada satu beda yang tak dimiliki aku tapi dimiliki wanita seperti Ayya?"

***

Pria itu masih tertegun. Ia seperti seorang manusia dengan setengah kesadaran. Matanya menunduk seakan mencari kesalahan. Bukan hanya mencari, tapi mengutuk dirinya.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者