webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · 青春言情
分數不夠
194 Chs

Part 177 - Kisah Gadis yang Berbeda (Penghujung Cermin Mimpi)

"Maaf, Hayya. Aku lupa ngabarin aku absen hari ini. Ada keperluan mendadak."

"Oh... ok." Jawab Hayya singkat.

"Jangan marah, ya. Please."

"Ok."

Klik. Telepon segera dimatikan Hayya. Ia masih menggenggam novel dalam dekapannya. Ia rapikan kembali rambutnya. Matanya memandangi ujung sepatu putih bermotif tiga kupu-kupu. Memastikan penampilannya bersih. Tak membuatnya malu.

"Hei!! Sini!" sapa laki-laki yang menolongnya itu.

Hayya agak sungkan sebenarnya. Raut wajahnya terlihat malas tapi merasa berhutang budi padanya. Alhasil, ia pun mengikuti ajakannya.

"Ini dia... oh, sampai lupa. Kita juga belum kenalan. Kenalin, aku Ardi," ucapnya masih dengan senyum ramah dan gaya supelnya.

"Dan... ini temanku yang tadi tak critain. Dika. Nama lengkapnya unik. Nanti kamu bisa tanyakan sendiri."

Sementara, Dika memicingkan mata pada Ardi. Diamnya menaruh berbagai tanya dan emosi. Namun, Ardi membalasnya dengan senyum berseri.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者