Beberapa menit setelah Yang Kun pergi dari kantor Hokage, Shizune menatap Tsunade dan berkata: "Tsunade-sama..."
"Jangan bertanya Shizune, dia memang tidak memiliki pemikiran tentang untuk Konoha...untuk saat ini." Tsunade mengatakan ini dengan mata menyipit.
Shizune yang mendengarnya hanya bisa melebarkan matanya dan bertanya: "Maksud Anda, ada kemungkinan dia menjadi musuh?"
Tsunade mengangkat bahunya dan berkata, "Entahlah, masa depan selalu menjadi rahasia....tapi memang ada beberapa persentase dia akan memusuhi Konoha."
"Tokoh kuncinya tentu tiga orang itu...."
Tsunade memijat keningnya dan bergumam: "Kuharap orang tua bodoh itu lebih berpikir ke masa depan...."
"Karena aku melihat beberapa jejak kebencian di matanya kali ini saat dia berbicara tentang Konoha pada Danzo tadi."
....
Kembali ke sisi Yang Kun yang saat ini sedang berjalan di desa Konoha.
Melihat hasil akibat pertarungan tadi, Yang Kun menggelengkan kepalanya dan bergumam: "Kerusakan ini masih bisa dibilang kecil."
"Jadi sekarang, apa yang harus kulakukan pada mereka?"
Yang Kun melirik ke samping, dimana terlihat beberapa orang yang bersembunyi dengan baik di kegelapan sedang mengintai dirinya.
Penyembunyian mereka memang hebat, tapi sayangnya, mereka salah memilih target.
"Danzo dan Anbu, jika kau pintar, maka kau harus tahu konsekuensinya nanti...." Yang Kun tersenyum lebar, dan itu adalah senyuman yang tidak berbahaya.
Dia terus berjalan sembari beberapa shinobi yang tahu tentangnya karena pertarungan tadi terus melihatnya.
Sayangnya Yang Kun tidak tertarik menyapanya dan terus berjalan sembari melihat kota ini.
"Anak Muda, kita bertemu lagi !!!!!"
Suara bersemangat sangat akrab di telinga Yang Kun. Jadi dia berbalik dengan senyuman ramah terlihat di wajahnya.
"Benar saja, itu paman alis tebal !!!!....???? Halo paman asing !!!" Yang Kun segera mengubah nama panggilannya.
Alasannya karena sosok didepan mata Yang Kun adalah sosok mumi dengan banyak perban di seluruh tubuhnya !!!!!
Tapi setelah melihatnya dengan cermat, Yang Kun bertanya: "Paman alis tebal bukan?"
"Benar !!!!"
Gerakan pemberian jempol akrab ini segera membuat Yang Kun melingkarkan kedua tsngannya didepan dadanya dan mengangguk penuh pengertian.
"Tapi, Pfft.....Hahahaha...Paman, kau asalah mumi !!!! Hahahaha !!!!"
"Hei, bukankah itu akibat pukulanmu? Paling tidak kau harus menghormati luka ini !!!"
Yang Kun hanya melambaikan tangannya dan berkata: "Maaf, tapi itu memang sangat lucu."
"Tapi... apa dokter yang merawatmu sangatlah bodoh? Membiarkanmu yang terluka pergi?" Yang Kun bertanya dengan penasaran.
"Jangan khawatir !!!! Aku melarikan diri !!!!"
"....Baiklah, itu memang sifatmu seharusnya..." Yang Kun hanya bisa tersenyum pahit.
Disaat keduanya berbicara dengan sangat senang, tiga sosok yang diperkirakan seusia Yang Kun terlihat sedang berjalan menuju mereka dengan langkah cepat !!!!!
Dari yang dilihat Yang Kun, itu adalah dua Laki-laki dengan satu perempuan.
Laki-laki pertama memiliki gaya rambut yang sama seperti Guy, dengan baju terusan hijau, penghangat kaki berwarna jingga, dan ikat pinggang berwarna merah.
Terlihat pula perban di sekitar lengan hingga jari-jarinya di kedua tangannya, tapi jelas itu bukan berasal dari cedera.
Laki-laki kedua adalah seorang pria tampan dengan kulit putih dan rambut hitam panjang, tapi anehnya, pupil matanya berwarna putih murni tanpa noda warna lain.
Pakaiannya terdiri dari kemeja berwarna kuning kecoklatan, kemeja biru kusam di bawahnya, celana pendek coklat gelap, dan di sekitar lengan kanan, dada, dan kaki kanannya dibungkus perban.
Orang terakhir adalah seorang perempuan yang memiliki rambut hitam dan mata abu-abu, dengan rambut yang dia susun dengan gaya dua sanggul seperti bakpau.
Adapun pakaiannya, dia mengenakan blus tanpa lengan berwarna merah muda dengan hiasan lengan merah dan kancing kuning serta celana hijau tua.
"Guy-sensei !!!!!!!!!! Apakah kau baik-baik saja ?! Saat kami akan menjengukmu di rumah sakit, dokter disana mengatakan kalau Anda tiba-tiba menghilang !!!!!!" kata sosok yang mirip dengan Guy dengan sangat bersemangat.
"Ohhhhh !!!!! Jangan salah paham Lee, aku bukannya melarikan diri, aku sedang berlatih saat ini !!!!"
Guy menjelaskan dengan sangat serius, dimana dia tiba-tiba melakukan Hand stan push up satu tangan disana.
"Tidak Tidak Tidak, kau sakit, itu jelas dengan perban di seluruh tubuhmu Sensei." satu-satunya wanita itu menjawab dengan wajah yang sangat kelelahan.
Tapi Guy hanya tertawa terbahak-bahak.
"Paman alis tebal, apakah mereka muridmu?...." Yang Kun disebelah tiba-tiba bertanya.
Guy menghentakkan gerakan sikunya sehingga membuat dia terbang dan melakukan flip lalu mendarat dengan tenang di tanah.
"Benar !!!! Mereka adalah muridku yang paling berharga !!!!" Guy mengangguk dengan tinjunya terkepal erat.
"Disini adalah Lee, nama asli Rock Lee !!!! Dia sama sepertiku, tidak pandai Ninjutsu ataupun Genjutsu dan hanya bisa mengandalkan Taijutsu !!!!" Guy menunjuk ke sosok yang mirip dengannya.
Lee segera memberikan jempol pada Yang Kun dan berteriak: "Karena Guy-sensei, aku terinspirasi !!!! Rock Lee, kau bisa memanggilku Lee !!!! Senang bertemu denganmu !!!!"
Yang Kun tersenyum dan berkata: "Yang Kun, panggil saja aku Yang Kun."
Lee memberikan senyuman yang sangat persis dengan Guy yang membuat sudut mulut Yang Kun bergerak.
Guy kemudian melanjutkan, "Selanjutnya adalah Tenten !!!! Dia sangat ahli dengan penggunaan senjata !!!!"
"Guy-sensei, kali ini aku harus mengakui kalau pengenalanmu menjadi lebih baik." Wanita bernama Tenten mengatakan ini dengan anggukan puas.
Saat Guy akan memperkenalkan sosok terakhir, Yang Kun berkata: "Hyuga Neji dari keluarga Hyuga yang terkenal akan Doujutsu Byakugan miliknya, dan juga dikenal sebagai jenius terhebat disana...aku benar?"
"Oh? Kau sudah mengetahuinya ????" Guy terheran saat mengetahui bahwa Yang Kun sudah mengenal Neji.
Yang Kun hanya tersenyum dan tidak menjawab.
Bagaimanapun, ketiga sosok yang diperkenalkan Guy ini adalah sosok penting di dunia Naruto ini, dan mereka adalah sosok yang berada di "Tim Tiga"
Sayangnya Yang Kun belum bertemu dengan Protagonist dunia ini.
Neji menyipitkan matanya saat melihat Yang Kun dan menggelengkan kepalanya kemudian.
"Aku bukan lagi seorang jenius."
Yang Kun hanya tersenyum tipis dan berkata: "Katakanlah sesukamu, aku tidak peduli. Aku hanya mengatakannya, jangan dimasukkan hati."
"...."
Suasana tiba-tiba menjadi agak aneh karena perkataan Yang Kun, tapi Guy tiba-tiba mengelutkan seruan tinggi.
"Aahhhhhhh, aku lupa !!!!!!!!!!"
"Sungguh Guy-sensei, apalagi kali ini?!" Tenten menutup telinganya dan mengatakan ini dengan marah.
Guy hanya tertawa terbahak-bahak dan berkata: "Aku lapar !!!!!! Apa kalian makan, aku traktir !!!!!"