webnovel

AksaAqilla

Kenzi_23 · 青春言情
分數不夠
8 Chs

bab 3

Bagaimana cara berinteraksi dengan sahabat yang benar?

°°°

Mereka sedang siap siap untuk pergi ke rumah Aqilla pagi ini, sekarang sudah jam 3 pagi. Orang gila mana yang datang bertamu jam 3 pagi.

Entah persahabatan macam apa yang mereka jalani saat ini, yang pasti mereka sangat nyaman untuk melakukan hal ini.

Selepas mereka bersiap diri dengan memindahkan barang barang mereka ke mobil, mereka juga membersihkan badan mereka dengan cepat.

Setelah semua selesai mereka lakukan, mereka mulai memasuki mobil dan langsung berangkat menuju rumah Aqilla.

Mereka sampai di rumah Aqilla tepat se-jam sebelum subuh. Sehingga mereka dapat tidur terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas pertama mereka yang sudah di rencanakan.

"Sumpah, ya, elo berdua Dateng ke rumah gue dini hari kaya gini. Gue ga nyangka aja bisa segila ini kalian," mendengar ucapan terang terangan dari Aqilla membuat kembar identik ini pun tergelak dengan ketawa mereka.

Mereka pun perlahan mulai menceritakan, bagaimana rencana yang mereka buat untuk datang se dini hari ke rumah Aqilla.

Aqilla hanya mengangguk mendengar ucapan mereka yang sangat sahut menyahut tidak mau kalah.

Mengikuti alur cerita yang di buat oleh kedua sahabatnya ini, membuat Aqilla sempat tertawa lepas. Seperti seseorang yang sedang melepaskan rasa sakit mereka.

Tidak ada angin ataupun hujan, membuat mereka berdua datang dini hari itu tidak dapat tidur untuk beristirahat di rumah Aqilla menunggu subuh.

Mereka lebih memilih menceritakan hal hal lucu yang jauh dari perkiraan mereka. Harapan mereka adalah ketika mereka sampai di rumah Aqilla, mereka dapat tidur nyenyak. Tapi, itu hanya sekedar harapan belaka.

Mereka harus berhutang cerita kepada Aqilla, mau tak mau menuruti keinginan Aqilla untuk menceritakannya pada detik itu juga.

Muka suntuk yang terdapat di wajah mereka, membuat wajah Aqilla tak ingin lepas dari tawa. "Udah jangan tidur kalian! Bentar lagi kita ngelakuin hal pertama sesuai daftar yang kalian buat,"

Aqilla menaik turunkan alisnya, alih-alih ingin mereka berdua tidak pergi untuk tidur. Nyatanya? Saat Aqilla membuka mata melihat keduanya tepar di kasur kesayangannya.

Sang tuan rumah merasa kesal dengan tamu tamunya. Tapi bisa apa? Mereka sudah berada di alam mimpi masing-masing menunggu siang tiba, mungkin.

Tak lama Aqilla pun ikut tumpang tindih dengan mereka, apalagi jika bukan untuk tidur? Dia pun lelah jikalau harus mendengarkan cerita mereka yang super panjang itu.

******

Tak lama setelah itu, azan subuh berkumandang dan terdengar menyeruak di telinga Aqilla.

Aqilla teriak terlebih dahulu untuk membangunkan keduanya dari alam tidur. Aqilla melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan mengambil sebuah gayung berisi air dingin.

Dia masih terheran-heran dengan dua manusia yang pulas tanpa berasa ada gangguan. Pertama ia menyirami Vina perlahan, "Qill, jahat banget sih!" Tutur Vina kewalahan.

Aqilla tertawa terbahak-bahak melihat ke arah Vina, "ya, maap, makanya ayo jangan tidur mulu. Bangunin ya kembaran lu,"

Aqilla mulai beringsut turun dari kasur lalu langsung keluar kamar untuk memasak sarapan.

Melihat gelagat si kembar membuat ada perasaan aneh di sekitarnya. Apakah mereka ngambek? Astaga, kenapa dia lupa kalau mereka memiliki sifat seperti ini.

Dia merutuki dirinya sendiri, akibat ulahnya kedua sejoli ini pada diem diem-an, ini pada mogok ngomong apa gimana sih?

"Kalian jadi joging, ga? Kalo pada ga mau aku aja sendiri, bye," tutur Aqilla. Vira melihat penampilan Aqilla dari atas hingga bawah bolak balik membuat Aqilla keheranan.

"Sekarang banget?" Vira berbicara sambil menguap, Vina kembali ke kamar dan bersiap siap untuk joging.

"Kalau ga mau ikut, ga ada yang masalahin juga ,kok," jelas Aqilla. Vina teriak teriak depan kamar mengalihkan perhatian Vira yang sedang mengantuk dan mencari seluruh nyawanya.

"Vira!! Lu ikut ga, sih, woy?! Gue tinggal, nih!" omelan Vina yang bikin telinga kalian sakit itu menyaring di telinga Vira. Vira mengangguk dan segera bersiap siap.

Sudah 8 menit berlalu mereka menunggu yang di tunggu tak keluar juga. Vina pun akhirnya naik ke kamar dan melihat apa yang terjadi, "What The Hell?!" Vira yang mendengar teriakan maut itu pun langsung kaget dan lompat dari tidurnya.

"Lu enak banget tidur! Gue nungguin dari tadi, ok fix gue tinggal?!" Vina pun langsung berjalan keluar dan menarik lengan Aqilla, mereka keluar dari perkarangan rumah Aqilla.

Vira berusaha mengejar mereka yang sudah lumayan jauh, tergesa gesa untuk lari tanpa pemanasan membuat kakinya sakit seperti terkilir.

"Berhenti dulu yu, aku haus," ajak Aqilla yang nyatanya juga sedang kelelahan akibat lari tanpa henti.

Saat Vira sampai di bangku yang mereka duduki sambil tertatih-tatih untuk duduk, rasanya dia mau pingsan gara gara mereka berdua.

****

"Aksa!" panggil Azada. Aksa yang melihat Azada menatapnya heran, seakan-akan tatapannya mengatakan 'kenapa?'

"Lihat ke arah jarum panjang angka 9, itu bukannya Aqilla, ya?" tanya Azada yang membuat kedua lelaki itu menoleh, melihat seorang wanita yang sedang tertawa menggemaskan.

Aksa mengangguk membenarkan perkataan Azada. Azada menarik lengan Aksa membuat Aksa hampir kejengkang tapi untungnya Aksa bisa menahan berat tubuhnya agar tidak jatuh.

Azada berjalan menuju arah Aqilla dan kawannya yang sedang tertawa, dan tidak diketahui mengobrol tentang apa yang membuat tertawa.

"Kalian disini juga?" tanya Acha, yang di tatap garang oleh Aksa. Padahal sudah jelas jelas mereka disini, kita mendekati nya karena tau mereka ada disini, hal itu membuat Aksa mendengus kesal.

"Ya elah, Sa, biasa aja kali natapnya," goda Azada sambil tertawa geli melihat tingkah Aksa.

Aksa pun segera pura-pura mengalihkan perhatian pandangan mata nya agar tidak terjadi bertemu tatap dengan Aqilla.

Sedangkan Azada lebih memilih untuk duduk berduaan bersama dengan Vina untuk menjailinya.

"Aksa dari kapan disini?" Aqilla mencoba memulai pembicaraan dengan Aksa, agar suasana tidak canggung dan awkward seperti ini.

"Dari tadi," ketus Aksa. Aqilla yang mendengar ucapan Aksa hanya diam diam terbesit senyum tipis. "Kok Aksa tau taman ini?" Aqilla mencoba memancing agar Aksa ingin berbicara.

"Deket rumah gue." Setelah mengucapkan kalimat itu, ia langsung pergi dari samping Aqilla, Aqilla hanya tersenyum melihat tingkah Aksa.

Selepas kepergian Aksa, Aqilla hanya bermain dengan ponsel miliknya. Aqilla langsung membuat live stori instagram, dan bergaya seperti selebgram.

Dengan paras cantik nan indah miliknya, membuat yang ikut di live-nya semakin banyak. Aqilla menyapa semua followers miliknya, dan menjawab semua pertanyaan dari followers.

Setelah puas live Instagram, ia langsung terbesit pikiran untuk melanjutkan cerita yang ia tulis beberapa hari lalu kemarin.