webnovel

Jealous

Setelah acara penutupan ospek mahasiswa baru, kini semua mahasiswa dan mahasiswi baru berkumpul di fakultas masing-masing.

Kini Alesya tak lagi bertiga, melainkan berempat bersama Daniel, teman baru mereka sejak beberapa jam yang lalu.

Alesya rasa berteman dengan Daniel tak seburuk yang ia pikirkan. Laki-laki berlesung pipi itu ternyata sangat baik kepadanya dan juga kedua temannya. Daniel juga laki-laki yang humoris, jadi sedari tadi mereka bertiga dibuat tertawa karena lelucon yang Daniel buat.

"Lo tau ga sih, kemarin waktu ospek hari pertama, kemeja gue tuh sobek dibagian sini nih," adu Daniel kepada ketiga gadis di samping nya seraya mengangkat tangan kirinya, dan menunjuk bagian ketiaknya dimana disitu lah letak bagian kemejanya yang sobek.

Ketiga gadis itu pun tertawa ngakak karena cerita Daniel. Mereka tak bisa membayangkan bagaimana malunya Daniel saat itu. Andai saja mereka sudah saling kenal saat itu, mungkin mereka bertiga dahulu lah yang akan menertawakan Daniel.

"Kok bisa sobek? Badan lo gede sih tapi pake kemeja yang kecil ya mana muat," ledek Mikala tanpa menghentikan tawanya.

"Iya ih pasti kemeja yang kemarin lo pake itu kemeja adek lo ya?" tebak Alesya seraya terkekeh.

"Iya ternyata itu punya adek gue, gue salah ambil kemeja waktu itu soalnya buru-buru sih," jelas Daniel.

"Bego banget gila. Terus waktu pada liat kemeja lo sobek, lo diketawain orang-orang dong?" tanya Amanda dengan nada sedikit meledek.

"Ck itu dia. Masalahnya gue ga nyadar kalo kemeja gue tuh sobek. Orang-orang di samping dan belakang gue sih pada ketawa waktu itu, gue kira ngetawain siapa taunya ngetawain gue, gila malu banget. Mana yang ngasih tau kalo kemeja gue sobek tuh anak cewek lagi, " jelas Daniel panjang lebar dengan nada kesal.

"Hahaha asli kalo gue jadi lo ya gue udah mau ngilang aja dah malu banget," ucap Amanda semakin tertawa ngakak.

"Ck udahlah ledekin gue aja terus," kesal Daniel.

"Hahah lagian lo kocak kocak bego," ucap Alesya seraya meninju pelan lengan Daniel.

"Lo hobi banget dah nampol gue," protes Daniel kepada Alesya.

"Bodoamat wlee," jawab Alesya seraya menjulurkan lidahnya meledek kearah Daniel.

Laki-laki berlesung pipi itu tersenyum melihat tingkah gadis di sebelahnya yang sangat menggemaskan di matanya.

***

Kini ke empat remaja itu berjalan menuju parkiran. Acara hari ini sudah selesai dan untuk acara lusa yaitu acara ospek fakultas, yang mana acara tersebut hanya diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi baru di fakultas masing-masing.

"Guys guys, besok kan libur yaa sehari sebelum ospek fakultas, gimana kalo kita jalan-jalan aja berempat," ajak Amanda bersemangat ketika mereka sudah sampai di parkiran.

"Boleh banget tuh. Kuy lah itung-itung biar kita lebih deket lagi sama Daniel juga," jawab Mikala antusias.

"Gue sih mau mau aja. Kalo lo gimana, Sya mau ga?" tanya Daniel kepada Alesya.

"Hmm boleh, tapi mau kemana emangnya?" tanya Alesya kepada ketiga temannya.

"Udah itu besok bisa kita pikirin lagi yang penting kumpul dulu," jawab Amanda santai.

"Besok kumpul di rumah lo aja gimana, Sya? ntar jemput lo ya, Dan pake mobil lo," tambah Amanda seraya nyengir lebar kearah Daniel.

"Ck yaudah iya. Tapi bayarin bensin yak," ucap Daniel.

"Pelit amat sih lo bensin doang," ucap Mikala ketus.

"Bensin mahal kali. Gue gapunya duit ini mah serius," ucap Daniel dengan wajah memelas.

"Yaudah si besok bisa patungan buat beli bensin kan," putus Alesya.

"Okee deh," jawab Amanda dan Mikala bersamaan.

"Yaudah yuk pulang udah sore banget ini," ajak Daniel sambil mengeluarkan kunci motor dari saku celananya.

"Eh iya Sya, gue sama Mika mau ke mall dulu nih, lo ikut sekalian ya," ajak Amanda.

"Gue udah pengen pulang padahal udah gerah banget ini cape juga. Yaudah nanti gue naik ojol aja deh," putus Alesya dengan wajah lelahnya.

"Eh jangan dong, lo mending pulang sama Daniel aja daripada naik ojol," ucap Amanda.

"Iya sama gue aja gapapa, Sya daripada harus naik ojol sayang uangnya kan," ucap Daniel sambil tersenyum.

"Gausah deh ntar ngerepotin lagian emangnya rumah kita searah?" tanya Alesya tak enak.

"Rumah lo mana emang?" tanya Daniel.

"Rumah gue di perumahan Limas jalan Teratai," jelas Alesya.

"Wah kebetulan searah nih. Yuk sama gue aja," ajak Daniel sedikit memaksa.

"Gausa----"

Belum sempat Alesya menyelesaikan ucapannya, saat itu juga matanya tak sengaja menangkap seorang laki-laki memakai almamater merah maroon masuk ke dalam mobil merah dan disusul seorang perempuan yang memegang almet merah maroon di tangannya dengan rambut di cepol masuk ke samping kemudi mobil itu.

Alesya tau betul bahwa yang masuk ke dalam mobil itu adalah Akala, kekasihnya. Tetapi Akala sama siapa?

Amanda yang langsung peka itu pun mengikuti arah pandang Alesya. Ia mengernyitkan dahinya ketika melihat perempuan yang masuk ke dalam mobil itu dengan perempuan yang kemarin mengobrol bersama Akala adalah orang yang sama, dan sepertinya perempuan itu anak FEB juga. Bahkan, Amanda seperti pernah bertemu perempuan itu tapi dimana ia tak pernah ingat.

Amanda menatap iba kearah Alesya yang kini menatap kearah kekasihnya yang malah memilih pulang bersama gadis lain, sedangkan Alesya sendiri yang notabene nya pacar dari Akala malah tidak dipedulikan.

"Sya, pulang sama Daniel mau ya?" tanya Amanda yang membuat Alesya menolehkan pandangan sepenuhnya kearah gadis itu.

Alesya menghembuskan nafasnya pelan kemudian menoleh sebentar kearah mobil merah yang sekarang sudah melaju meninggalkan parkiran FEB seraya tersenyum getir.

"Iya gue mau pulang sama lo, Dan," putus Alesya yang membuat cowo berlesung pipi itu tersenyum lebar.

"Yaudah yukk pulang," ajak Daniel kepada Alesya.

"Jangan lupa besok yaa guys. Kita duluan ya kalian hati-hati," pamit Mikala dan Amanda sebelum kemudian masuk ke dalam mobil milik Amanda.

Setelah mobil milik Amanda melaju meninggalkan parkiran, kini Daniel dan Alesya berjalan kearah parkiran khusus motor. Tak ada satupun dari mereka yang membuka suara.

"Kenapa?" tanya Daniel memecahkan keheningan diantara mereka.

"Kenapa apanya?" Alesya mengernyit heran.

"Kenapa kok diem?" tanya Daniel lagi.

"Gapapa gue cuma cape aja," jawab Alesya seraya menunjukkan senyumnya. Senyum yang dipaksakan.

"Yaudah nanti sampe rumah langsung istirahat. Besok kita have fun bareng," ucap Daniel yang hanya dibalas senyuman oleh gadis di sebelahnya.

Daniel yakin ada yang tidak beres dengan gadis yang kini berjalan di sampingnya itu, setelah Alesya melihat laki-laki yang Daniel yakini itu adalah ketua BEM tadi pulang bersama seorang perempuan yang Daniel yakini juga bahwa perempuan itu adalah anggota BEM.

Namun mengapa Alesya seperti cemburu setelah melihat ketua BEM tadi? Apakah Alesya ada hubungan lebih dengan Akala?

Sebenarnya masih banyak pertanyaan di kepala Daniel, namun ia memilih bungkam daripada nanti ia salah bicara dan malah membuat gadis di sebelahnya itu semakin badmood.