webnovel

Daniel

Laki-laki itu merebahkan tubuhnya yang sudah hampir remuk ke atas kasur kesayangannya. Setelah selesai rapat dan evaluasi yang sangat menguras tenaga dan pikirannya, ia memutuskan untuk pulang dan mengistirahatkan tubuhnya.

Otaknya memutar kembali kejadian tadi sewaktu di kampus, dimana ia tak menghiraukan panggilan gadisnya. Bahkan ia cenderung menghindari gadis itu di kampus.

Akala mengusap wajahnya kasar kemudian terduduk di pinggiran kasurnya.

Ia mengambil ponsel yang ada di nakas, kemudian mencari nama seseorang yang saat ini menguasai pikirannya.

'Ratu Alesya'

Itulah nama kontak yang ia berikan pada Alesya.

Akala menimbang-nimbang apakah ia harus menghubungi gadisnya yang sudah dapat ia pastikan bahwa gadis itu sekarang kecewa kepadanya.

laki-laki itu melirik jam dinding di kamarnya yang mana sekarang menunjukkan pukul sebelas malam.

Pasti sekarang dia udah tidur, pikirnya.

Akhirnya Akala mengurungkan niatnya untuk menghubungi sang kekasih. Diletakkannya kembali ponsel itu ke atas nakas, dan beberapa detik kemudian ia sudah terlelap. Mungkin karena kelelahan megurus ospek.

***

Sementara Alesya, gadis itu masih setia memandangi ponselnya dan masih menunggu kabar dari seseorang. Siapa lagi kalau bukan Akalanka Zahair Bachtiar.

"Ck tuh kan tadi online tapi ga hubungin gue. Online nya dia tuh buat siapa sih," gerutu Alesya.

Untuk melampiaskan kekesalannya, gadis itu mem spam chat pada grup chat nya dan sahabatnya.

✨Cencans is here✨

Alesya Fred : Met malam sobatkuhhh

Alesya Fred : Sebel banget gue tuh gila kzll kzll max

Alesya Fred : Gaiss pengen ceritaaa

Alesya Fred : Sebel banget gue tuh sama Akala. Online masa ga chat gue

Alesya Fred : ONLINE NYA TUH BUAT SIAPA COBA

Alesya Fred : KZLLL

Alesya Fred : Si mika sider doang gue doain jomblo seumur hidup!

Mikala : Eh jangan dong! Gila lo Sya.

Mikala : Lagian lo dah malem banget gini ngapain sih masih ngarepin chat nya kak Akala.

Alesya Fred : Ya gue kan kangen :(

Mikala : Bucin banget gila temen gue ewh

Mikala : Pacaran tuh ya Sya, yang penting saling percaya aja. Masalah ga kabar-kabaran setiap waktu tuh wajar.

Mikala : Cowo lo bukan pengangguran inget!!!

Mikala : Kalo lo pengen di kabarin setiap saat, chat setiap saat ya pacaran aja sono sama pengangguran.

Alesya Fred : ??

Manda : Nah setuju banget sama Mika yang uwuw.

Manda : Lo tuh udah kek pakar cinta aja deh Mik, tapi sayang jomblo xixixi

Mikala : Dih kemana aja lo Man baru muncul

Alesya Fred : Biasa tuh pasti abis drakoran

Manda : Hehe tau aja sii sobatkuh tercintahh

Alesya Fred : Ewhhh. Dahlah tidur sonoo besok masih ada ospek terakhir

Mikala : Besok gantian nebeng mobil lo ya Man

Manda : Sipp ntar gue samper Mika dulu abis tu Alesya.

Alesya Fred : Okeee

***

Hari ini, tepat ospek hari terakhir sekaligus penutupan ospek mahasiswa baru.

Semua mahasiswa baru dari berbagai fakultas berkumpul di dalam auditorium untuk melaksanakan penutupan ospek hari ini.

Alesya dan kedua temannya duduk di bangku belakang sendiri yang berada di atas. Mereka sesekali menguap karena bosan mendengarkan Pak Rektor yang terlalu lama berbicara di depan.

Berbeda dengan Alesya yang sedari tadi pandangannya menyapu ke seluruh ruangan untuk mencari seseorang.

"Mau cari siapa si liatinnya gitu banget," celetuk laki-laki di samping Alesya seraya terkekeh sehingga menampilkan lesung pipinya.

"Eh apasih engga," kilah Alesya seraya mengalihkan pandangannya dari laki-laki yang duduk di sebelahnya.

"Santai aja kali gausah grogi gitu," ucap laki-laki itu terlampau percaya diri.

"Ih siapa juga yang grogi. Ngaco!" sanggah Alesya seraya meninju pelan lengan cowo berlesung pipi itu.

"Kenalin, nama gue Daniel dari prodi akuntansi. Gue tebak lo pasti anak akuntansi juga kan?" laki-laki itu memperkenalkan dirinya seraya mengulurkan tangannya kepada Alesya.

"Apaan si pertanyaan lo ga berbobot banget. Jelas gue duduk disini ya pasti anak akuntansi juga lah. Btw nama gue Alesya," jawab Alesya panjang lebar namun tak urung menerima uluran tangan cowo di sebelahnya itu.

"Hai, salam kenal Alesya, sekarang kita bisa berteman kan?" tanya Daniel sembari menunjukkan senyum lebarnya.

"Haha iya salam kenal juga Daniel, sekarang kita berteman. Oh ya kenalin yang di sebelah gue ini namanya Amanda, sedangkan yang sebelahnya lagi namanya Mikala mereka sahabat gue." Alesya memperkenalkan kedua sahabatnya kemudian mencolek lengan mereka sehingga membuat kedua temannya yang dari tadi asik mengobrol itu menoleh.

"Apa sih, Sya colek colek gue," ucap Amanda tak terima.

"Ngga ih gue cuma mau ngenalin kalian aja ke Daniel nih dia satu jurusan juga sama kita. Kenalan dong kalian," pinta Alesya yang membuat Amanda menghembuskan nafasnya pelan.

"Amanda," ucap Amanda singkat seraya mengulurkan tangannya kearah cowok di sebelah Alesya.

"Daniel," jawab Daniel sambil menerima uluran tangan Amanda dan tak lupa senyum manisnya.

"Mikala."

"Daniel."

"Gue boleh kan jadi temen kalian? Jujur gue belum punya temen sama sekali disini," ucap Daniel memelas.

"Boleh kok boleh bangett," jawab Alesya antusias.

"Iya boleh kok," tambah Amanda seraya tersenyum kearah cowok itu.

"Wah akhirnya gue punya temen juga," ucap Daniel yang membuat Alesya dan kedua temannya terkekeh.

"Btw kalian kok kayak udah deket banget tuh udah temenan dari lama ya?" tanya Daniel penasaran.

"Iya kita temenan udah dari kelas satu SMA sih udah lumayan lama," jawab Alesya.

"Hmm pantesan. Mana sekarang bisa satu jurusan lagi yaa sengaja daftar buat barengan atau gimana nih?" tanya Daniel lagi sambil terkekeh.

"Ya kebetulan aja kita udah ngincer banget sih jurusan ini dari dulu jadi ya daftar bareng, eh keterima hehe," jawab Alesya seraya menunjukkan deretan giginya.

"Oh gitu," jawab Daniel.

"Itu yang duduk di kursi belakang paling atas. Jangan berbicara sendiri! Hargai yang di depan! Kalian itu sudah mahasiwa seharusnya hilangin sikap ke kanak-kanakan kalian dari SMA!" tegur Akala di depan dengan nada yang membentak sehingga membuat Alesya kaget.

Jujur, ini pertama kalinya ia dibentak oleh Akala. Ia merasa sedikit takut dengan kekasihnya itu karena biasanya Akala selalu bersikap lembut kepadanya dan tak pernah sedikitpun kasar kepada Alesya. Walaupun ini memang salahnya yang sedari tadi malah mengobrol dengan Daniel dan tak memperhatikan yang di depan.

Namun tetap saja Alesya takut jika harus dibentak seperti itu apalagi oleh kekasihnya sendiri.

"Udah gausah dipikirin omongan ketua BEM tadi. Enjoy aja kali gausah kaku kaku amat," ucap Daniel setelah melihat raut wajah Alesya yang berubah.

"Siapa juga yang kaku," kilah Alesya.

"Gausah ngelak gitu gue udah tau kalo lo takut kan dibentak sama ketua BEM tadi?" tanya Daniel

"Ish lo nyebelin banget sih. Udahlah mendingan perhatiin aja yang di depan daripada nanti dimarahin lagi," ucap Alesya dengan wajah yang ditekuk.

Daniel terkekeh melihat tingkah menggemaskan gadis di sebelahnya, "Iya deh iya."

Imut, batin Daniel.