"Dy." Panggil Steffani.
Entah mengapa suara Steffani menjadi sangat mengejutkan bagi Audy. Kedua bahu gadis itu tersentak kecil dan akhirnya Audy berkedip dan tersadar dari lamunan singkatnya.
"Lo kenapa deh?" Tanya Vallen.
"Iya. Ngelamun mulu. Itu bakso kalau dingin gak enak. Malah diaduk-aduk melulu dari tadi. Mikirin apa sih? Curhat sinii.." sahut Steffani.
Audy mendengus sebal. "Kak Dirga kok diemin gue kenapa yah?" Tanyanya dengan suara lemah. Kini nafsu makannya tidak berselera, padahal Audy tidak sarapan tadi pagi karena ditinggal Dirga dadakan.
"Kalian berantem?" Tanya Vallen.
Audy menggeleng. "Gak tuh. Kemarin baik-baik aja kok. Masih makan bareng juga."
"Lo ada salah bicara kali sama dia. Biasanya cowok mah gitu ngambeknya. Ngambeknya cowok kan gak bisa ditebak sama cewek. Baru ngaku kalau pihak cewek tanya duluan." Ucap Steffani.
"Ah, gitu kah?"
Vallen dan Steffani mengangguk secara bersamaan. "Iya." Jawab mereka berdua bebarengan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者