webnovel

Pesona Wanita Terkutuk

作者: Isqa
奇幻言情
連載 · 35.8K 流覽
  • 38 章
    內容
  • 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

Warning! Mengandung kekerasan dan konten dewasa. Mohon bijak dalam membaca. Evelin Gosca, sang pembunuh bayaran di dunia nyata pun harus merasakan cinta pada pandangan pertama yang pahit. Di mana dirinya malah menghabiskan malam bersama dan menyukai target pembunuhan yang bernama Cristhian Ronald. Gagalnya misi karena rasa suka mereka, membuat Evelin terpaksa menjadi buruan organisasi bersama sang pujaan hati. Dalam masa pelarian dan persembunyian keduanya, tanpa diduga Evelin pun harus merasakan perihnya timah panas yang bersarang di jantung akibat kabur dari kejaran polisi. Di saat terakhir kematian menjemputnya, satu kata maaf dari bibir Evelin memberikan harga yang tak terduga. Sebuah kesempatan, di mana dirinya terbangkitkan lagi di dunia antah-berantah yang membuatnya dikenal dengan julukan wanita terkutuk dari Tenebris. IG : miqaela_Isqa

Chapter 11. Misi Evelin

“Ampuni saya! Aku mohon! Jan-”

Hening, kecuali alirah darah menggenangi lantai itu. Seorang gadis muda menatap tenang sosok yang baru saja digorok lehernya. Tangannya yang menutup mulut orang itu agar tak bersuara, mulai terlepas dengan berjalannya waktu kematian.

“Aku lapar,” ucapnya sambil melangkah pergi begitu saja.

Esok harinya, sebuah siaran di televisi menampilkan berita tentang pembunuhan seorang pengusaha properti di dalam hotel.

Mirisnya, CCTV tak merekam sosok mencurigakan yang bisa dituduh sebagai pembunuhnya. Sehingga, berita kematian misterius itu mulai bergema di kota yang penuh hiruk-pikuk dengan pesona modernnya.

“Wah! Apa kamu lihat berita itu?” tanya Camila pada Evelin.

“Ya.”

“Bukankah itu mengerikan? Pelakunya masih belum ketahuan,” Camila memakan sandwich yang baru saja dibuatnya.

“Ya, semoga saja bukan kita korban selanjutnya,” celetuk Evelin sambil melakukan sesuatu yang tak terduga.

“Hei! Jangan mengupil! Aku kan sedang makan!”

“Kalau kentut?”

“Kutendang kau keluar!” teriak Camila sambil tertawa.

Evelin juga ikut tertawa, ia lalu ke kamar mandi melepas semua pakaiannya dan berdiri di depan cermin. Ponsel yang ikut dibawanya ke sana, tiba-tiba berdering karena ada panggilan tak terduga.

“Halo?”

“Bayaran selanjutnya menantimu.”

“Siapa lagi?” tanya Evelin.

“Cristhian Ronald.”

“Hei, anak presiden? Yakin?”

“Ya,” jawab suara di seberang telepon.

“Lokasinya?”

“Di Club RS154, dia akan bersenang-senang di sana. Aku akan mengirim foto dan mengurus langganannya.”

“Baiklah,” Evelin memutus panggilan itu. Tak beberapa lama, masuklah pesan berupa dua buah foto. Satu milik pria dan lainnya wanita. “Mm, tampan, rugi sekali,” gumamnya.

Pandangannya lalu beralih pada foto selanjutnya, di mana seorang gadis muda yang tampak sebaya dengannya berpose menawan. Di bawah foto itu terdapat pesan tentang nomor ruangan VVIP yang akan mereka pakai.

“Sayangnya aku wanita, kalau laki-laki bolehlah,” tatapnya lekat pada foto itu. Pesan kembali masuk, “oh, jadi aku hanya menangani pria? Baiklah, tak masalah,” gumamnya meletakan kembali ponsel itu.

Selesai mandi, Evelin tak mendapati keberadaan teman satu kamarnya. Ia lalu mengambil teh yang sudah ada di atas meja, meminumnya sambil berjalan ke balkon. Di apartemen murah ini, dirinya bisa mendengar suara desahan luar biasa dari kamar sebelah yang pintu balkonnya terbuka.

“Sialan, padahal masih pagi,” gerutunya lalu tetap di sana menikmati pemandangan diiringi suara-suara mesum yang mengganggunya.

Siang harinya, Evelin berjalan-jalan dengan dandanan boyish style yang melekat indah di tubuh. Pesona gadis 19 tahun yang tak kuliah itu, hanya menapaki jalanan sambil memakan gorengan di tangan. Siulan pemuda-pemuda tanggung tak diacuhkan, sampai langkahnya terhenti di sebuah gang dan masuk ke sana.

Semakin Evelin melangkah, suasana sepi semakin menghantuinya. Gang kotor yang tak ada batang tubuh manusia tampak di mata, kecuali aroma pekat dari pembakaran tak jelas asal-usulnya.

“Hai cantik? Sedang apa di sini?” sebuah suara tiba-tiba mengejutkannya. Seseorang muncul dari balik pintu yang terbuka perlahan.

Lelaki gondrong, hanya memakai celana pendek dan kaos oblong abu-abu.

“Hai kakak, aku numpang lewat ya?” ucap Evelin.

“Boleh saja, tapi ada syaratnya.”

“Syarat?”

“Iya.”

“Apa?” Evelin memiringkan wajah penasaran.

Laki-laki itu lalu mengangkat tangan dan menyentuh bibirnya sendiri. “Oh, kakak butuh lipstik? Aku adanya lip tint, ini silakan dipakai,” sela Evelin mengeluarkan barang yang disebutkan lalu menyodorkannya.

“Sialan! Aku butuh bibirmu!” laki-laki itu spontan menarik tangan Evelin dan merangkulnya erat. Ia dengan paksa memegang wajah Evelin hendak mendaratkan ciuman di bibir ranumnya.

KRAK!

Sebuah kekejaman tiba-tiba dilayangkan ke kepala sebelum aksi berhasil. Laki-laki itu tersungkur begitu saja. Evelin hanya menatapnya, lalu beralih ke tangan sendiri yang diselimuti sarung rajutan temannya.

“Aku ingin pensiun,” ucap Evelin sambil memanyunkan bibirnya. Langkahnya kembali dilanjutkan ke jalan yang ingin dilalui.

Waktu semakin berlanjut dengan datangnya malam, Evelin yang sudah sampai di apartemen, membuka pintu tanpa firasat apa pun. Tapi, ia dikejutkan dengan suara tak terduga dari arah kamar tanpa pintu. Sebuah pemandangan membuat geleng kepala menyambutnya. Di mana Camila sedang bercinta tanpa pakaian dengan kekasihnya.

Evelin yang melihatnya, meneguk ludah kasar lalu berbalik. Seumur-umur, baru kali ini ia melihat secara langsung karena biasanya dirinya hanya menonton lewat televisi.

Adegan yang dilakukan Camila benar-benar mengundang nafsunya, tapi segera ia tepis karena teringat pekerjaan yang harus dilakukan. Tanpa berbasa-basi, Evelin hanya mengganti sepatu dan segera pergi dari sana.

Sebuah tas yang entah dari mana ia dapatkan, disandang sambil memasuki mobil sedan hitam dan dilajukan ke tempat tujuan terakhir. 10 menit menempuh perjalanan, dirinya sampai di sebuah club malam yang tersohor di kota itu.

Dirinya memasuki club lalu menuju kamar mandi. Mengganti dandanan santainya menjadi lebih menggoda. Pakaian ketat yang melekat indah untuk menampilkan lekuk tubuhnya benar-benar menarik mata penonton. Make up yang terpasang, aroma parfum yang menyegarkan menempeli diri Evelin sekarang. Gadis itu pun memilih menyembunyikan tasnya di kamar mandi yang dilabeli rusak.

Ia keluar dari sana, melangkah ke lantai tiga club. Cahaya temaram dan hentakan musik tak berpengaruh apa pun padanya. Aroma minuman, obat-obatan, asap rokok, parfum, semua bercampur menjadi satu.

Tapi Evelin tak peduli, karena pesona dunia malam takkan bisa melunturkan misinya hari ini. Langkahnya menapaki jalanan menuju sebuah ruangan VVIP yang menjadi targetnya.

Sebelum memasukinya, Evelin menjilat bibirnya sekilas agar tetap basah walau sebenarnya sudah lembab.

“Hm? Siapa ini?” tanya seorang lelaki yang sedang minum-minum sendiri.

“Aah, maaf sepertinya aku salah ruangan,” ucap Evelin gugup hendak pergi.

“Tunggu! Kemarilah sebentar,” ajak lelaki itu masih menatapnya.

Dengan pandangan ragu, Evelin memasuki ruangan itu sambil melirik sekeliling. Saat sudah berdiri di dekat lelaki tersebut, “a-ada apa? Ada yang bisa kubantu?” tanyanya sopan.

Lelaki itu menatap lekatnya, matanya menyapu bersih Evelin dari atas ke bawah.

“Jadi kamu salah ruangan?”

“I-iya,” jawab Evelin gemetar tak menatap matanya.

Lelaki itu tersenyum, menyentuh dagu sang gadis dan mengangkatnya agar pandangan mereka bertemu. “Kamu cantik,” Evelin tersentak mendengarnya.

“M-maafkan aku, aku harus pergi,” ia hendak beranjak namun tangannya dipegang.

“Ke mana?”

“A-aku harus mencari temanku,” terangnya. Gadis itu benar-benar gugup, sorot matanya yang tak fokus semakin membuat pemuda itu penasaran.

“Ingin kubantu mencarinya?”

“Tidak perlu, aku akan mencarinya sendiri.”

“Sepertinya kamu gugup, apa ini pertama kalinya kamu datang ke sini?”

“I-iya,” jelasnya mengangguk pelan.

“Begitu? Jadi, apa kamu tahu tempat apa ini?”

“I-ini bukannya tempat bersenang-senang?” jawab Evelin polos.

Laki-laki itu tersenyum. Ia pun tertawa mendengar jawaban gadis yang tampak seperti bocah tak pernah keluar rumah.

“Duduklah, akan kuberi tahu tempat apa ini dan bagaimana caramu menemukan temanmu.”

你也許也喜歡

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · 奇幻言情
4.9
421 Chs

The Prince Of The East Sea (Bahasa INDONESIA)

18+ (Dark Content) Liburan Tasia dan teman-temannya berakhir di luar dugaan. Tasia yang adalah gadis penakut, tidak pernah menyangka pertemuan dan niat baiknya terhadap seorang anak kecil di tepi pantai saat malam hari akan membawa hidupnya ke dalam kekacauan. Karena ternyata, anak manis itu adalah jelmaan pangeran siluman ular yang mendiami kerajaan goib di laut timur. .... Tasia menatap Hadyan yang tersenyum ramah padanya. Lalu air mata mulai menggenangi matanya lagi "Aku ingin pulang. Aku tidak mau berada di sini. Maafkan aku jika aku berbuat kurang ajar sampai kalian menangkapku, tolong lepaskan aku! Ku mohon!" Hadyan memijat keningnya sendiri "Kau tidak salah, Tasia. Aku membawamu ke sini, karena aku telah memilihmu untuk menjadi permaisuriku di kerajaan ini." "Apa? Permaisuri?" Ulang Tasia. Hadyan mengangguk "Ya, aku telah memilihmu sebagai permaisuriku. Jadi, mulai sekarang kau akan tinggal di sini bersamaku." Tasia menggeleng cepat "Gak mau! Aku tidak mengenalmu! Lagipula aku punya rumah dan nenek juga teman-temanku menunggu di sana. Aku tidak mau menjadi permaisuri mu. Aku mau pulang!" *** Mohon berikan support (Power stone, Komen, Review) kalau kalian suka ceritanya ya!! Trimakasih & Selamat membaca!! \^^/ Karya Lydia_Siu di Webnovel : - The Prince Of The East Sea (Tamat) - The Black Swan Behind (Tamat) Banyak quotes dan info menarik di sosial media author! Yuk difollow! Instagram : @author_lydia_siu FB Page : author Kalong_ungu / Lydia_Siu Twitter : @kalong_ungu *** Note tambahan : - Cerita ini terinspirasi dari tokoh, tempat, dan cerita mitos yang banyak beredar di Indonesia. Lalu digabungkan dan mengalami modifikasi sesuai imajinasi author. - Isi, nama, tokoh, dan lokasi dalam cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita rakyat/lokasi yang sesungguhnya.

Lydia_Siu · 奇幻言情
4.9
255 Chs

Setan dan Iblis: Dosa Seorang Pria

Ini adalah perjuangan mafia dari dunia bawah tanah yang terkenal eksentrik dan sulit dimengerti. Dia ingin mendapatkan seorang istri tapi EQ-nya yang rendah membuatnya harus mengalami banyak kesulitan. "Kamu memiliki jari-jari yang indah." Gadis itu menatap jari-jari miliknya yang lentik. "Tapi itu pasti akan lebih indah jika dihiasi dengan cincin dariku," lanjut pria itu. Penonton: "..." Apa kamu baru saja melamarnya?! Betapa tidak romantis! "Aku tidak terlalu menyukai perhiasan," ucap gadis itu tanpa perasaan. *** Dia mengejar gadis itu dengan susah payah tapi yang dikejar tidak menoleh sedikit pun. "Sayangku, jangan jauh-jauh dariku! Aku di sini untuk melindungimu ah!" "Tujuan utamamu ke sini adalah untuk membalas dendam pada mereka." Pria itu menyeringai. "Ya, itu tujuan utamaku. Tetapi, Sayangku, kamu adalah prioritasku." *** "Sayangku, aku kembali! Apa kamu merindukanku?" Gadis itu merasakan sakit kepalanya yang menyerangnya saat mendengar suara serak yang tidak asing. "Tuhan, beri aku kesabaran." Pria itu memiringkan kepalanya. "Apa maksudmu, Tuhan, beri aku kekuatan?" "Tidak. Jika Tuhan memberiku kekuatan, kamu pasti akan mati." *** Seorang pria berambut pirang datang entah dari mana dan memeluk gadis itu dengan erat. "Ratuku, aku merindukanmu ah! Apa kamu tidak merindukanku?" "Tidak," jawab gadis itu dingin. Pria yang baru saja kembali. "Sayangku, apa yang kamu lakukan? Apa kamu berselingkuh dariku?" "Dia bukan kekasihmu! Bagaimana dia bisa disebut berselingkuh?! Dan... jauhkan tanganmu darinya! Kamu mengotori udara di sekitarnya!" seru pria berambut pirang dengan marah. *** "Nona, aku menyukaimu," ucap seorang pria berkacamata. "Kita baru saja bertemu." "Aku rasa aku jatuh cinta pada pandangan pertama." "..." *** Terlalu banyak pria, terlalu banyak saingan, apakah bos mafia kita masih bisa mendapatkan hati gadis itu? Perhatian: Dilengkapi dengan sederet pria tampan yang siap membuatmu tertawa karena aksi konyol mereka atau bahkan membuatmu memuntahkan darah karena marah. ______________________ Rekomendasi cerita: 1. Mr White is A Girl Cerita komedi romantis antara seorang mafia yang sebenarnya seorang gadis dan seorang lady escort yang merupakan seorang pria. Kalau kalian menyukai cerita [Setan dan Iblis: Dosa Seorang Pria], kalian mungkin akan menyukai cerita ini!~ 2. Sistem Transmigrasi: Cinta Pertama Tuan Penjahat Pergi dari satu dunia ke dunia lain, bertemu dengan tokoh-tokoh novel dan mengubah takdir mereka, itu semua adalah pekerjaan Raina yang merupakan seorang transmigator. Ikuti perjalanannya untuk menyelesaikan misi dan membuat penjahat-penjahat idiot itu jatuh cinta padanya!~ _________________________ Ingin berbicara tentang kehidupan denganku? Instagram: @sasabachri __________ *This cover isn't mine, credit to the rightful owners!~

Cloudland · 奇幻言情
4.7
247 Chs