Saat itu di Kota Rongcheng kabar pernikahan antara Keluarga Lan dan Keluarga Mo membuat heboh semua orang. Mo Jinrong, Tuan Muda Keluarga Mo, dikabarkan sebagai monster yang bisa memakan manusia, dan semua yang menikah dengannya akan meninggal. Lan Anran, calon pengantin dari Keluarga Lan, adalah seorang gadis desa yang dicampakkan karena dianggap sebagai pembawa sial. Tapi, tiba-tiba Lan Anran terlahir kembali dan berkesempatan mengubah semua kesalahan yang dia lakukan di masa lalu, termasuk pernikahannya dengan Mo Jinrong.
Keluarga Lan akan bersatu dengan Keluarga Mo.
Semua ini akan menimbulkan kehebohan besar di Kota Rongcheng.
Siapa yang tidak tahu bahwa Keluarga Mo dianggap sangat menguasai Rongcheng. Dengan status mereka yang sangat mulia itu, hanya dengan bersin saja sudah bisa mengubah seluruh Rongcheng.
Semua orang mengatakan Keluarga Lan sangat beruntung bisa menjadi satu keluarga dengan mereka.
Tapi siapa yang tidak tahu bahwa Mo Jinrong, Tuan Muda dari keluarga Mo sangat jelek dan tua. Terlebih lagi, wajahnya selalu memberi citra yang buruk pada pasangannya.
Konon, tunangan Mo Jinrong ada lima, tapi tidak tahu mengapa, setiap hubungannya pasti mengalami kejadian tak terduga pada malam pernikahan.
Semua orang di Rongcheng bergosip bahwa Mo Jinrong mungkin bisa memakan orang.
"Nenek, aku tidak ingin pergi, aku tidak ingin menikah dengan Mo Jinrong."
Di rumah Keluarga Lan, seorang gadis berpakaian indah menangis sambil berbaring di pangkuan seorang nenek.
"Sayangku, pihak mempelai pria adalah dari Keluarga Mo. Setelah menikah, kamu tidak hanya akan menikmati kemuliaan dan kekayaan, tetapi kamu juga akan menjadi Nyonya Muda yang terhormat di Rongcheng," kata nenek dengan sedih.
"Tapi, Mo Jinrong sudah tua dan jelek, dan punya reputasi yang buruk seperti kata orang-orang, Nenek. Aku takut."
Gadis itu masih menangis, "Nenek, tolong jangan biarkan aku menikah dengan Keluarga Mo, hiks hiks hiks ..."
Nenek merasa kasihan padanya. Sambil menepuk punggungnya, ia berkata dengan rasa sedih, "Tapi, ini adalah keputusan kakekmu, kita sebagai Keluarga Lan harus menepati janji dan tidak dapat melanggarnya."
Gadis itu menangis tersedu-sedu dan mengatakan, "Di keluarga paman bukankah masih ada seorang gadis juga, biarkan saja dia yang menikah, jadi kita tidak akan melanggar janji."
Mata Nenek berkaca-kaca lalu mengatakan: "Ya'er, kamu benar. Aku akan menelepon pamanmu dan memintanya untuk membawa putrinya, bagaimanapun, tidak akan kubiarkan ada orang yang membawa bencana bagi keluarga Lan."
...
Hujan turun terus menerus, tiba-tiba sesosok bayangan keluar dari hutan.
Dia terlihat putih dan bersih, ada tahi lalat kecil di dekat telinganya yang langsung dapat dikenali secara sekilas. Dia adalah Nona tertua dari keluarga Lan, Lan Anran, yang tinggal di pedesaan.
Lan Anran dalam suasana hati yang baik. Hari ini, dia mengambil tanaman herbal yang telah lama ditanamnya. Sekarang dia memiliki cukup bahan untuk penelitian dan pengembangan obat barunya.
Saat baru saja kembali ke kamar, ponsel yang berada di sudut kamar tiba-tiba berdering.
Lan Anran mengambilnya dan mulai membaca pesan yang baru masuk di layar.
"Buah Anda telah terjual, dan pembayarannya telah dikreditkan ke rekening Anda, silakan periksa."
"Rekening dengan nomor akhir 1117 telah berhasil menerima 5,380,000.00 yuan."
"Bos, buahnya sudah habis terjual, tapi terlalu banyak orang yang ingin membeli. Banyak yang menanyakan kapan buah itu ada lagi."
Lan Anran mengabaikan dua pesan pertama. Dia hanya memilih yang terakhir dan membalas, "Tidak ada, kami masih akan membahasnya lagi."
Dia melemparkan telepon ke atas meja dengan santai, kemudian bersiap mencuci tangannya untuk membereskan ramuan ini.
"Anran, Lan Anran, ada seseorang yang datang menemuimu." Kata kepala desa.
"Aku tahu."
Raut wajah Lan Anran sangat tenang, seolah dia tahu segalanya, dia sudah mengemasi bunga dan tanaman yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun, seolah sudah dipersiapkan untuk kesempatan ini.
Dia membawa bunga dan tanaman di tangannya lalu keluar rumah.
Di pintu sudah menunggu seorang pria paruh baya yang memakai jas. Usianya sekitar empat puluh tahun.
Pria itu terlihat sangat elegan dengan kedua tangannya di depan, sedikit bingung tapi juga bersemangat.
Lan Anran terkejut lalu tanpa sadar berteriak.
"Ayah?"
Suara lembut gadis itu membuat pria yang berdiri di depannya semakin gugup dan semakin gembira.
Lan Tingyun berkali-kali telah membayangkan bagaimana penampilan putrinya, tetapi setelah bertemu, otak Lan Tingyun benar-benar menjadi kosong.
Lan Anran langsung bisa merasakan cinta dan perhatian dari pria di hadapannya.
Dia melangkah ke depan dengan tersenyum namun masih meneteskan air mata.
"Ayah."
Panggilan itu kembali menyadarkan pikiran Lan Tingyun. Lalu dia memeluk putrinya, sedikit tersedu, sekaligus merasa gembira.
"Anran, putriku yang baik."
Lan Anran jatuh dalam pelukannya dan menutup matanya berusaha menahan air matanya yang terus mengalir.
Setelah menunggu selama bertahun-tahun akhirnya dia bisa bertemu dengan ayahnya lagi.
Lan Anran dikirim ke pedesaan sejak masih kecil. Ketika lahir, Nenek dari Keluarga Lan memanggil seorang master yang meramalkan bahwa jika dia tetap tinggal di Keluarga Lan, maka dia akan mati sebelum menginjak usia sepuluh tahun.
Dan karena dia diserang oleh roh jahat, di mana pun dia berada, hanya akan membawa nasib buruk bagi orang-orang di sekitarnya.
Lan Tingyun tidak percaya omong kosong semacam ini. Tapi secara kebetulan, tidak lama setelah Lan Anran lahir, bisnis keluarga Lan anjlok, dan Kakek Lan juga sakit parah.
Tidak hanya itu, Lan Anran pun sempat beberapa kali dikirim ke ruang NICU untuk dirawat.
Karena tekanan dari keluarga dan demi keselamatan putrinya, Lan Anran yang belum genap sebulan dikirim ke pedesaan oleh Lan Tingyun dan istrinya, dan diasuh di sana.
Di kehidupan sebelumnya, Lan Anran mendapat fitnah dari orang-orang jahat yang berpikir bahwa ayahnya sama sekali tidak peduli dengannya dan menjualnya kepada keluarga Mo untuk mendapat keuntungan lebih tinggi.
Dia tidak hanya kecewa kepada ayahnya, tetapi dia juga merasa bersalah karena telah mengganggu keluarganya dan itu membuatnya merasa gelisah.
Ayahnya meninggal karenanya dan ibunya tidak tahan lagi dengan keadaan, kemudian meninggal juga. Dan akhirnya, seluruh keluarga Lan jatuh ke tangan orang lain.
Dia menjadi sumber bencana di mata semua orang.
Mo Jinrong pun akhirnya meninggalkannya. Pada saat itu, dia mengetahui bahwa sangkar yang dibuat Mo Jinrong untuknya adalah untuk melindunginya.
Dia menggunakan hidupnya untuk melindungi Lan Anran, tetapi Lan Anran meninggalkannya begitu saja.
Lan Anran sangat mempercayai Lan Ya'er, tetapi sesaat sebelum sekarat karena didorong dari tebing olehnya, Lan Anran baru tahu bahwa semuanya disebabkan olehnya.
"Anran, kamu tidak layak untuk siapa pun."
Dia melihat senyum Lan Ya'er menghilang sedikit demi sedikit dari pandangannya.
Lan Anran membuka matanya lagi, dan tidak ada lagi air mata kegembiraan setelah mereka bertemu kembali.
Matanya terlihat jernih. Karena Tuhan menghidupkannya kembali, dia harus melindungi keluarganya dengan baik.
Dalam hidup ini, tidak ada yang bisa menipunya lagi.
Dan jika ada, biarkan orang itu pergi ke neraka.
-----
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.