Saat Handuk kami tertukar, Ingatanku perlahan mendatangi ku..."
Namaku rani, sejak awal aku adalah anak buangan. Alias anak yatim-piatu.
Biasanya banyak orang yang tidak bersyukur. Termasuk aku, ingatanku sejak di sana tidak ada kosong melompong..."
Sejak aku hidup di yatim piatu, itu adalah saat aku berumur 15 tahun. Dan ingatan ku tepat saat itu menghilang. Ingatan 15 tahun yang lalu..
Tidak ada yang membicarakan maupun menyinggung nya seolah menjadi misteri terbesar untukku.
Alhasil aku berhasil hidup, dengan sehat walaupun penuh pertanyaan di benakku.
Kini aku telah hidup selama 2 tahun selama itu aku bertanggung jawab untuk urusan anak anak lain. Kadang aku iri dengan mereka yang punya ingatan, walaupun orang itu sudah meninggal.
Sedangkan aku ingatan pun tidak ada, semua kosong rasanya seperti ada sesuatu yang sangat penting kulupakan..."
Hari itu tepat pada tanggal 15 aku mengambil handuk yang tanpa sengaja tertukar. Saat itu kunjungan orang yang sangat rajin membayar uang sumbangan.
Entah itu rejeki atau bukan. Orang itu sering memberiku makanan, pakaian bahkan keperluan lainnya. Apakah aku ada hubungan dengannya...??
Tanpa sengaja aku berpapasan dengannya. Sosok laki laki yang bertubuh tegap dengan rambut kuning menjulang.
Sekilas sebuah detakan datang dan menghantam hatiku. Tubuh ku sakit dan gemetar tidak berhenti.
Ingatanku tidak bisa kembali, tetapi tubuhku dan organ organ dalam ku masih mengingat.
Apa ini Ingatanku yang menghilang...?
Pria itu menatapku, yang hanya mematung sedari tadi. Dia menatapku dan seketika matanya membulat dan memeluk diriku.
"Sayang..."
"Sayang?"- aneh kenapa pria ini memanggil ku sayang. Apa aku sudah menikah..??
Tidak lama pegangan pria itu memudar dan mengelus wajahku perlahan. Rambut pendekku terus terusan dielus dan dihirupnya.
Aneh!, "Berhenti kenapa kau ini??"
Seruku kenapa pria ini seenaknya mencium rambut ku. Tanpa disangka ia hanya menoleh dan perlahan menunduk sedih.
"Rani....kau lupa padaku..."
"Eh,"
"Aku suamimu , aku berharap kita seperti dulu lagi..."
"Aneh aneh, pergilah manusia mesum!!'
tegasku pria ini keterlaluan bukan begini cara memperlakukan wanita tau.
Seenaknya main peluk dan sekarang bilang bahwa dia adalah suamiku ..Bukankah itu tidak masuk akal.
"Kau apakah kau sudah melupakan ku'
kini suaranya sedikit memberat.
Aku mengangguk dan hanya berusaha menjaga jarak dengan nya..," iya aku sudah lupa ingatan untuk 15, tahun yang lalu"
Tidak lama seringai pria itu melebar dan menatapku seolah aku mangsa yang tepat.
"Baguslah..."
- ujarnya berbisik.
Aku hanya menatap heran, apakah ia ada hubungannya dengan ingatannya yang menghilang..."
Tidak lama ia hanya menyerahkan handuk ku , dan perlahan tersenyum. Entah kenapa senyum itu sangat menakutkan.
"Ini punyamu kan, sampai ketemu lagi Rani.."
seru nya dan mengambil handuk nya dari tangan ku yang sedari tadi terbuka lebar.
Pertemuan itu mulai membuat ku memasuki sebuah ingatan yang mencekam dan membuat ku sangat bergidik mengingatnya.
"Siapa pria itu...?"