"Kamu berbeda dari orang lain." Setidaknya begitulah ku anggap diriku, anggapan itu mengantarkanku pada kehidupan yang tentu "bukan kehidupan biasa" bagi banyak orang.
"Kamu mau belanja apa?"
"Ayo kita beli beberapa kornet untuk dimasak hari ini."
13 Juni 2022
Ini adalah hari yang sangat indah bagi kami berdua yang sedang mempersiapkan bulan madu kecil-kecilan. Namun ...
Terdengar pecahan kaca, pakaian serba hitam membawa senapan.
"Angkat tangannya!"
"Mati kita! Ayo kita lari dari sini!"
Aku menarik tangan Mana, Istriku untuk berusaha lari dari minimarket, setelah keluar, kami terus berlari untuk mencari tempat aman, sampai suatu saat ...
"Akihito!"
BRAK!
Pikiranku serasa melayang, pusing dan lemas. Kulihat sekelilingku, aku berada di tengah jalan. Aku hanya terdiam, akhirnya aku selamat ujarku dalam hati.
Aku lihat sebelah kananku setelah mendengar teriakan histeris.
Darah ...
Darah!
Mana!!!
"..."
"Tolong kami!"
Aku menggotong Mana yang berdarah darah ini, berjalan bolak balik hingga ...
"Sensei, Ayo kita ke rumah sakit."
"Baiklah, tolong bawa istri saya ya."
Mana ku baringkan perlahan di mobil dengan darah yang masih mengucur.
"Akihito."
Mana mulai sadar kembali tapi dengan kondisi lemas.
"Mana! Jangan pergi! Bertahanlah!" ujarku cemas.
"Aku ... tidak akan pernah pergi darimu ... Ingatkah kamu ... waktu kamu datang melamarku beberapa tahun lalu? Ingatkah ... kamu bahwa kita sudah menunggu sedemikian lamanya ... untuk momen ini?" ujar Mana-chan
"Aku selalu ingat!"
"Aku ... akan ... kem ... bali... Tung ... gu ... a ... ku ..."
Ia tak bergerak lagi.
Darah masih mengucur deras, membasahi jok taksi ...
Mana!!!
Tidak mungkin!!!
---