I'm Your Man Author : R.A.FXBack Cast : Kim Jong In EXO | Wu Qian as Choi SeoBi | Go hye Sun | Kim Yoo Jung as Kim Jong Eun | Genre : Laga and Romance Rating : 18 + #MA2608150127 Cover : Cici Zulfiana Wattpad Akun : @Xiaoluhana Vote coment Please
I'm Your Man
Author : R.A.FXBack
Cast : Kim Jong In EXO | Wu Qian as Choi SeoBi | Go hye Sun | Kim Yoo Jung as Kim Jong Eun |
Genre : Laga and Romance
Rating : 18 +
#MA2608150127
Cover : Cici Zulfiana
Wattpad Akun : @Xiaoluhana
Part 1
Kim Jong In, Pria tampan yang berkulit kuning langsat ini adalah seorang karyawan di security Team. Perusahan Security ini mempunyai Ratusan Pengawal yang pandai dalam ilmu bela diri dan teknologi. Mereka adalah pusat bodyguard yang akan di kontrakan bagi kolongmerat yang membutuhkan bodyguard handal dan pintar.
Sebenarnya Jong In ia adalah anggota baru di perusahaan Security Team, ia masuk keperusahan itu tanpa melalui tahap seleksi. Awal mulanya pada suatu malam yang gelap tepat di dekat jalanan sepi di tengah hutan, tempat itu sangat rawan karena aksi kejahatan terjadi disana. Saat tengah malam Geng-geng begal akan menunggu mangsanya disana dan membuat jebakkan disana.
Saat itu Jong In tengah berusaha keluar dari K Grup yakni yang didirikan di tengah hutan itu. Suatu pelatihan menjadi pembunuh dan perampok handal. K Grup bersifat terbuka akan tetapi sistemnya rahasia. Masyarakat menilai K Grup adalah perusahan biasa akan tetapi di balik sistem kerjanya K Grup adalah salah satu Perusahan pembunuh kelas kakap.
Asrama tengah hutan milik K Grup, menampung lebih dari Ribuan anak laki-laki termaksud Jong In mereka dibina ilmu bela diri dan teknologi. Para orang tua berlomba-lomba memasukkan anak laki-lakinya ke asrama itu karena gratis tanpa biaya dan setiap bulannya mereka mendapat uang. Awalnya asrama itu hanya membimbing ilmu bela diri akan tetapi saat mereka umur 20 tahunan mereka akan disuntikkan suatu cairan dileher mereka dan diberi tato yang berbeda-beda setiap anak memilik tato berbeda beda dengan letak tatonya. Jong in mendapat tato di dekat uluh hatinya.
Saat mereka berulang tahun pada umur 20 tahun mereka akan disuntikan cairan yang membuat mereka menjadi berbeda dan mengikuti perintah atasan K Grup.
Pada suatu hari di tengah malam jong in hendak mencari udara segar disekitar halaman asrama. Pada tepat pukul 23:00 AM jong in melihat kumpulan senior-seniornya sedang membuat acara ritual pada teman-temannya yang saat itu tengah berulang tahun. Malam itu semua anak-anak asrama telah tidur mereka disuntilan cairan mereka yang agak buram dilihat Jong In karena di mengintipnya dari kejauhan. Setelah cairan itu di suntikan mereka membungkam mulut teman-temanya dan membawakan orang tua mereka di hadapan mereka. Setelah itu mereka menyuruk teman-teman jong in membunuh orang tua mereka dengan ganasnya. Hal itu adalah pembunuhan pertama yang mereka lakukan.
Tentunya Jong In sangat Syok melihat Hal itu. Kakinya menjadi lemas dan terjatuh ketanah ia tak mau kembali kekamarnya ia berusaha memanjat pagar dan berlari keluar dari asrama itu. Berlari dihutan yang gelap. Ia terjatuh dan bangun kembali untuk berlari. Karena gelap sesekali ia menabrak pohon ia berlari kembali kerumahanya yang tidak jauh dari hutan itu.
Jong in tak tau bahwa di mata jalan depan hutan itu juga berbahaya karena ada geng-geng begal disana. Ia berlari keluar mencari jalan raya. Sedangkan sebuah mobil yang hanya berisikan supir dan pria setengah baya berjas rapi melaju hampir mendekati perangkap geng-geng begal.
Saat Jong In mendapati Jalan Raya, mobil hitam kehilangan kelajuan karena bannya melinding bend tajam.
Sang Supir keluar untuk mengecek keadaan mobil dan saat pintu mobil terbuka geng-geng yang bersembunyi disemak-semak membacok punggung Supir dengan parang.
"Ah!!". Jerit Supir dengan darah muncrat di kaca mobil.
Tuannya tentu kaget dengan hal itu. Mereka membuka paksa dan hampir menbacoknya Jong In dengan sigapnya. Menendang Pria yang memegang sabit hingga ia terpental.
Ia melawan mereka satu persatu dengan bekal ilmu bela diri yang sangat matang. Ia memukul dan menendang sekali-kali ia mengeluarkan jurusnya. Para anggota geng itu terkapar kesakitan karena tulang-tulang mereka remuk.
Jong in berjalan kearah supir yang sudah terkapar. "Ahjussi kau tak apa?!". Tanya Jong In berusaha menanyai supir mobil itu yang setengah sadar.
Kim man ok Pria baya berjas rapi mendekati Jong In dan supirnya. "Dia terluka parah masukkan dia kedalam mobil.. biarkan aku yang menyetir".
Kai mengangkat tubuh supir itu dan membuka pintu belakang mobil. Akan tetapi salah satu anggota geng begal itu dari belakang Man Ok hendak melayangkan sabit kearah man ok. Jong In langsung mendorong man ok dan supirnya menepih.
Dan slipp! Sabit yang dingin itu menusuk perut Jong In.
"Arrhh!". Erang Jong In saat sabit yang tajam itu benar-benar menembus perutnya. Ia menjotos pria itu tepat di tenggorokannya dan membuatnya jatuh terkapar.
Man ok segera menahan Jong In dan memasukkannya dahulu kedalam mobil dan setelah itu Supirnya. Mobil akan tetapi mobil tak mau berjalan karena keadaan ban yang kempes.
Man Ok segera menghubungi Timnya beberapa menit kemudian ambulans dan timnya yang membondong polisi tiba.
Sang supir sudah tak sadarkan diri dan di periksa akan tetapi Jong In masih setengah sadar menahan lukanya. Saat Tim medis hendak mengobatinya ia menolak dan menyuruh mereka mengobati supir manok duluan.
Tim medis membawa supir manok duluan dan saat mereka kembali mengambil Jong In. Jong in sudah tak ada disana.
Perawat mobil itu melaporkan pada Man Ok dan memberikan dompet Jong in yang ketinggalan didalam mobil.
Di lain sisi jong in berjalan tertati-tati menuju rumahnya. Sesampainya di rumah ia menyuruh Eomma, Appa dan yeodongsaengnya untuk pergi kekota.
"Cepat pergi dari sini!!". Pintahnya mulai serak karena menahan luka tusuk.
"Kita harus kerumah sakit!". Tangis eomma Jong In melihatnya anaknya yang terluka parah.
"Kalian pergi dari sini sekarang. Aku baik-baik saja, aku akan segera menyusul kalian.. aku kan menyusul kalian". Ujarnya terengah-engah menahan pedih yang teramat sakit dibagian perut kirinya.
Tuan Kim anak dan istrinya mengemas barang dan berangkat menggunakan mobil Pick Up mereka.
Sementara Jong In berjalan kearah jalan raya untuk menghentikan mobil yang melintas. Sengaja ia tak mengikuti mereka karena aromanya bisa di cium oleh para seniornya.
**
Asrama menjadi heboh saat jong in telah menghilang. Oh Jik ketua K Grup sangat marah dan mencari Jong In dan keluarga akan tetapi mereka telah pergi.
Jong in mendapatkan tumpangan pergi ke kota. Ia sudah sangat lemah dan pucat. Darahnya begitu banyak yang keluar. Supir yang di tumpangintnya sangat khawatir dan hendak membawanya kerumah sakit akan tetapi jong in menolak. Ia meminta membawakannya ke Klinik dokter hewan.
Sesampainya di klinik dokter hewan Jong In pun turun dan mengetuk-ngetuk pintu klinik itu yang sudah tertera Close.
"Dowajuseyo!". Teriaknya kesakitan.
Wanita berumur 30an yakni dokter pemilik klinik itu membuka pintu dan mendapati Jong In yang sudah terkapar di tanah tapi masih sadarkan diri.
Ia menbawa masuk Jong In dan menidurinya di bangsal.
"Mengapa kau datang kesini! Harusnya kau pergi kerumah sakit".
"Salyojuseyo.. salyojuseyo". Kata Jong In langsung tak sadarkan diri.
Sementara Go Hye Sun dokter hewan itu menjadi panik dan hampir menelpon 119. Akan tetapi ia berpikir dua kali. Pemuda di hadapannya sudah sekitar 30 menit terluka. Ia akan segera mati jika ambulans sampai, ia sangat binggung dan khawatir karena ia bukan dokter manusia ia hanya dokter hewan.
Dengan pikiran kacau Hye Sun mengambil peralatan bedahnya dan menjahit luka Jong In. Ia juga mengunakan obat-obatan untuk hewan pada Jong in. Setelah Hye sun menjahit luka tusuk Jong In. Ia memeriksa detak jantung jong in yang sangat lemah dan seakan tak berdetak lagi.
"Semua hancur! Semua kacau..aku harus bagaimana..aku tak mempunyai deflilator". Ujar Hye sun berpeluh dan gementar.
Tanpa berpikir panjang ia menuruni sedikit ketinggian bangsal itu dan menaiki tubuh jong in yang sudah kaku tak sadarkan diri.
Ia memberi pijatan jantung dan CPR pada Jong In. Setelah bermenit-menit,akhirnya detak jantung dan aluran nafas Jong In kembali.
"Ini memang gila! Dasar pemuda sialan!". Umpatnya pada jong in
Akan tapi ia melihat keadaan jong in lagi dan berpikir sejenak. "Sepertinya ia kehilangan banyak darah! Aisstt sial aku tak pemiliki pasokkan darah". Umpatnya sambil sedikit meramas rambutnya yang sangat beracakan.
"Semoga gol darahnya sama denganku.. kumohon".
Hye sun mengambil selang impus dan jarum dia menusuk salah satu jari jong in dan melihat menambahkan sedikit cairan. Setelah di lihatnya gol darah jong in sama dengannya ia melompat senang dan mengambil selang impus beserta jarum impus di tusukkan padanya dan pada jong ini ia menarik bangsal yang lainnya dan diletakkan di dekat jong in. Ia meniduri bangsal itu sambil merentangkan tangannya sedikit demi sedikit darahnya keluar dan masuk kedalam arteri jong in.
Hye sun berpaling dan melihat Jong In. "Kau membuatku hampir mati berdiri tadi". Cetus Hye sun mulai tertidur karena lelah.
Pagipun tiba~
Sinar sang surya menghangatkan wajah Jong In dan membuatnya terbangun karena hal itu. Ia menarik nafas dan mengatur alunan nafasnya. Ia memalingkan kepala dan melihat Hye Sun, Dokter yang telah menyelamati hidupnya. Saat itu Jong In tidak memakai bajunya karena Hyesun membukanya dan lupa mengenakan jong in pakaian pasien. Ya karena memang hye sun tidak memiliki pakaian pasein diakan dokter hewan.
Jong in bangun melihat perutnta yang sudah rapat dijahit. Ia tersenyum kecil melihat jahitan yang tidak di tutup perban itu. Ia kemudian berbalik melihat hye sun yang masih tidur dengan keadaan berantakan.
"Ah!". Erangnya saat menarik tangan kanannya yang masih tertusuk jarum dan mengalir darah hye sun.
Ia membukanya dan melangkah pelan membuka jarum yang menusuk di tangan hye sun.
Karena sakit hye sun terbangun dan mengucak-ngucak matanya. "Kau sudah sadar?!". Tanyanya sambil menguap.
"Gomawo uisa".
Mendengar suara Jong In dengan Jelas Hye sun tersadar total dan membelakkan matanya. Ia kira tadi mimpi wahhhh! Tak menyangka ia bisa menyelamati nyawa manusia dan bukan hewan. Hye sun tiba-tiba menangis dan memukul pelan pundak jong in.
"Kenapa kau datang kemari! Dan membuatku hampir mati ketakutan". Tangisnya.
"Maaf..sungguh aku sangat berterima kasih Noona". Ucapa Jong In bersamaan dengan Bunyi dering ponsel Hye sun. Perhatian Hye Sun menjadi terarah pada ponselnya. Ia pun mengangkat telpon dari sahabatnya.
"Hallo Hye Sun-ah! Cepat bangun dan lihat berita! Aku memberitahumu karena kau tinggal sendiri di klinikmu pokoknya cepat berita diTV!!". Pinta sang penelpon wanita itu berakhir sebelum hye sun menjawab sapaanya.
Dengan malas hye sun memutar tv. Dan saat tv terputar berita muncul tentang seorang permuda penguntit yang menbunun dengan sadisnya. Dengan Ciri-ciri berkulit agak gelap dan memiliki tato K dengan simbol yang tertera pada pada gambar di TV yang di ambil dari tempat kejadian pembunuhan.
Hye sun langsung tercengat melihat gambar itu dan tak berani berbalik pada Jong In. Tangannya pelan-pelan mengambil scaple(pisau bedah) untuk berjaga-jaga. Jong In langsung pelan-pelan menuruni bangsalnya.
Hye sun masih belum bisa berkutit. Pembunuh itu berciri-ciri seperti pemuda yang bersamanya dan lebih menakutkan Hye sun adalah tatonya. Ia tak pernah melupakan tato itu, yang benar-benar mirip dengan milik pemuda yang saat ini bersamanya.
"Jangan mendekat! Jangan mendekat!". Jerit Hyesun dalam hati Sambil menutup mata dan memagang scaple bersiap-siap menyerang.
Jong in mendekat dan memegang bahu Hye sun. Hyesun dengan gesitnya berbalik dan menhunuskan scaple yang hampir mengenai Jong In tapi, jong in dengan cepatnya memutar tangan Hye sun dan membuat scaplenya. Ia menarik tubuh hye sun mendekat padanya. Hingga tatapan mereka mendekat.
"Dia tampan sekali..ah! Ani! Dia pembunuh! Kau sudah gila Hye sun-ah.. mengapa kau menyelamatkan pembunuh ini.". Serunya ketakutan dalam hati.
"Aku bukan pembunuh, percayalah padaku kumohon". Ujar Jong in mengelus.
"Tapi kau memiliki tato itu! Dan Ciri-cirinya sama denganmu".
Jong in melepaskan genggaman tangannya pada hye sun. "Tato ini! Ah! Sial ceritanya panjang". "...sungguh aku bukan pembunuh.. baiklah sekarang terserah padamu aku sekarang sedang terluka dan tak bisa apa-apa". Kata jong in lagi.
"Benar kau bukan pembunuh?". Tanya Hye sun sekali lagi.
Jong in mengangguk dan kembali kebangsalnya. Hye sun mendekat pada Jong In untuk memastikan. Ia mendekat dan melihat wajah tampan Jong In. Pertama ia melihat mata jong in dan kemudian hidungnya. Kemudian lagi ia melihat bibir Jong in, hye sun mulai terhanyut dengan tampan dan bibir seksi jongin. Ingatannya kembali pada kejadian tadi malam saat ia membuat nafas buatan untuk jong in. Bibir mereka melekat dan ia memikirkan lagi dan lagi, memikirkan bahwa ia tidak pernah berciuman selama umur hidupnya karena fokus pada studynya. Jong in membuat muka melihat Hye sun yang terpaku melihatnya.
"Sekarang kau percaya?". Kata jongin membangunkan lamunan penuh hasrat hye sun.
"Hmm". Dengus hye sun menundukkan pandangannya kebawah dan melihat dada bidang jong in ia menurunkan lagi pandangannya dan melihat Abs sempurna jong in. Ia sesekali memukul kepalanya dan mengumpat. "Paboya! Mengapa kau baru sadar tadi malam kau menyentuh dan membongkar-bongkar Abs pemuda ini". Umpatnya sambil mengigit bibirnya.
"Aku tidak akan berlama-lama disini maaf sudah merepotkan". Jongin mengambil bajunya yang penuh darah dan dikenakannya.
"Kau mau kemana?". Cegat Hye sun.
"Aku tau! Aku akan kembali kemari dan membayarmu.. saat ini dompetku tidak ada padaku, jadi tunggu aku, aku akan kembali dan membayarmu yang telah menyelamatkan hidupku". Setelah berkata begitu jong in pun pergi.
Hye sun duduk termenung. "Pria itu tampan..kau bodoh sekali tak menanyai namanya!". Gerutuknya sambil marah-marah sendiri.
Jong in berjalan menulusuri jalan dan dilihat oleh orang-orang pejalan kaki yang melihatnya berlumuran darah. Ia pergi tanpa arah mencari keluarga yang ia tak tahu kemana.
Saat hendak menyebrang jalan ada pria berjas hitam yang mengendarai mobil melihat jong in dengan pakaian yang sama seperti tadi malam dan menyuruh orang-orang mengikutinya.
Jong in menulusuri jalan gang dan sekali merasakam ada orang mengikutinya. Mulanya ia berjalan santai akan tetapi langkahnya menjadi cepat.
**
2 bulan berlalu jong in terbangun dari tidurnya dan menuruni ranjang menuju kamar mandi. Setelah mandi ia berganti memakai dasi setelah itu mengambil jas yang berada di lemari.
Jong in berjalan sambil memperbaiki kancing lengannya, setelahnya ia berjalan menuju daun pintu dan keluar memalui sana.
Bersambung ~
Tbc...
Semoga kalian suka
Vote comen 😉