Bibi Ijah masih setia di depan kamar Nirmala. Padahal dia terkenal baik oleh Nirmala, tapi melihat pengantin baru, orang itu selalu suka ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh pasangan suami istri baru.
Sang Bibi mendekatkan lagi telinganya di depan pintu. Samar-samar dia mendengarkan percakapan Nirmala yang mengerang kesakitan dan Kevin membalasnya dengan mengucapkan disuruh untuk menguatkan.
"Aduh, sayang suara kamu ini terdengar kurang jelas terdengar. Jadi aku tidak bisa mendengarkan dengan jelas! Apa ya yang mereka lakukan. Ah, tapi mereka sudah besar mereka pasti sudah mengetahui caranya sendiri untuk saling berbagi kasih. He he he. Tapi aku masih penasaran. Biarlah aku tunggu dulu sambil mendengarkan percakapan mereka," gumam Bibi Ijah dengan serius. Sambil tertawa dengan menutup mulutnya.
mmng
Sementara didalam kamar…
"Auh, sakit Sayang! Pelan-pelan. Bisa pelan gak sih?" erang Nirmala menahan sakit karena dorongan gesekan Kevin di punggung Nirmala.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者