Hujan masih turun di luar jendela, bersama dengan angin yang berhembus kencang, menimbulkan bunyi suitan yang terdengar lirih. Ralin menatap nyalang langit-langit kamarnya yang setengah gelap, gelisah, tak karuan, ingin sekali kembali ke kamarnya yang sebenarnya. Ia tak bisa melihat Yuga dari posisinya di atas ranjang dan pintu kamar yang setengah tertutup. Ralin lalu berbaring menyamping, menghadap ke dinding. Punggungnya mendadak dijalari rasa dingin, hembusan angin datang dari arah pintu. Ia terkesiap dan duduk.
Dengan cepat Ralin keluar kamar, menduga Yuga pastilah kedinginan di ruang keluarga. Dalam remang, ia melihat sosoknya meringkuk di atas permadani dalam gulungan bedcover. Ponselnya menyala. Ralin berubah lega dan beringsut mendekat. Yuga, yang tengah menonton film di ponselnya dengan telinga tersumpal earphone, tak menoleh sama sekali.
Tangan Ralin terulur ke arahnya, menyentuh bahunya. Yuga kontan tersentak, menoleh, lalu berseru kaget.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com