webnovel

You Will Be My Queen

Faniya Dwi Putri Wahyudi wanita memiliki tubuh besar dan tinggi membuat banyak lelaki menghindar dari nya akibat tinggi tubuh nya yang mencapai 171cm dan berat badan yang mencapai 90kg tapi hal tersebut tidaklah membuat semangat nya menurun malah bertambah membara semangat nya untuk kurung namun makan masih saja banyak dan jarang berolahraga, Semangat untuk sukses tapi malam belajar dan selalu saja menghabiskan waktu keluar dan keluar nya bukan untuk shoping atau berpoya poya melainkan untuk mengenyangkan perut nya. Dia memiliki lelaki yang di sukai nya yakni Rendi Adijaya Triono yang terkenal cuek dan dingin terhadap siapapun dan sama sekali tidak pernah mencintai wanita dengan tulus tapi entah kenapa dia bisa mencintai Faniya yang sama sekali tidak masuk dalam kriteria nya apa lagi jika di bandingkan dengan banyaknya wanita yang mendekati nya. Ryhan Purnama Darmawan lelaki tampan yang terkenal dingin kepada siapapun kecuali Faniya, Dia memiliki tinggi tubuh yang mencapai 182cm dan berat badan hanya 60kg berteman dekat dengan Faniya dan memiliki perasaan kepada Faniya, Jika di bandingkan soal fisik kedua nya sangatlah tidak cocok tetapi itu bukan pengahalang untuk Ryhan yang primadona sekolah sejak duduk di sekolah dasar mencintai Faniya yang sama sekali tidak bagus segi fisik.

Suci_lestari · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
36 Chs

Part 09

"Ah baikah, Om ke belakang dulu, Nanti kalo lapar ke belakang cari makan ya sayang" ucap Robi dengan mengusap kepala Faniya. Faniya tersenyum akan usapan tersebut dan mengangguk mengiyakan ucapan dari Robi tadi.

Robi langsung melangkahkan kaki nya menuju ke dapur sedangkan Faniya langsung mendudukkan tubuh nya kembali di atas kursi ruang tengah itu. "Di mana Faniya pa?" tanya Ryhan saat melihat ayah nya baru saja kembali.

"Dia di depan, Kenapa dia tidak ikut makan bersama?" tanya Robi dengan mendudukkan tubuh nya di tempat nya.

"Ryhan tadi biang dia selalu lapar makanya gak mau bareng" jawab Ressa akan pertanyaan suami nya tersebut.

"Aku akan makan di depan" pamit Ryhan dengan membawa makanan milik nya tadi yang cukup banyak ia masukkan.

Ressa dan juga Robi tidak menjawab nya dan Ressa menyiapkan Robi.

Ryhan mendudukkan tubuh nya di samping Faniya yang sedang duduk di atas kursi di sana. "Kamu lagi ngapain?" tanya Ryhan dan itu membuat Faniya langsung menoleh ke arah nya.

"Punya matakan?" ketus Faniya dan langsung merogoh ponsel nya yang berada di dalam tas milik nya.

"Ayo makan" ajak Ryhan kepada wanita tersebut.

"Gak, Aku udah kenyang" jawab nya dengan wajah datar nya tanpa menatap ke arah Ryhan.

"Kamu belum makan dari tadi, Ayo makan" ucap Ryhan yang berusaha menyuapi makanan kepada Faniya.

"Enggak" Faniya terus saja meronta agar Ryhan tidak memasukkan makanan ke dalam mulut nya.

"Kamu belum makan tadi, Aku cuma becanda bilang kayak tadi ke kamu, Ayo makan" ucap Ryhan yang kembali mencoba membujuk wanita tersebut. Faniya diam dan menatap lekat wajah Ryhan yang menyodorkan sendok kepada nya, Ryhan mengangguk supaya Faniya memakan makanan yang ia sodorkan. Faniya langsung melahap makanan yang di sodorkan oleh Ryhan itu dan itu membuat Ryhan tersenyum dan kembali menyiapkan makanan untuk nya.

"Bagaimana?" tanya Ryhan kepada Faniya yang sedang mengunyah makanan tersebut.

"Bagaimana apanya?" tanya nya dengan mulut penuh menatap bingung ke arah Ryhan.

"Makanan ini, Apa enak?" tanya Ryhan kembali.

"Em" Faniya mengangguk mengiyakan nya sambil meminum minuman yang ada di hadapan nya.

"Makan lagi" Ryhan kembali menyodorkan sendok yang berisi makanan kepada Faniya, Faniya menerima nya dengan senang hati toh dia juga kelaparan.

Beberapa menit Ryhan makan bersama dengan Faniya satu piring, Satu sendok dan minum juga satu gelas akhirnya selesai. "Masih mau makan?" tanya Ryhan kepada Faniya yang sedang minum.

Faniya langsung menggelengkan kepala nya menandakan dia tidak ingin makan lagi. "Aku gak ada kerjaan di sini" ucap Faniya yang sadar akan diri nya yang sama sekali tidak memiliki pekerjaan di rumah Ryhan kecuali jika ada Salsha adik Ryhan dia pasti akan bisa mengobrol dengan Salsha.

"Mau keluar malam ini?" tanya Ryhan dengan menatap lekat wanita itu.

"T..." ucapan Faniya terpotong oleh Robi dan Ressa yang menyapa.

"Kalian mau keluar?" tanya Robi. Faniya langsung menoleh ke arah suara begitupun dengan Ryhan yang juga ikut menoleh ke belakang.

"Em" Ryhan mengangkat kedua bahu nya akibat tidak tau akan keputusan Faniya.

"Tidak om, Faniya mau pulang ke rumah bukan keluar" jawab Faniya dengan senyum manis nya.

"Kenapa cepat banget pulang nya?" tanya Ressa dengan mengusap kepala wanita yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri itu.