"Tidak apa tante Faniya mau pulang sekarang" pamit Faniya yang beranjak berdiri dari duduk nya tersebut.
"Sayang kenapa cepat banget pulang nya?" Ressa yang tidak ingin Faniya pergi pun kembali merengek.
"Ini udah malam tan, Faniya juga belum bersih bersih tubuh Faniya bau" jawab nya dengan mencium bau tubuh nya yang tidak terlalu mengeluarkan bau akibat bisa merawat diri makanya tubuh besarnya tidak mengeluarkan bau.
"Faniya pamit tante, Om" pamit Faniya dengan menyalami Ressa dan juga Robi.
"Aku antar" ucap Ryhan dengan mengambil tangan yang hendak berlalu tersebut.
"Ma, Pa Ryhan antar Faniya dulu" pamit Ryhan. Kedua orang tua nya mengangguk mengiyakan nya dan Ryhan pun langsung melangkahkan kaki nya keluar bersama dengan Faniya yang berjalan di hadapan nya.
"Lain kali kalo kamu pergi kemana mana pakai baju yang sopan" Ryhan langsung mengenakan kemeja nya di pinggang Faniya yang menampakkan lekuk tubuh nya itu. Faniya kaget akan itu dan langsung menatap ke samping menatap Ryhan yang sedang mengenakan sesuatu di pinggang nya.
"Memang nya kenapa?" tanya Faniya dengan wajah polos nya menatap Ryhan.
"Pakaian yang kamu pakai ini keliatan banget lekuk tubuh kamu" jawab Ryhan dengan langsung berdiri dan berjalan di hadapan Faniya.
"A-aku tadi terburu buru makanya ke pilih pakaian ini" jawab Faniya dengan menundukkan kepala nya.
"Lain kali jangan mengenakan pakaian seperti tidak menggunakan pakaian seperti ini" ucap Ryhan dengan berjalan terlebih dahulu.
"Baiklah" Faniya menunduk patuh akan lelaki itu entah kenapa dia selalu saja menuruti apa yang di ucapkan lelaki tersebut.
Beberapa menit mereka melakukan perjalanan menuju ke rumah Faniya yang tidak jauh dari rumah Ryhan akhirnya mereka sampai. Faniya berdiri di jalan menuju masuk ke dalam rumah nya tersebut dan langsung membalikkan tubuh nya menatap Ryhan. "Kenapa berdiri di depan aku?" tanya Ryhan saat melihat wanita tersebut menghadap nya.
Faniya menundukkan kepala nya dan melepaskan kemeja milik Ryhan yang berada di pinggang nya tersebut. "Jangan di lepas" Ryhan menghentikan wanita itu untuk melepaskan kemeja tersebut.
Faniya langsung mendongakkan kepala nya dan menatap bingung ke arah Ryhan. "Kenapa?" tanya nya.
"Pakai aja sampai ke dalam, Di dalam kamar nanti baru lepaskan" jawab Ryhan dan membalikkan tubuh nya hendak melangkahkan kaki nya kembali.
"Besok aku kembalikan kemeja ini" teriak Faniya. Ryhan tidak menjawab nya dan mulai melangkahkan kaki nya kembali ke kediaman nya.
Faniya membalikkan tubuh nya juga dan berjalan masuk ke dalam rumah. "Kamu jangan sembarangan, Aku gak selingkuh sama Nita" teriak Wahyu yang tak lain dan tak bukan adalah ayah Faniya.
Faniya menghentikan langkah kaki nya yang hendak melangkah masuk dan mendengar apa yang di ributkan oleh ayah dan ibu nya.
"Kalo kamu gak selingkuh ini apa?" teriak Melisya dengan menunjukkan ponsel yang terdapat pesan suaminya dan juga Nita.
Prang
Melisya yang kesal pun langsung menghempas ponsel milik suami nya tersebut hingga ponsel tersebut rusak. Wahyu yang melihat hal tersebut pun kesal karna ponsel nya baru di ganti.
"Berani nya kau" bentak Wahyu dan berjalan mendekat ke arah istri nya.
"Kapan aku bilang kalau tidak berani hah?" bentak Melisya kembali. Wahyu yang geram akan itupun langsung mendekat dan memegang dagu Melisya, Di cengkram nya erat dagu wanita tersebut hingga membuat wajah wanita itu memerah.
"Kau tau jika di dalam ponsel itu banyak berkas penting" ucap nya dengan geram dan melototkan mata nya.
"Lepaskan ini sakit" teriak Melisya dengan menepis kasar tangan suami nya tersebut.
Ckleek
Pintu terbuka dan membuat Melisya dan juga Wahyu menoleh ke arah pintu. "Nak" Wahyu kaget akan kehadiran anak nya tersebut.
Faniya tidak memperdulikan nya ataupun menjawab nya, Dia melangkahkan kaki nya melewati kedua orang tua nya yang menatap nya. "Anak kurang ajar kamu" bentak Melisya yang hendak menampar wajah Faniya. Faniya memejamkan mata nya dia tidak peduli akan hal itu tapi tangan itu belum menempel di wajah nya akibat Wahyu yang langsung menangkap tangan istri nya.
"Jangan kamu berani menyentuh nya, Pergi kau dari sini" bentak Wahyu. Faniya kembali melangkahkan kaki nya masuk ke dalam kamar nya.