webnovel

24. waktu luang

Setelah bertemu dengan bagus Alex pun sadar bahwa benar apa yang dikatakan bagus, Alex tidak perlu menanggapi bagaimana orang yang membenci dia pun harus konsisten untuk berubah karena memang perubahan untuk menjadi kearah yang lebih baik bisa banyak ujian didalamnya. Alex sendiri tidak tahu bagaimana nantinya tetapi yang pasti adalah Alex berubah karena memang dia paham bagaimana dirinya dulu , dirinya dulu yang seperti seorang bajingan dan bahkan memaksa Jasmin orang yang dicintai untuk mencintainya padahal Jasmin sendiri tidak menyukainya. Banyak hal yang membuat Alex berubah dan tidak hanya itu Alex pun merasa bahwa inilah jalan yang terbaik buatnya ,Alex harus mencoba merelakan temen-temen yang memang menjerumuskannya bukan karena dia tidak ingin berteman tetapi lebih karena pengaruh temen-temen yang memberikan efek negatif kepada dirinya. Tidaklah mudah bagi Alex makanya dia pun berkelahi dengan temennya hingga akhirnya diskors.

Pada waktu luang ini Alex sangat ingin berubah dia banyak menghabiskan waktu luangnya dikantor dan mencoba untuk mempelajari mana yang benar dan mana yang salah. Bagus pun yang selalu menemaninya banyak mmegasih masukan agar Alex lebih bisa untuk tegas kepada bawahan. Bukan karena dia marah tetapi karena memang banyak karyawan yang meremehkannya padahal Alex tahu kalo hal itu bisa terjadi dikantor mana pun. Alex dulu yang kecilnya pernah merasa terbuang oleh orang tuanya sekarang dia menjadi seorang pengusaha dan pemimpin dalam suatu kantor. Banyak yang harus dibenahi dalam diri Alex. Bagaimana Alex harus bisa merangkul semua karyawannya dan Alex harus bisa bersikap baik kepada mereka.

Bagus yang menjadi manager dan telah banyak memakan pengalaman mengetahui bahwa tidaklah mudah untuk menjadi seorang yang bisa memimpin suatu perusahaan . Dulu pada saat muda bagus sering diberikan arahan oleh ayahnya Alex untuk memimpin dan sekarang bagus bertugas untuk mengajari anak bosnya dulu untuk meminpin. Memang tidaklah mudah bagi bagus karena diawal Alex sudah menciptakan citr buruk kepada karyawan-karyawan hingga akhirnya sekarang berdampak besar bagi Alex. Banyak karyawan yang tidak suka akan kebijakan yang Alex ambil tetapi ada juga yang setuju. Bahkan ketika membuka rapat diawal hari bekerja Alex sempet grogi seolah-olah dia tidak bisa menghadapi karyawannya.

Berbeda dengan bagus dia pun mencoba menjelaskan bagaimana dan kapan kita harus bisa bekerja dengan kebijakan yang diambil oleh Alex. Alex pun sadar bahwa mungkin inilah kenapa dia memerlukan bagus untuk mendampingi ketika dia rapat pagi hari. Banyak yang harus Alex pelajari ternyata tidaklah semudah yang dia pikirkan dulu ketika mempin suatu perusahaan. Jika dulu dia tidak pernah memikirkan pengeluaran dan pendapatan sekarang hal itu menjadi salah satu yang krusial hingga akhirnya Alex menunjuk bagian keuangan untuk melaporkan bagaimana hasil keuangan tersebut. Alex yang dulu pun hanya tahu bagaimana dia bersenang -senang hingga akhirnya Alex tidak mengetahui telah berapa banyak uang yang terbuang untuk dirinya pribadi.

Walaupun perusahaan itu mencapai laba tetapi bukan berarti bahwa Alex bisa seenaknya mengambil uang diperusahaan itu. Alex pun banyak dikenalkan oleh rekanan baru yang memang dari dulu telah menjadi partner dalam bisnisnya itu. Bagaimana Alex bisa menghadapi semua orang itu padahal dia baru saja duduk dibangku sekolah. Tidak ada yang tidak mungkin bagi bagus dia selalu berkata seperti itu kepada Alex. Alex hanya bisa terdiam karena memang dia belum paham mengenai bagaimana dia bisa mengambil suatu keputusan untuk dirinya. Alex memang tidak bisa mengambil keputusan dia hanya memikirkan bagaimana dia bekerja dan menjadi orang yang baik.

Didalam kantor yang penuh dengan masalah itu Alex menjadi paham bahwa mungkin saat ini ada baiknya dia mengikuti apa keinginan rekanan dan bagus. Alex ingin melihat bagaimana cara kerja rekanan dan orang -orang yang terlibat dalam perusahaannya . Alex hanya menjadi penonton dan Alex menunjuk bagus untuk menjadi penggantinya saat bertemu dengan rekanan. Memang ini semacam pertaruhan bagi Alex jika bagus mengambil keputusan yang salah maka perusahaan itu bisa saja pailit atau sebaliknya.

Alex tidak pernah memahami bagaimana cara kerja rekanan dan bagus. Yang dia tahu bahwa rekanan itu harus ada kerja sama dan kerjasama itu pastinya saling menguntungkan dan bagus yang menjadi pembuat keputusan pun dipilih karena memang dia yang mengetahui masalah itu. Banyak hal yang dia harus pelajari dan dia memulai itu dari yang kecil terlebih dahulu. Entah kenapa mungkin Alex merasa bahwa dia belum saatnya menajdi seorang pemimpin perusahaan karena memang perusahaan itu sangatlah complek masalahnya. Tetapi Alex yakin bahwa dengan dia mempelajari hal ini dia akan lebih bisa mengambil keputusan untuk perusahaannya itu.

Hari pun sudah mulai sore Alex bergegas untuk pulang dan dia merasa bahwa ini adalah hari pertamanya bekerja dengan sungguh-sungguh , Alex sadar bahwa banyak pelajaran dari dia skors hingga akhirnya dia bisa melihat bagaimana perusahaan yang selama ini dipimpin oleh ayahnya. Skors seminggu pun ini dijadikan baginya sebagai sarana belajar untuk memahami bagaimana lingkungan kantor dan ini semua diajak karena bagus. Bagus ingin mengajarkan bagaimana dia bisa memimpin dan mengambil keputusan untuk kantornya.

Banyak hal yang dia pelajari tetapi banyak juga perasaan-perasaan yang membuat dirinya harus lebih bersabar karena ulah karyawannya. Rasa kebencian karywan yang membuat dirinya terkadang harus bertindak tegas dianggap sebagai sentilan Alex kepada karyawannya padahal Alex hanya ingin bersifat tegas untuk keperluan kantor dan karyawannya.

Sesampainya dirumah badan Alex pun terasa lelah dan dia mencoba mandi dengan air hangat untuk membuat dirinya nyaman saat sehabis bekerja. Alex pun termenung dan memikirkan bagaimana besok dia bisa menjalani hal ini yang sama. Tetapi Alex yakin bahwa kadang dirinya menjadi khilaf dan lupa akan dirinya dia bisa marah dengan semarah-marahnya hingga akhirnya bisa mencelakakan orang lain. Bagi Alex dia lebih ingin memahami emosi dan mencoba untuk bersabar atas apa yang dia lakukan . Alex menjadi paham bagaimana dia harus memimpin perusahaannya walaupun hanya hitungan hari tetapi bagi Alex ini menjadi suatu pelajaran yang berarti untuk dirinya. Alex pun memberikan yang terbaik untuk dirinya dan usahanya hingga akhirnya dia sadar bahwa ini adalah yang terbaik buatnya saat ini. Waktu luang ini pun tidak ingin dia sia-siakan hingga akhirnya Alex sadar kalau dia bisa menjadi seorang pemimpin dalam suatu perusahaan. Waktu luang atau skorsing ini banyak memberikan pelajaran baginya ternyata tidak semua orang bisa menyukainya tetapi ada juga yang membencinya. Alex tinggal menanggapi hal ini dan mencoba tidak terpancing emosi hingga bisa berpikiran jernih untuk mengambil suatu keputusan didalam kantor.