webnovel

22. warisan

Entah bagaimana Alex merasakan bahwa selama ini ketika masa kecilnya yang dititipkan oleh orang lain dan perlakuan mereka yang seenaknya saja, Alex menjadi seorang yang harus bisa mandiri dengan apa yang dia peroleh. Ketika dia kecil perlakuan kasar orang tua angkatnya membuatnya merasa sekarang dia memiliki segalanya. Alex kecil pun tumbuh dengan rasa kebencian dan bagaikan orang yang terbuang Alex merasa bahwa hidupnya ini adalah bagian dari masa kecilnya yang kelam. Dia tidak bisa terlepas dari rasa benci akan semua orang yang membuatnya seperti ini. Rasa kesal itu pun sirna ketika Alex ditolak oleh Jasmine orang yang dia cintai. Alex sangat mencintai Jasmine dan bahkan dia rela melakukan apapun untuk mendapatkannya. Sekarang Alex merasa bahwa kebencian dalam dirinya tidaklah berguna ketika dia harus dihadapkan oleh beberapa pilihan yang mengharuskan dia berdiri sendiri dan mandiri dalam menghadapi semua masalah yang dia miliki. Alex yang masih muda telah menjadi seorang yang sukses dan dia selalu merasa inilah jalan hidupnya. Pesan ayahnya yang sebelum meninggal telah menghantuinya hingga saat ini. Segala warisan dan apa yang dia miliki sekarang harus dijaganya.alex pun seperti tertampar ketika keinginannya tidak terpenuhi dia sempat frustasi dan melupakan tugas dan tanggung jawabnya. Terkadang bagi Alex segala yang dia miliki tidaklah penting dan ayah yang telah menitipkannya selama ini merasa bahwa itu hanyalah kebencian Alex kepada ayahnya. Banyak hal yang berubah dari diri Alex. Perubahan dari sifat dan gaya hidup Alex disekolah pun menjadi berbeda boleh dibilang Alex terlihat lebih nyentrik dibandingkan dengan orang lain.

Dalam diri Alex sendiri dia merasa hal ini adalah wajar baginya namun kebencian orang dan teman-temannya Malah membuatnya menjauhi Alex. Apakah dalam diri Alex hal ini baik atau tidak buatnya , Alex hanya merasa mungkin dia harus bersikap sewajarnya saja sama seperti orang lain namun karena kesombongan dan kekuasaan Alex akhirnya Alex menjadi seperti sekarang. Perusahaan yang diwariskan oleh ayahnya telah banyak merubah dirinya walaupun Alex masih dalam tahap belajar dia merasa bahwa dia bisa melakukan yang dia lakukan seenaknya saja.

Berbagai macam cara Alex melakukan kekonyolan dirinya didalam kelas karena kekuasaan yang dia miliki. Bahkan guru dan kepala sekolah pun tidak berani menegurnya. Perusahaan yang diwariskan Alex bukanlah perusahaan kecil dia selalu merasa bahwa dia telah memiliki segalanya. Baginya inilah jalan hidup yang harus dia jalani. Biar bagaimana pun dirinya dia merasa bahwa inilah balasan masa kecil nya yang dulu. Masa kecil yang kelam dan penuh cacian dari orang tua angkat dan teman-temannya. Sekarang Alex memiliki segalanya yang dia inginkan.

Alex sadar bahwa bahwa beberapa hari ini performa perusahaannya sedang turun hingga dia merasa harus mencari jalan keluar untuk dirinya. Alex pun berinisiatif untuk membuat permainan dan liburan untuk mengenal para karyawannya. Walaupun ada beberapa orang yang memang menonjol dalam perusahaan nya tetapi Alex menjadikan Meraka sama rata. Alex tahu bahwa ini tidaklah mudah karena menyatukan ratusan karyawan yang Alex pimpin ini terkadang membuatnya merasa perlu bantuan orang lain. Banyak hal yang berubah dari Alex karena perusahaan yang dia miliki akan mengalami penurunan walaupun dalam laporan keuangan perusahaan itu surplus tetapi tetap bahwa perusahaan itu sedang sakit dan membutuhkan dana untuk bisa berlanjut.

Alex pun hanya bisa mempertaruhkan itu kepada karyawannya mungkin inilah ujian yang harus Alex jalani karena Keegoisannya. Uang yang keluar dari perusahaan itu pun sangat banyak dan semua itu karena tingkah Alex sendiri sehingga perusahan hanya membayar semua tagihan yang Alex lakukan.

Mungkin dengan liburan ini dia bisa menyatukan kembali karyawan dengan dirinya. Banyak hal yang menjadi PR bagi Alex untuk belajar menjadi seorang pemimpin. Alex terlambat menyadari bahwa perusahaan yang diwariskan ayahnya adalah untuk kebahagiannya. Walaupun dalam dirinya dia merasa bersalah kepada ayahnya yang telah meninggal. Memang Alex dibesarkan oleh orang tua angkatnya namun ayah ya selalu memperhatikannya. Ayahnya yang selalu berada dibelakangnya ketika dia menghadapi masalah yang dia hadapi. Bagi Alex mungkin ini adalah jalan hidup yang harus dia lakukan. Entah bagaimana lagi dia harus melakukan untuk menyelamatkan perusahaan yang telah diwariskan oleh ayahnya.

Alex sendiri pun memendam perasaannya ini dan menyimpannya dalam hati. Walaupun Ricard tahu bahwa terkadang dalam dirinya dia masih terlihat seperti anak kemaren sore dalam hal ini. Entah kenapa dalam dirinya rasa bersalah itu menghantuinya seakan dia tidak bisa memegang warisan yang memang diwariskan oleh orang tuanya.

Alex seperti memendam rasa bersalah akan dirinya kepada teman-temennya. Alex sendiri pun kini menyadari bahwa tidaklah mudah memimpin suatu perusahaan dan manajemennya. Biar pun diusia belia Alex sudah banyak dibekali ilmu namun itu semua tidaklah semudah apa yang dalam praktek. Terkadang ada saja masalah dalam perusahaan walaupun begitu Alex sadar bahwa inilah yang terbaik sehingga dia menemukan solusi untuk jalan keluarnya. Biar bagaimana pun dirinya tetaplah seorang yang masih awam akan menjadi seorang pemimpin berbeda dengan bagus yang menjadi karyawan dan manajer perusahaan yang Alex pimpin. Bagus adalah orang kepercayaan Alex. Pernah sewaktu-waktu Alex berbincang mengenai keuangan dengan bagus.

Alex : pak bagus bagaimana rencana proyek kita mengenai tender yang sudah diajukan

Bagus : begini pak sebenarnya tender itu bukanlah yang kita utamakan.

Alex : terus bagaimana kita bisa memenangkan tender tersebut

Bagus : banyak hal yang harus kita siapkan terutama dari keuangan karena tender ini bukanlah tender biasa.

Alex : kita harus bisa memberikan yang terbaik buat terbaik buat perusahaan ini.

Bagus : memang akhir tahun ini kita surplus tetapi bukan berarti perusahaan kita tidak kita perhatikan.

Alex : memang kita tidak bisa menjalani perusahaan ini.

Bagus : bukan begitu pak maksud ya perusahaan kita harus mempunyai cadangan agar kita bisa berjalan dengan baik, apalagi saat bapak banyak melakukan pengeluaran untuk diri bapaknya sendiri hal itu tidaklah sedikit pak.

Alex pun akhirnya sadar bahwa apa yang dia lakukan bukanlah suatu kebetulan atau bahkan tanpa kesengajaan. Tetapi itu semua karena salah Alex yang memang banyak melakukan pengeluaran sehingga Alex sendiri pun tidak mengetahuinya. Alex pun menyadari akan hal itu hingga akhirnya Alex sadar bahwa dia masih jauh dibandingkan bagus yang telah banyak pengalaman dalam menjalankan perusahaan. Alex semakin sadar saat perusahaan itu sedang dalam keadaan membutuhkan suntikan dana. Banyak hal yang dia harus pelajari untuk menjadi seorang pemimpin , entah kenapa hal ini seperti menjadi pukulan bagi Alex karena Alex tidak tahu apa yang harus dia lakukan, sehingga dia sadar bahwa ini adalah seperti proses dalam jalan hidupnya.