Hiiii...
Happy Reading
****
Senyum getir tercetak di bibir merah alami Misha, kepalanya berdenyut kencang, jantungnya berdegup keras sampai terasa lepas dari dalam tubuh. "Tolong ... Jangan bercanda," lirih Misha.
"Maafkan aku,"
Tut!
Tanpa bersalahnya Ryan memutuskan telefon yang terhubung, tubuh Misha ambruk ke lantai balkon dengan tubuh bergetar kuat. Eva yang melihat itu segera berlari menghampiri sang kakak dan memeluknya erat.
"Eva ... Apa ... Permusuhan antar keluarga lebih penting, daripada kisah Asmara kami?" lirihnya bertanya pada sang adik, tangannya meremas lengan kanan Eva erat, mata abu-abu itu menjelaskan segalanya.
"Ryan ... Minta putus?" tanya Eva hati-hati. Misha menggeleng, ia menatap Eva dengan air mata yang menetes, "Katanya, kita break dulu.."
"Eva ... Apa ... Aku memperlakukan Ryan lima bulan belakangan ini kasar? Apa aku jahat? Apa aku terlalu menyebalkan? Apa ak--"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com