webnovel

Troublesome Lover

terdapat kata kata kasar yang disensor sensor mohon dibaca dulu peringatan bagi pembaca Be Wise and Enjoy ---- 'hehe.. sampai kapan kau bisa melupakan ku?' perasaan merupakan hal basi untuknya dan selalu dihindarinya, tapi akankah hal itu dapat selalu dihindari? ia merasa dirinya gila, jika ia bisa menghancurkan perasaan ini. maka ia akan melakukan segalanya. namun kali ini ia akan mencoba untuk menjaga perasaan ini. 'sampai kapan kah perasaan ini bisa ku jaga?' ----- chap 7+ masih belum di perbaiki jadi isinya masih ngawur ---- ingat masih dalam proses pengeditan yang tidak pernah kelar kelar jadi sabar ya.

mochirin · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
52 Chs

5

beberapa hari kemudian.. udah sedikit mendingan

Aku dan akane berjalan dengan sangat lambat, aku sih penyebab dari jalan yang super lambat ini… aku melihat hari ini langitnya mendung tapi tidak akan hujan, juga aku merasakan banyak angin yang sangat membuatku lama lama masuk angin.

Kami langsung secepatnya memasuki alfapril, masuk masuk langsung laper mata banyak sekali diskonnya. Akane yang turut hadir tidak melewati kesempatan yang manis ini, dia langsung tancep cari makanan dan memintaku membayarinya, karena dia sudah datang berkunjung dan memapahku di jalan, juga merupakan teman yang 18/7 ready, jadi aku bayarin saja tidak lupa Aku juga mengambil chiki yang memiliki kandungan msg terasin yang akan meninggalkan rasa candu di otakku, serta beberapa chiki diskon buy 1 get 1 . sekali kali gpp no problem

"coba kau setiap hari seperti ini.." ucap akane dengan senyuman yang sungguh lebar. Mataku menatap akane dengan serius dan membalas "aku bisa misqueen!"

Setelah membayarnya kami langsung keluar dari alfapril, aku yang fokus dengan cara ku berjalan dengan tidak peka tidak merasakan colekan jari akane

"hei nata.."

Aku baru menoleh setelah dia memanggil namaku berkali kali "apa?"

"lihat itu.." tunjuk akane kearah yang dekat dengan gang, aku menyipitkan mata agar bisa melihat dengan jelas… tetep aja sih ga guna

"aku tidak melihat apa apa.." balasku ke akane

"kau lihat yang benarlah hinataaa" pekiknya frustasi, aku kembali menyipitkan mataku lagi

"oh! Shion?" aku terkejut

Dia berjalan sambil merokok

'dikira keren kali kalo ngerokok, geli!!' batinku mencibir, maaf aku sangat tidak suka pada orang yang merokok karena aku dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan anti rokok

Bajunya kotor dan lusuh dan ada sedikit bercak darah, oh bercak sepatu juga terceplak jelas di baju bagian belakang tepat di punggungnya

'Dia beneran pergi berantem!!!' aku menggeleng geleng heran. memang kalau udah sinting dari orok mah ga ada obat

Saat aku ingin memberitahu dibelakangnya ada orang dengan cara berteriak, orang yang berada dibelakangnya itu memukulnya duluan dengan kayu dari belakang

'hishhh' aku ngilu sendiri sambil memegang bagian kepala ku , dari yang kulihat mungkin saja itu siswa dari SMU Kitamura yang di ajakin berantem sama shion

shion jatuh memegangi punggungnya, dan orang itu berjenis kelamin laki laki bersiap siap memukulnya lagi.

Reflek aku berteriak "STOPPPP!!!" dengan berusaha berjalan secepatnya dengan pincang kearah shion. aku menyesal telah melakukan nya

Cowok itu dan shion berdua memandangku dengan pandangan kaget. Cowok itu berjalan mendekatiku… aku takut tapi ya.....

Aku tahu, aku hanya punya waktu 18 detik sebelum cowok mengayunkan kayunya kepadaku, makanya saat ini Aku membiarkan insting busukku berjalan

*bruag*

Tongkat ku, kuarahkan ke pedang masa depan miliknya… shion yang melihat itu reflek memegangi pedangnya dan di mengeluarkan suara "hisshh" karena ngilu

Si cowok itu jatuh dengan pundak mencium tanah lebih dulu sambil memegangi pedangnya itu, guling guling meringis gitu

Karena aku belum puas aku menghentakan tongkatku ke dua kalinya kepermata si cowok itu….

batinku puas

shion dengan keadaan shocknya berkata "kau...…. Jangan pernah kau lakukan itu kepadaku lagi!"

didengar dari suaranya, aku tahu dia bersungguh sungguh memohon agar aku tidak memukul pedangnya untuk selamanya, seperti nya dia trauma.

Dan aku hanya menggaruk tengukku yang tidak gatal ditambah senyuman 1001 makna.

'aku tidak janji' ucku membatin

.

.

Aku membantu shion untuk membereskan lukanya di taman dekat rumahku, karena tempat dia berantem dekat dengan rumahku, jadi ku bawa ke daerah paling dekat saja aja.

Akane? Dia pulang duluan karena takut sama shion dan dia takut dengan darah, ya sudah

"PELAN PELAN!! Tidak bisa kau sedikit pelan? Kenapa kau bisa dilahirkan sebagai perempuan dengan kelakuanmu yang kasar ini!!!" keluh shion

"kau kenapa dilahirkan sebagai pria kalau luka seuprit gini saja banyak bacod nya?" balasku

ku tekan kapas beralkhokol yang sedangku pegang makin kencang.

"AW!!! SAKITT!!! KAU MAU MATI!!!?" ringkikannya.

"BACOT!" bentakku, pening kepalaku melihat dirinya seperti itu. "kau kabari teman mu itu" titah ku

Aku memandangi punggung shion, menhayati sambil menyipitkan mata. Dia memiliki punggung yang sangat lebar, kira kira sama seperti taiga namun lebih lebar sedikit, banyak bekas luka yang tertinggal, sepertinya dia PRO FIGHTER. Jadi nyesel membantu nya

"ackh!" aku terkejut bibirku da neplok di punggungnya…

siyal... aku pasti dikira mesum... bodoh banget kamu hinata.. ayok cari alasan smart!

"APA YANG KAU LAKUKAN BARUSAN HEI!?" badan shion menegang.

"kejedot" bibirku kejedot..

"M E S U M" ucapnya...

aku ingin mengelak tapi perbuatan ku tadi... sanggat mendukung statementnya.

*ckrik*

shion menyalakan korek apinya untuk memperlancar adegan ngerokoknya dan mengesapnya

Reflek, ku pukul punggungnya

"HEI!! APA YANG—" protesnya terpotong

"matikan rokoknya atau kumatikan kau"

ucapku sambil memegang lengannya. dan menatap tajam matanya.

"apa kau liat liat! mau ku colok?" ancamku.

dan kau tau!? dia meng "HMPH!" kan diriku.

hah....

Aku membereskan kotak p3k dan bersiap siap mengambil tongkatku, ini udah kelar..

Shion memegang pergelangan tanganku dengan erat

"apa?" tanyaku dengan datar.

"...….." dia tidak berkata apa apa, malah menatapku dengan lekat.

"lepaskan!"

"memangnya aku pegang tangan mu??" Tanya shion dengan tampang bodohnya

"ngak.. kau ngak megang.. aku yang megang" lalu aku memegang tangannya shion. "lepaskan ya" ucapku padanya

memang benar adanya.. jika ingin berkomunikasi dengan orang yang memiliki otak konslet harus juga mengkonsletkan otak sendiri.

"mesum" ucapnha lagi sambil tersenyum devil.. ngak... salah lagi... ini preman ngajak ribut.

"hah.... shion" ucapku lalu aku duduk disampingnya "kalau kau kesepian bilang saja.. tidak usah menjijikan seperti itu" sok tsundere lagi... apa dia benar tsun tsun.

wajahnya memerah..

OWE MIRIP TOMAT.

"sana pergi.. aku tidak mau ditemani mu" usir shion namun genggamannya bertambah ke eratannya.

hahahahaha.... omonganmu seperti kentut.

lalu aku menatap kelangit langit

'OH GOD... AKU INGIN PULANG MAKAN PUYUNG HAI' aku begitu random.

"kamu... mau ikut aku pulang?" tanyaku "atau aku temeni dirimu disini sampai para BFF mu datang?" aku menoleh kearahnya dan tersenyum layaknya tante tante yang mau nyari sugar babi nya.

Dia menatapku sinis "kau menjijikan"

aku tersenyum menang "tapi aku menjijikan hanya untukmu" bagaimana tidak.. kau sendiri saja menjijikan...

"jangan merokok lagi" ucapku menatapnya lekat "kumohon" sambil mengeratkan pegangan ku yang tidak dilepas dari tadi... kan dia juga belum lepas pegangannya.

"shion kau dengar tidak!" ucapku lagi.

"aku tidak ingin kau mati muda... kau belum menuliskan harta wasiat mu" balasku lagi.

"aku tidak rela kalau kau mati dengan kondisi otakmu yang masih segitiga itu" ucapku tidak lupa menghinanya.

"demi aku.. BFF mu itu.. tolong ya.. jaga dirimu.. juga tidak perlu lah kau menjadi preman kunyuk.. karena kau kesepian kan? jika kau mau aku akan menemanimu" ucapku lagi melihat respon wajahnya yang semakin Colourful

"aku berjanji.. shion" kali ini aku melepaskan tanganku dari lengannya "maka dari itu kau jangan buat aku kecewa" lalu aku melepaskan genggaman tangannya yang berada di pergelangan tangan kanan ku.

dia terdiam menatapku seakan akan mencerna apa yang kuucapkan.. walau aku tidak tau sebenernya

"kau yakin?" tanyanya "kau bersungguh sungguh?" tatapan matanya seperti ingin menelanku "kau bersumpahlah jika itu benar"

"aku tidak berani bersumpah.. tapi selagi kau tidak mengecewakan ku.. aku berjanji akan ada disisimu. jangan takut" tangan ku melayang ke kepalanya dan mengusap rambutnya.

"kau tamvan" pujiku lalu aku terkekeh ringan. "jaga dirimu baik baik ya, itu teman mu sudah kelihatan. Aku pulang dulu ya. ini sudah malam, btw aku minta 1 temen mu untuk mengantarku pulang yak.. btw ini ambilah" aku melepaskan oversize hoddie miliku.

"aku ga bau bawang kok, pakai saja menggantikan baju menjijikanmu itu yang penuh dengan darah" lalu kedua tanganku mengapit wajahnya.

"jangan lupa dicuci lalu dikembalikan, aku juga tidak masalah jika kau menyemprotkan baby cologne milikmu itu" ucapku sambil terkekeh ringan.

"see you next time my BFF hahahaha" ucapku sambil melangkah pergi dan menjegat salah satu teman shion yang gayanya tengil.. siapa lagi si namanya.

"hei.. kau temen shion kan..tolong antar aku pulang.. aku sudah bilang ke shion" ucapku dengan senyuman yang membuat teman shion ini menggigil

"antar dia" pekik shion yang kedengaran oleh temannya lalu dia mengangguk

"oke Anego" ucapnya

tanganku reflek naik dan mengacak acakan rambutnya "dasar sinting" lalu tersenyum.

betapa menggemaskannya temannya shion ini... memang benar jika ada 1 yang menggemaskan pasti yang lain tertular.

---

yang Hinata tidak tau saat ia mengacak acakan rambutnya yusuke... shion menyipitkan mata dan ada rasa ingin mengotong hinata lalu menanyakan apa maksud dari kata kata yang menyentuh tadi.. betapa bullshitnya ucapan itu.

wajahnya menggelap, semua ini tidak luput dari penglihatan taiga.

----

"bagaimana punggungmu? Kau baik baik saja?" tanya taiga pada Shion dengan nada santai seperti lagi dipantai.

"tidak apa" balasnya singkat

"hehe" taiga terkekeh "kau memilih target yang sulit shion"

shion menoleh kearahnya dan menatap seakan akan berhadapan dengan makluk luar angkasa.

"hahaha.. kita tunggu yusuke?" tanya taiga

shion mengangguk.

"rokok" tawar taiga

shion menggeleng "aku janji padanya"

isi kepala taiga ini sedang parade mendadak ia ingin tertawa terbahak bahak... tapi tidak berani.. mengingat hati temannya yang fragile.

tidak lama setelah itu yusuke kembali..

"shion chan~~ kau kapan pulih?" tanyanya

"2-4 hari kali" balasnya singkat

"owoo.. shion chan kamu dingin sekali padaku tidak seperti biasanya yang hangat itu" ucap yusuke sambil duduk disamping taiga ia takut disambit oleh shion

ujung sudut bibir shion bergetar.

"hangat?" tanyanya

yusuke langsung keringet dingin "oh tidak tidak.. btw shion.. ini dari anego" yusuke dengan pintar mengalihkan topik

"hm??" shion penasaran apa didalam kotak ini. pas di buka ternyata cookies rasa oreo.

"Woaa cookies.. anego benar benar menyukaimu nih!" ucap yusuke dengan sembarangan. suka nya hinata disini bukan suka cinta.. tapi ditangkap lain oleh shion

ujung telinga shion memerah... tapi wajahnya terap datar.

"ku mau donk shion chan" ucap yusuke menatap shion dengan memelas.

"tidak, ini untukku" ucapnya

"hm.. kalau gitu nanti lain kali saja aku minta langsung ke anego. dia buka toko bakery kan ya?" yusuke ngelantur sendiri.

"betul" taiga menjawab "lain kali mari mampir ke tokonya, ku dengar kue nya enak enak"

percakapan 3 orang pria ini lumayan lama..

-----

jam 9 malam. hp shion bergetar. ia melihat siapa yang mengganggunya saat bermain game..

"nomor tak dikenal" ia rijek sampai 3x akhirnya dengan kesal mengangkat nya

"Halo!!" nadanya tidak senang.

H : halo

"siapa!?"

H : Hinata.

"Oh. mau apa kau?"

H : kau sudah makan obat?

"belum"

H : kalau gitu makan obat gih sana, ada makanan ga kamu? beli gih kalo ga ada, apa gitu. jangan kebanyakan main PS. istirahat dulu nanti kalau sudah mendingan baru main PS nanti ku temani.

"hm...iya"

H : yasudah. take care ya, jangan bergadang ya, aku tau kamu suka bergadang sampai subuh dan sejuta dusta setiap kalau kau ditanya guru piket kenapa telat, baiklah good night.

"em... good night"

sehabis telpon.. ia tidak sadar telah tersenyum ringan.

shion segera mematikan Pc nya dan memesan makanan lalu mencari obat yang biasa ia minum kalau ada luka.

'H i n a t a' lalu shion terkekeh.

----

dirumah Hinata

"nata" panggil mama

"mama harus keluar kota nanti subuh, pagi acaranya" ucapnya

"lalu?" tanyaku

"jaga adikmu seperti biasa. papa juga besok pagi bakal balik ke Indonesia sekitar 120 hari"

"oh. ngapain?" tanya hinata tidak ada rasa apa apa

"biasa" ucap mama

"hem.. yaudh.. udah siap semua kan?"

"sudah" jawab mama

"yaudah nanti kupesankan taksi deh ke airport"

"oke thank you ya" ucap mama yang dibalas anggukan oleh hinata

"ma take care" ucap hinata sebelum masuk kedalam kamarnya dan tidur.

ia dibangunkan oleh mama sekitaran jam 12 malam.

"pesan sekarang" ucapnya

"heeh" balas hinata yang setengah sadar. "20 menit lagi sampai nanti ku kasih tau, cek lagi jangan ada yang tertinggal"

" iya bawel " balas mama

--- taksi datang --

"ma udah sampai tuh" ucap Hinata sambil membawakan barangnya mama

"yaudh bentar mama ke wc dulu" balasnya

Hinata mengangguk dan segera mengurus koper dan segala yg mama bungkus.

"ma.. uang taksinya sudah di bayar pakai apps jadi ga perlu lagi" ucapku sambil merentangkan kedua tangan dan memeluk mama "hati hati dijalan kapan pulang?"

"2-3 minggu lagi, oh ya.. mama ada sewa house cleaning sama nanny nanti buat masak selama 3 Minggu"

"oke yaudh mama jalan gih nanti telat loh, take care,hati hati dijalan" Hinata melambaikan tangan sampai taksinya tak terlihat lagi dan masuk kedalam rumah.

ia ingin bolos. Dan ia ingin mengajak adiknya bolos..

"besok deh tanya si dede"

lalu ia kembali tidur