webnovel

Transformers : Girl, You're Not Okay

Bila naluri yang menuntun, aku tidak akan berhenti

Noelloria · Phim ảnh
Không đủ số lượng người đọc
8 Chs

4

Keesokan hari setelah sarapan, Cade dan Bee mesuk ke kantor KSI sedang yang lain menunggu diluar, Tessa dan Rosse ada di mobil Drift menunggu dengan gugup. Hanya butuh kurang dari 30 menit mereka semua menerima pesan video dari Cade berisi tentang orang-orang KSI melelehkan kepala Rachet (petugas medis Autobots.) Hal itu membuat Optimus mengamuk memerintahkan anak buahnya untuk menyerbu.

Mendapat firasat buruk, Rosse menarik Tessa keluar mobil Drift.

"Apa yang mereka dapatkan dengan melelehkan Rachet??." Rosse penasaran

"I don't want to know." Jawab Tessa jujur.

"Tess. You drop you phone" Rosse menunjuk Ponsel hitam di seberang mereka.

"Shit! Pasti saat turun terburu-buru dari Drift tadi" Tessa berjalan mengambil ponselnya bersamaan dengan Autobots keluar dari gedung KSI sambil menabrak apa yang ada didepan mereka.

"Tessa hurry up get in!!" perintah Cade dari dalam mobil Camaro kuning.

"Whats going on??" Tessa bingung tapi tetap masuk mobil. Tessa menoleh pada Rosse yang sudah dihampiri Optimus. Mereka semua pergi dengan cepat.

Mereka baru saja memasuki jalan alternative disambut tembakan dari truk putih dibelakang.

"ARKH!!!" Rosse memekik takut.

Meski tembakan-tembakan bisa dihindari tetap saja menakutkan melihat kedepan banyak mobil jadi sasaran misil nyasar, sedang 4 mobil dibelakang berbelok arah tajam. Rosse mengkhawatirkan Tessa dan Cade dibelakang mendadak tubuhnya condong ke kanan karena Optimus juga berbelok mengikuti Autobots yang lain membuat posisi awalnya memimpin jalan menjadi dibelakang.

Sementara 3 mobil sudah jauh, Optimus dibelakang Bumblebee tidak bisa menghindari ledakan mobil dibawah jembatan yang mereka lewati.

"Oh My God!! Oh My God!! Oh My God!! Tessa!!" teriak Rosse ketakutan. Mobil2 warga sipil it sudah tak bisa dihindari. Ia batal menutup mata, tubuhnya sudah terlempar ke udara karena Optmus transform melompat disertai menarik Bumblebee. Mana mungkin tidak ketakutan jika dia dilempar tangkap oleh 2 robot dan berakhir dengan mereka menaikki Peterbilt dengan kecepatan tinggi ketika mendarat. Sedang Bumblebee menyangkutkan kakinya di jembatan menembak musuh bermaksud menghambatnya.

Tapi ternyata tidak cukup lama.

"Come on Optimus!" Cade menengok kebelakang melalui jendela mobil melihat truk putih buatan KSI mengejar semakin dekat. 3 tembakan beruntun salah satunya mengenai bagian samping Optimus memaksanya untuk transform. Cade dan Tessa sudah terlempar duluan sedang Rosse masih diajak berguling2 di genggaman Robot merah ini.

Rosse terlepas dan disambut mobil diarah berlawanan dengan kecepatan tinggi.

"Aaaaaakh…."

Optimus menahan mobil dengan kaki besinya untung melindungi Rosse yang tepat dibawahnya. Mengaktifkan battle mask, Optimus menghadapi robot putih buatan KSI yang diberi nama Galvatron.

Rosse ketakutan berusaha menjauh dari perkelahian 2 robot besar didekatnya. Dengan luka di kakinya yang kembali berdarah ini menjadi sulit. Dia berusaha merangkak mundur.

"ROSSEEEE GET AWAY!!!" Teriak Cade berlari kearahnya bersama Tessa. Rosse merasa tertolong tapi tak lama.

"Oh My God!!!" ayah anak ini terpelanting karena disambut missil nyasar entah dari siapa, jaraknya hanya 3 meter didepan mereka. Memaksa untuk tetap sembunyi.

"What I'd to do??" Rosse yang panik memutuskan merangkak masuk dalam mobil sedan putih yang pemiliknya sudah lari, maksud hati ingin pergi dengan mobil tapi terhenti saat mendengar erangan dari Optimus disertai bunyi hantaman keras dan banyak serpihan besi menghujani kaca mobil depan.

Rosse melihat semacam pesawat berbentuk crab gelap, didepannya berjalan Lockdown dengan santai menembak Optimus hingga terhempas kearahnya, dia benar-benar merasakan aura buruk dari pesawat crab dan pemiliknya itu.

"Optimus?? Optimus are you okay??" Rosse berbisik lirih.

"I can't get up! Get out of here" jawabnya juga lirih.

Namun Rosse terlalu takut untuk keluar mobil. Dilihatnya kebelakang ternyata Cade dan Tessa sembunyi dalam mobil terbalik, mereka pasti juga merasakan ketakutan yang sama dengan dirinya. Syukurlah mereka aman.

Sementara Optimus dan Lockdown bicara mengenai creator dan apalah itu, Rosse menggeladah mobil tanpa suara menemukan paperbag berisi kemeja putih, tak menunggu lama dirobeknya kemeja itu untuk membalut kakinya. Gerakan tangan Rosse terhenti mendengar bunyi berderak diatasnya. Mulutnya menganga mendapati mobil yang ditumpanginya dijaring seperti ikan laut bersama Optimus dan perlahan mulai terangkat.

"NOOO Rosse!!!" Cade dan Tessa berlari sekuat tenaga menyusul Rosse yang mulai terangkat.

"Uncle Cade please help me" Rosse memohon menangis dari kaca mobil belakang dimana Cade bergelantungan pada jaring.

"Rosse break the glass.!!" Wajah Cade tak kalah panic. Rosse mencari apa saja, ia menemukan kunci inggris menghantam-hantamkan ke kaca sekuat tenaga dan hanya sedikit retak.

"It's not work"

"Just …. Just break it. Rosse .. I can't" pegangan Cade terlepas. Tessa berteriak memecah amarahnya. Begitu menyesal tak bisa melalukan apapun untuk sepupunya.

"Uncle Cade, Tessa.. don't leave me alone." Rosse tak bisa menahan air matanya menatap familynya perlahan mengecil dan kemudian tak terlihat sama sekali. "Please… Don't leave me"

Dalam mobil yang dijaring itu kurang dari 3 menit Rosse dan Optimus dijatuhkan kedalam kapal yang sangat besar, bahkan lebih besar dari lapangan sepak bola.

"Take that human to the trash" perintah Lockdown pada robot kecil beroda. Sedang Leader Autobots di seret ketempat lain. Rosse sudah keluar selama mobil yang ditumpanginya di derek ke 'tempat sampah' versi mesin. Dia menggunakan batangan besi panjang untuk menempa tubuhnya yang tidak bisa berjalan tegak. Sangat was-was dan ngeri berada di angkasa dalam pesawat alien membuat wajah Rosse sudah sangat berkeringat dan tersengal-sengal.

Rosse melangkah kemana saja. Entah dia menemui jalan keluar atau bertemu dengan Optimus? Nobody know. Dia terhenti melihat semacam pintu prison, ketika melongok kedalam, prison ini dipenuhi dengan cage berbagai macam ukuran dan diisi berbagai macam spesies aneh yang belum pernah ia lihat dimanapun.

RAWR..!!!!

"AARRRGGHH" Rosse reflek masuk ke prison yang sela-sela jeruji pas dengan ukuran tubuhnya bila dimiringkan. Dia baru saja disergap semacam robot binatang seperti anjing besar sekitar 4 ekor. Rosse ketakutan jatuh terduduk dan merangkak mundur, meski anjing2 besi itu tak bisa masuk, tetap saja dia tidak bisa tenang karena keberadaannya sudah diketahui.

"What now??" belum lama Rosse berjalan berhati-hati agar makhluk-makhuk yang terkurung dalam cage tak terganggu olehnya, ia melihat robot silinder menggelinding sambil menyorotka lampu kesegala arah. Dia berusaha berjalan cepat tanpa suara kebalik dinding menghindari robot silinder kecil berlampu sorot itu.

Keringatnya sudah sangat deras hingga rambutnya ikut basah. Sekarang dia bingung harus kemana.

Tempat ini sangat besar.

Dan dilorong bulat sebesar pintu gedung ini, Rosse berjalan merapat berpegangan kedinding. Ia tersandung keras tapi segera menahan suaranya melihat penjaga bersenjata juga 2 anjing ada di ujung lorong. Dia ada ditengah lorong mustahil untuk kembali ataupun sembunyi.

'Oh tidak mereka bergerak kesini' keringatnya semakin deras. 'aku harus bagaimana? Apa yang merekalakukan jika aku tertangkap?' robot penjaga itu menoleh bersamaan dengan tubuhnya yang tertarik dengan keras.

_____Bersambung_____

Hallo, chapter 4 sudah up. Aku ingin menegaskan sekali lagi bahwa cerita ini sudah saya publish di platform lain.

Silahkan tulis komentar karena aku selalu terbuka dengan saran & kritik yang membangun.

Silahkan tinggalkan jejak bila kalian suka.

Jangan lanjutkan bila tidak suka. See ya ~

Like it ? Add to library!

Noelloriacreators' thoughts