webnovel

THIS IS MY LIFE !

Hanya perjuangan seorang lelaki gay, yang penuh rintangan dan halangan ...

pangeran_Biru · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
44 Chs

Masuk Kuliah, Kerja Dan Bang Juna

Setelah lulus dari SMU gue pun melanjutkan kuliah ke Jakarta. Gue kembali ke Jakarta karena menurut keluarga gue terutama nyokap lebih aman di sana, benarkah ? ya, sudahlah ! mungkin dengan kuliah gue di Jakarta bakalan lebih tenang dibanding di Surabaya atau tempat lainnya.

Gue pun masuk ke sebuah universitas swasta, gue tinggal di Apartemen, bokap membelikan gue itu karena tempat tinggal gue yang dulu sudah di jual dengan harga cukup lumayan dan rumah itu sekarang sudah di sulap menjadi gedung perkantoran. Banyak perubahan yang terjadi selama 3 tahun tinggal di Surabaya.

Singkat cerita gue tidak akan menceritakan, mos dan bagaimana masuknya gue ke universitas. Yang jelas kini sudah 2 tahun gue kuliah di sana, gue mempunyai banyak teman, tidak lagi ikutan olah raga tertentu seperti basket dan sebagainya. Tapi sesekali gue ikutan basket atau futsal. Tak ada masalah memang untuk saat ini, gue belum come out sama teman-teman, bila mereka menyadari gue gay akan berterus terang. Kebanyakan teman atau sahabat gue adalah cewek ! gue pun tidak masalah.

Gue dan mereka membuat sebuah geng, bukan geng motor ya ! Dari semuanya ada 5 orang yang sangat dekat dan sering hang out sama gue. Dan mereka dari berbagai daerah dan latar belakang keluarga. kita selalu curhat apapun itu dan akhirnya geng gue ini pun tahu kalau gay dan mereka menerimanya dengan baik.

--------

Oh ya, gue juga mulai bekerja di perusahaan bokap yang ada di Jakarta yang di pimpin oleh abang gue sendiri bang Juna, walau dia enggak setuju orientasi gue tapi hubungan gue sama dia baik dan akrab tapi tidak sedekat seperti dulu. Gue disitu memang bukan kerja kantoran tapi sebagai OB !

"Elu kerja jadi OB disini, kenapa ? biar elu bisa perhatikan bagaimana aktifitas di kantor tapi memang sebenarnya ada tujuannya sih !" ujar abang gue.

"Apa itu bang ?" tanya gue.

"Gue ingin elu jadi mata-mata gue, Elu tahu kan, menjalankan perusahaan sebesar ini tidak gampang, jadi pasti ada aja orang yang 'bad boy' istlahnya ! jadi elu laporin ke gue kalau elu lihat apapun itu ! mengerti !" jelas abang Juna, akhir gue menerima syarat itu.

Jadi gue kerja seperti orang kantoran, dari senin sampai jum'at sedang sabtu minggu. Waktu kerja engga tentu sesuai jadwal kuliah bisa pagi atau siang dan itu tidak masalah. Bagian OB rata-rata ada 3 orang per ruangan bagian, misal bagian keuangan 3 orang dll. Dan pegawai OB sendiri ada 15 orang dan itu bisa dirotasi.

Saat ini gue bekerja di bagian HRD dari tiga orang ada satu perempuan bernama mba Siti dan gue serta satu lagi bernama Asep. Mereka baik sekali dan gue memutuskan berbohong tentang asal usul gue. Dan gaji gue sama dengan mereka. Gue sekarang sudah bekerja satu tahun sebagai OB. Selama itu gue menjalan tugas dari abang gue dan udah laporin 10 orang di berbagai bagian, sebelum gue kerja di bagian sekarang.

Selama setahun, gue mulai terbiasa dengan pekerjaan OB yang di suruh ini itu bahkan sampai di goda oleh karyawan cewek bahkan cowok ! dan itu bukan hanya gue tapi juga Asep pun pernah. Disuruh secara baik itu sih oke, tapi sebagian besar justru menyuruh kita seperti pembantu dan dengan kata-kata kasar kalau salah. Bagi gue itu sangat menyinggung perasaan tapi tidak dengan mereka berdua sudah biasa katanya.

------------------

"Ah, akhirnya selesai juga pekerjaan gue !" Gue tersenyum, dan melihat udah jam 7 malam, gue pun keluar ruangan dan bertemu Asep yang umurnya tidak jauh dari gue, tapi dia lebih tuaan beda 2 tahun.

"Udah beres ?" tanyanya, gue mengangguk.

"Kamu udah beres juga ?" gue balik tanya ke dia.

"Bereslah semua !" jawabnya tersenyum dan kita ke ruangan OB di pantry sana ada mba Siti yang kelihatan juga beres pekerjaannya.

"Udah beres mba ?" tanya Asep kepada mba Siti yang berusia 30 tahunan udah menikah. Asep belum tapi katanya sih udah punya pacar dan dia OB juga namanya Minah.

"Beres lah !" jawabnya. Setelah itu kami pun pergi ke kantor OB yang berada di lantai bawah. Di kantor OB di bawah termasuk cukup lengkap fasilitasnya ada kantin kecil, loker dan kamar mandi, termasuk sebenarnya juga tempat para Satpam juga. Jadi 20 orang itu sudah termasuk Satpam 5 orang.

Terjadilah obrolan yang khas kalangan bawah, tidak jauh-jauh dari rumah tangga dan pekerjaan termasuk cewek dan sesekali ngobrol porno ! sebagian besar pegawai adalah kelaki dan sudah berkeluarga. Gue dan Asep adalah yang termuda umurnya dari semuanya, kadang-kadang kita sering di ledek karena belum menikah, kita sih cuek saja.

Setelah itu gue pamitan terlebih dahulu untuk pulang, gue sendiri bawa motor. Sebenarnya sih ada mobil tapi masa OB bawa mobil, nanti aneh dan ketahuan. Ketika sampai di parkiran gue melihat abang gue dengan seorang cewek, gue hanya menggeleng kepala saja melihat ke playboyan abang gue yang belum berubah sama sekali. Seminggu lalu dia pergi dengan cewek lain sekarang berbeda lagi.

Memang sih ! sampai sekarang dia belum menikah jadi wajar kalau gonta ganti pacar, Abang gue juga tinggal di Apartemen, tapi bedalah dia lebih mewah dan bagus di banding gue. Pernah sekali kesana sejak itu jarang. Gue pun pulang dengan motor dan akhirnya sampai juga, gue parkirkan motor gue di sebelah mobil gue. Motor matik sih kepunyaan gue.

Apartemen gue satu kamar sih tapi tetap ada dapur, ruang makan dan ruang tamunya juga tapi tidak luas. Gue tinggal di lantai 10 dari 20 lantai ada 3 tower, tapi kayaknya tower gue emang diperuntukan untuk satu kamar sampai 2 kamar saja. Karena kebanyakan anak kuliahan atau pegawai yang jomblo saja yang gue lihat tinggal di situ. Harganya juga tidak mahal tapi tidak murah juga. Apartemen gue termasuk untuk golongan menengah, bukan atas. Tapi tetep ada fasilitasnya komplit. dibawah ada supermarket, kolam renang, tempat fitnes dan juga restoran dan toko-toko lainnya.

Gue memutuskan untuk istirahat kebetulan besok weekend jadi tidak kerja, tetep kuliah walau satu mata pelajaran itu pun 3 jam. Tapi syukur agak siang mulainya jadi gue bisa tidur lebih. Karena tinggal sendiri gue jadi bisa masak, sesekali makan di luar. Sampai saat ini gue belum punya pacar lagi, selain kesibukan kuliah maupun kerja.

------------

Malam minggu pun tiba, setelah tadi siang kuliah. Malam ini gue sama geng gue di tambah para pacar teman gue, berencana hang out ke suatu klub malam untuk sekedar mencari hiburan, dan gue ngikut saja. Selain itu gue kenal banget sama pacar teman gue ini karena masih satu kuliahan.

Kita pun menikmati malam ini dengan gembira, satu persatu teman gue dengan pasangan pergi ngedance, sementara gue hanya bisa melihat. Tanpa di duga gua melihat bang Juna dengan teman-temannya. Mereka sedang hang out juga disini dan klub ini termasuk populer sih. Dan kemudian bang Juna dengan ceweknya yang berbeda lagi pun ikutan melantai, musiknya enak sih buat bergoyang.

Dan teman-teman gue kembali ke meja, dan mengobrol dengan seru kesana kemari. Minuman disini memang beralkohol termasuk bila memesan orange jus saja pun ada alkoholnya, walau tidak begitu keras hingga tidak mabuk. Sampai akhirnya gue di ajak Rena untuk ngedance, gue engga bisa mengelak sih.

"Ayo Bim, goyangin dong badan lo jangan kaku gitu ! santai aja dan cuek !" teriak Rena karena suara musik lebih keras di sini dibanding di meja. Akhirnya gue pun menggoyang tubuh gue tak perduli jelek atau bagus, Rena tertawa.

Yang hot dong Bim !" teriaknya, gue hanya tertawa. Tidak jauh dari situ gue melihat bang Juna tapi terlihat sudah mabuk karena goyangnya tidak beraturan. Sekitar 15 menit kemudian gue udahan, dan kita kembali ke meja.

Waktu terus berlalu, gue lihat jam tangan sudah pukul 11 malam dan itu sebenarnya masih pagi buat orang suka clubbing, mereka akan pulang pukul 2 atau 3 pagi. Tapi kami pun pulang, para temen gue balik diantar pacar masing-masing tinggalah gue. Gue menyadari tidak melihat abang gue, dan memutuskan untuk masuk. Mejanya kosong dan gue keparkiran dan aneh, mobilnya masih ada ! gue pun menuju toilet dan ternyata abang gue teler disana !

Bersambung ...