webnovel

THIS IS MY LIFE !

Hanya perjuangan seorang lelaki gay, yang penuh rintangan dan halangan ...

pangeran_Biru · Urban
Not enough ratings
44 Chs

Mia dan Diaz

Mereka pun membalas pukulan gue, akhirnya terjadilah perkelahian. Jangan salah ketika gue ikutan karate level gue sudah cukup tinggi. Gue tidak pernah menggunakan ilmu bela diri untuk menjadi seorang preman tapi gue gunakan untuk hal seperti ini bila kepepet. Mereka pun kalah, kini gue dobrak pintu kayu gudang. Setelah itu gue tarik si Robi yang sedang menindih Mia dan gue daratkan pukulan gue di rahangnya dia pun terjengkang ke belakang.

Gue melihat Mia tidak bergerak, dan berusaha mengguncang tubuhnya. Dan gue melihat darah menetes dari kepalanya. Kurang ajar kamu Robi ! ketika gue berbalik seseorang memukulkan kayu ke arah gue.

"Buugghh !" cukup keras tepat sedikit di kepala karena gue berhasil menangkis. Tapi ada pukulan lain di punggung gue sehingga terjatuh.

"Berhenti ! astaga Robi, Denis, dan kamu Johan ! apa yang terjadi disini !" teriak seseorang.

"Kak Bima !" seseorang cowok berlari ke arah gue dan itu Diaz.

"Diaz cepat lo panggil ambulan, Mia ... kepalanya ... berdarah !" ujar gue pelan dan mata gue terasa berat. Dan tak ingat apapun juga.

Tak lama gue tersadar, dan lagi-lagi gue dirumah sakit dan di samping gue ada nyokap gue.

"Mah ... !" panggil gue pelan. Gue mendengar nyokap menghela nafas.

"Kamu istirahat saja, mama sudah tahu apa yang terjadi !" jawabnya sambil menyentuh tangan gue, gue mengangguk.

"Mah, bagaimana dengan Mia ?" Dia menatap gue, tentu saja dada gue berdebar. Gue tidak ingin terjadi sesuatu terhadap dia.

"Dia ... baik-baik saja !" jawab nyokap, gue menatap dia seakan tidak percaya.

"Kamu engga percaya mama ? justru dia dan cowok berkaca mata itu yang menjelaskan ke mama ! tahu engga, kamu tuh lukanya sedikit lebih parah karena kena luka yang dulu untuk kedua kalinya dari kejadian kemarin ! kamu tuh sudah seminggu lebih tidak sadarkan diri !" nada nyokap agak marah ke gue, gue hanya terdiam.

"Maafkan mama sayang ! mama tahu ini semua untuk menolong temanmu tapi tolong pikirkan diri kamu sendiri Bima !" ujarnya menasehati gue. Gue hanya bisa mengangguk.

Keesokan harinya Mia datang menjenguk bersama Diaz, seperti biasa dia membawakan gue makanan yang banyak. Karena mendengar gue udah sadar.

"Maafin Mia kak ! karena Mia kakak menjadi seperti ini !" Dia menunduk, gue sentuh tangannya.

"Kakak engga mau kamu kenapa-kenapa Mia, apa yang kulakukan karena kakak sayang kamu sebagai adikku !" jawab gue, dia mengangguk dan memeluk gue.

"Kamu enggak apa-apa kan ?" tanya gue.

"Mia enggak apa-apa ! hanya luka kecil di kepala !" jawabnya. "Oh iya Mia udah masak makanan kesukaan kakak !" gue hanya tersenyum.

"Lain kali, jangan selalu ke kakak kan udah punya pacar !" sambil melirik ke arah Diaz. Mukanya memerah.

"Dia mah sih gampak kak !" Mia tersenyum.

"Ciee yang udah jadian !" goda gue, keduanya terlihat malu.

-------------

Beberapa hari kemudian gue udah kembali ke sekolah, gue dengar Robi dan teman-temannya di keluarkan dari sekolah karena tindakannya itu, Berita itu menjadi heboh. Termasuk Mia tapi Diaz selalu berada disisinya, gue merasa lega dengan hal itu.

Setelah itu kehidupan gue cukup tenang, dan berkonsentrasi untuk ujian akhir nasional. Syukurlah bisa gue lalui dengan baik. Sebentar lagi gue akan lulus dan meminggalkan masa SMU gue yang mungkin tak akan dilupakan.

"Kak Bima !" gue mendengar suara teriakan memanggil gue, dan itu adalah duo fujoshi.

"Ada apa ?" tanya gue.

"Kakak hebat !" puji mereka kepada mereka.

"Apa yang hebat ?" tanya gue.

"Semua tentang kakak, walau kakak seorang gay tapi tidak mengumbar seksualnya ke semua cowok seperti kebanyakan, tapi tetap hidup biasa seperti orang normal pada umumnya !" jelas mereka. Gue terdiam.

"Gue seperti kaum gay pada umumnya hanya memang tidak terlalu mengumbar hal itu ! tapi apa yang terjadi sama gue cukup berat karena harus menghadapi rintangan, tidak senua orang suka dengan orientasi yang berbeda !" jawab gue, mereka terdiam.

"Saat ini yang di lakukan hanya untuk orang sayang sama gue tidak lebih, gue bukan orang hebat hanya orang biasa ! tapi terima kasih, kalian sudah menerima gue seperti ini !" lanjut gue sambil tersenyum.

"Iya kak ! kita tak akan lupa kok sama kakak !" mereka tersenyum dan pergi.

-----------

Hari ini Mia ulang tahun, gue sudah mendapat undangannya. Dia mewanti-wanti agar gue harus datang ! tentu saja gue akan datang. Sekarang gue sedang berada di mall untuk mencari hadiah yang cocok. Gue bingung, keluar masuk toko mencari barang yang cocok, jangan terlalu bagus takut kesaing sama Diaz pacarnya sendiri.

Akhirnya gue berhasil mendapar hadiah yang sesuai, gue tersenyum. Malam minggu hari ulang tahun Mia pun akan di gelar di sebuah hotel berbintang di sebuah restoran yang disewa khusus. Ya semua murid sekolah gue yang baru rata-rata memang orang kaya. Termasuk keluarga Mia dan juga Diaz. Hari ini gue memakai kemeja batik saja sudah cukup di antar mas Darman.

Gue pun masuk ke lobby hotel dan bertanya dimana tempat ulang tahunnya ternyata di lantai paling atas hotel. Gue pun menggunakan lift sambil membawa kado. Pintu Lift terbuka ada pelayan di depan pintu restoran dan menanyakan undangan dan gue perlihatkan setelah itu menggunakan gelang kertas karton khusus yang fungsinya gue tidak tahu serta sebuah tas kecil.

Gue pun masuk, dan tertegun sekaligus tersenyum karena ruangan di dominasi warna pink dan juga dekorasi princess seperti di dunia kartun. Lebih mirip ultah untuk anak kecil sih ! dan ternyata semua teman dekatnya hadir dan gue tahu semua termasuk duo fujoshi juga ada disana.

Di pinggir ada banyak pejual makanan seperti di pesta pernikahan, makanan lokal dan internasional yang dapat mengenyangkan para tamu. Gue akhirnya bertemu dengan Diaz berdandan seperti seorang pangeran, hmm pasti diminta Mia tapi dia sangat ganteng.

Akhirnya pesta pun dimulai lampu dimatikan dan kemudian menyorot ke panggung, ada penari yang menarikan tarian khusus setelah itu muncul Mia sangat cantik seperti seorang putri dengan gaun pinknya serta tiara di atas kepalanya, semua bertepuk tangan, Diaz naik ke panggung memberikan buket bunga dan kemudian kue tiga tingkat muncul. Wow pesta yang meriah.

Setelah tiup lilin kemudian potong kue ulang tahun, kemudian sang pembawa acara bertanya kepada siapa potongan pertama kue akan di berikan ?

"Selamat malam semuanya, terima telah datang ke pesta ulang tahun aku ini ! sudah banyak yang terjadi dalam hidupku baik bahagia atau pun buruk ! untunglah banyak orang yang sayang kepadaku tentu saja selain kedua orang tuaku yang mendukung penuh aku disegala situasi, aku tahu belum bisa memberikan apa yang dapat diberikan oleh seorang putri tercintanya ! tapi ada seseorang yang berarti dalam hidupku tentu saja selain pacarku ini ! yaitu kak ... Bima, dia bagai seorang kakak bagiku yang selalu melindungiku ! terus terang aku anak tunggal tidak mempunyai kakak ataupun adik, tapi aku bisa merasakan seorang kakak dalam diri kak Bima dan dia juga membuat diriku menjadi kuat ! dan kue ini aku berikan kepadanya !" pidato Ami yang cukup panjang itu berhasil membuat semua terharu, dan gue di panggil ke atas panggung untuk menerima kue pertama dari adik tercintaku Mia.

"Terima kasih, Mia atas kuenya ! itu terlalu berlebihan menurutku ! apa yang kulakukan hanya seperti seorang kakak kepada adiknya ! kulakukan, karena aku sayang kepadamu !" jawabku dan Mia memelukku semua bertepuk tangan. Setelah itu ku berikan kado khusus dan langsung di bukanya dia terkejut bukan main sebuah boneka teddy bear berwarna pink !

Bersambung ...