webnovel

Dewasa sebelum waktunya

"Ah hahahaha maaf maaf aku sedang berbicara ngelantur. Sorry ya hehehehe," ucap Julian yang membuat Floryn terdiam mendengar nya. Lalu tak lama setelah nya Floryn tertawa kecil yang membuat Julian heran.

"Ke-kenapa tertawa?" tanya Julian dengan kedua pipi sedikit merona.

"Tidak apa-apa. Hanya saja, terkadang kau bersikap lucu seperti kekanak-kanakan begitu. Kau sebenarnya masih polos tetapi karena kondisi sekitar mu yang mengubah mu menjadi dewasa," ucap Floryn. Julian membatu mendengar ucapan Floryn sebenarnya. Memang sebenarnya, apa yang dikatakan oleh Floryn itu benar bahwa dia dewasa di umur yang masih dini.

~Flashback ke masa lalu ~

Tampak Julian yang kini tengah berjalan keluar dari istana nya. Ketika di depan gerbang istana, Julian melihat sekumpulan anak kecil seusia nya yang bisa dibilang berumur sembilan tahun, sedang bermain dengan riang.

Melihat hal itu, tentu saja membuat nya tertarik bergabung dengan mereka. Apalagi selama ini, dirinya hanya di kurung di istana dan suruh mempelajari banyak hal-hal membosankan.

"Wahhh tak sangka akan bertemu dengan sekelompok anak-anak yang bermain begini!" ucap Julian sembari berlari kearah sekumpulan anak tersebut. Sesampainya di dekat mereka, anak-anak itu langsung menatap nya dengan raut wajah polos mereka.

"Hmm ada apa?" tanya salah satu dari anak tersebut.

"A-anu, apakah aku boleh bermain dengan kalian?" tanya balik Julian dengan perasaan canggung. Mendengar hal itu, lima anak yang bernama Reza, Vano, Evan, Elena, dan Alexa menyetujui nya.

"Boleh kok, kebetulan kita memang kekurangan satu orang lagi untuk bermain," ucap Elena sembari menarik tangan Julian.

"Wah begitu kah, Terimakasih karena mau menerimaku," Julian membungkukkan tubuh nya. Dan pada akhirnya mereka berenam bermain di depan gerbang istana.

Satu jam kemudian...

"Hahahaha senang nya bermain begini. Menghabiskan waktu luang dibawah cuaca cerah, sungguh menyenangkan!" ucap Julian yang membuat kelima nya tersenyum.

"Hmm memang nya kau tidak pernah bermain begini?" tanya Alexa sembari memberikan Julian sebuah ikan bakar hasil tangkapan mereka berenam. Btw di dekat sana terdapat sungai yang penuh dengan ikan.

"I-iya, selama ini aku menghabiskan waktu di dalam istana. Mempelajari hal-hal yang begitu membosankan dan memberatkan! kebetulan aku adalah yang tercerdas di keluarga besar ku maka dari itu, mereka menjadikan ku sebagai penerus kaisar istana selanjutnya," jelas Julian.

"Wah bukankah itu hal yang bagus? nanti Julian bisa ngelakuin apapun yang Julian inginkan!" ucap Elena dengan polos.

"Aku tak menyangka bahwa akan bermain dengan seorang pangeran dari istana yang terkenal. Pantas saja tadi kau keluar dari dalam istana sana, ternyata kau adalah pangeran istana nya," ujar Reza.

"Hmm sebenarnya menjadi seorang pangeran itu sangatlah berat apalagi kalau menjadi kaisar nya. Kau akan mendapatkan banyak sekali tugas dan harus segera mengerjakan nya demi kelangsungan hidup masyarakat disini," kata Julian dengan raut wajah sedih. Pada saat Julian baru saja selesai bicara...

"Tuan muda, ayo kembali ke istana! seharusnya tuan muda tidak bermain dengan mereka. Nanti tuan muda bisa sakit lho," jawab salah satu pelayan istana yang membuat Julian jengkel.

"Berisik! lihat aku baik-baik saja. Apa salahnya juga aku bermain dengan mereka?! mereka anak-anak baik lho," tutur Julian yang kesal.

"Pokoknya anda tidak boleh bermain dengan mereka. Anda seharusnya berada di dalam istana dan mempelajari semua materi yang diberikan," ucap pelayan tersebut sembari memasangkan sebuah segel di tengkuk Julian sehingga Julian tidak dapat menggunakan kekuatan nya.

"Sialan! persetan kalian semua," ujar Julian namun pelayan tersebut tidak memperdulikan nya dan langsung membawa paksa Julian ke istana.

Kelima anak-anak tersebut tidak bisa melakukan apapun karena mereka memiliki kekuatan yang tidak terlalu besar sehingga tidak dapat melukai pelayan.

~Flashback off~

Ketika teringat dengan masa lalu nya tersebut, membuat Julian kembali kesal pada keluarga nya yang begitu mengekang nya dan memeras nya.

"Benar-benar keluarga bangsat!" gumam Julian. Floryn terdiam melihat raut wajah Julian yang tiba-tiba saja kesal.

"Kau kenapa? apakah kau tersinggung dengan perkataan ku?" tanya Floryn dengan polos.

"Ah hahahaha tidak apa-apa, aku hanya teringat dengan sesuatu buruk yang terjadi di masa lalu ku," jawab Julian. Mendengar hal itu Floryn tiba-tiba saja menyentuh kening Julian yang membuat Julian heran.

"Julian, seperti nya sebentar lagi kau akan sakit," ucap Floryn yang membuat Julian heran mendengar perkataan nya.

"Apa maksudmu? aku tidak akan pernah sakit. Kalau sampai itu terjadi, pastinya aku langsung menyembuhkan nya," ujar Julian yang tak habis pikir dengan kata-kata yang Floryn lontarkan.

"Percaya deh pasti kau akan sakit dan tidak dapat menyembuhkan nya," kata Floryn sembari menarik tangan nya lalu menatap kearah depan. Julian yang awalnya diam itu kemudian tertawa mendengar nya.

"Hahahaha jangan-jangan kau bilang bahwa aku akan sakit hati hah? memang sih kalau sakit hati aku tidak bisa menyembuhkan nya! aku tuh tipe orang yang gamon, gagal move on," tutur Julian namun Floryn menggelengkan kepala nya yang membuat Julian keheranan sendiri.

"Ah kau ini kenapa sih? apa maksudmu? aku bakal sakit apa terusan hah?!" ucap Julian yang kesal namun Floryn sama sekali tak mau menjawab nya hingga pada akhirnya....

Deg...

Julian diam membatu yang membuat Floryn melirik nya.

"Kenapa? kok tiba-tiba diam?" tanya Floryn dengan wajah datar. Namun Julian tidak menunjukkan ekspresi apapun hingga akhirnya....

"Hahahaha bercanda! cie yang khawatir," Julian tertawa keras yang membuat satu kelas melirik nya. Melihat hal tersebut membuat Floryn memasang wajah datar lalu memukul kepala nya.

"Ah kau nih, memang nya kau pikir lucu apa?" ucap Floryn yang jengkel.

"Kau juga menyebalkan! bukti nya saja, kau bilang aku sakit padahal aku ini baik-baik saja," ujar Julian dengan polos. Floryn terdiam lalu dirinya menundukkan kepala nya dan teringat dengan perkataan paman nya semalam.

~Flashback ~

Tampak Floryn yang kini sedang menatapi Julian terbaring tak sadarkan diri di atas sofa panjang paman nya.

"Paman, sebenarnya apa yang terjadi? kenapa tiba-tiba saja Xavier pingsan?" tanya Floryn yang cemas.

"Kau tenang saja, dia baik-baik saja kok. Hanya saja mulai detik ini, kau harus mengawasi nya. Jika kedua mata nya mulai menghitam, maka dari itu kau harus memberitahu nya bahwa dia akan segera sakit. Dan jika sikap nya tiba-tiba saja berubah, kau harus menempelkan segel ini di kepala nya hingga sadar," ujar Colton sembari memberikan kotak yang berisi kertas segel untuk Julian.

"Ah baiklah kalau begitu paman," kata Floryn yang menerima pemberian paman nya tersebut.

~Flashback off~

"Kenapa bengong?" Julian mengejutkan Floryn yang melamun.