Beberapa saat Andrea memeluk Evans yang menangis dalam pelukannya. Meskipun ia tak merasa ingat dengan sosok yang dikuburkan tadi.
Evans melepaskan pelukan sang istri kemudian menatapnya. Andrea begitu merasakan iba dengan tatapan Evans.
"Jangan tinggalkan aku, Andrea. Kau sudah berjanji," ucap Evans.
"Aku mau pergi kemana? Aku tak punya tempat lain lagi selain bersamamu."
"I love you, Andrea. I love you."
Andrea menatap Evans sejenak. Lalu mengecup bibir Evans dengan singkat. "Mee too."
***
Tiga bulan berlalu ...
Perut Andrea kian membesar, namun ia tak mau hanya dia di rumah. Hal itu sungguh membuat Evans khawatir.
"Iya, aku baru selesai syuting, Evans. Aku akan langsung pulang. Kau ingat janjimu padaku, kan?'' ujar Andrea.
"Kau yakin? Kita bisa membuat acara di rumah saja bersama yang lain," sahut Evans.
"Aaah, aku tak mau. Kau ingin keluar," rengek Andrea dengan manja.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com