webnovel

The Pervert Beast

Li Shi shi adalah ratu yang berasal dari kerajaan Awan. Dia adalah ratu yang diabaikan oleh sang kaisar yang memiliki permaisuri. Awalnya Shi shi tidak perduli karena berpikir, selama sang kaisar di sampingnya maka ia rela diabaikan seperti itu. Hingga suatu hari Shi shi bermimpi telah menjelajahi dunia modern yang menakjubkan. Di situ dia tidak sadar jika ketika dia bermimpi, tubuhnya tetap tertidur hingga beberapa tahun. Pada saat ia terbangun pemikirannya pun berubah. Dia tidak ingin lagi melihat pasangan kekasih itu. Dia juga ingin merasakan indahnya cinta. Maka dari itu diam-diam Shi shi merencanakan untuk melarikan diri pergi dari istana. Tanpa sadar ia melewati batas dunia manusia dengan dunia di mana terdapat makhluk mitologi yang bisa berubah diri mereka menjadi sosok manusia. Sayangnya. "Aku bukan mesin penghasil keturunan, Ular nakal! " --Shi shi. "Aku tidak menganggapmu demikian tetapi aku menyukai ide yang kau sebutkan tadi. "

Pink_Cerry · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
5 Chs

Pejantan Yang Lain.

Sementara Sa membakar ikan, sosok beast pejantan lainnya tiba-tiba muncul di depan Shi shi. Karena dia muncul dengan wujudnya yang berupa harimau berwarna gelap bermata perak mengakibatkan Shi shi melonjak. Instingnya menyuruhnya segera lari dan masuk ke dalam rumah pohon, tetapi kakinya tidak mau bekerja sama. Lututnya seolah melemas karena takut.

Bhuss...

Harimau hitam itu bertransformasi menjadi pria tampan lainnya. Dia memiliki mata keperakan dan bersurai hitam kecoklatan. Shi shi yang kembali dihadapkan dengan pemandangan seperti ini hanya melongo melihat satu lagi makhluk tanpa busana muncul di depannya. Secara otomatis dia mengalihkan pandangannya ke tempat lain agar tidak melihat sesuatu yang mengantung di antara kakinya.

"Namaku Nei, Kau cantik sekali, maukah kau menjadi wanitaku? " tanya harimau hitam itu. Berjalan mendekat, sang beast harimau mengibaskan rambutnya yang lurus, hitam dan terlihat lembut. Tatapannya yang agak dingin namun sedikit menggoda membuat Shi shi harus berkali-kali menelan ludah.

'Ini keterlaluan, mengapa para pria di sini memiliki kebiasaan melamar tanpa busana?' batin Shi shi bertanya-tanya. 'Bagaimana bisa aku berpikir jernih jika harus melihat miliknya tepat didepanku. '

"I-itu tidak... A-aku. " Suaraku tidak bisa keluar karena terlalu takut.

Nei tidak menyadari jika Shi shi ketakutan. Dia mendekat dengan wajah menggemaskan seperti kucing yang minta dielus. Pupilnya juga membesar seperti anak kucing yang dibuang.

Bhosssh.

"....Eh? "

"Wah, ada betina cantik di sini. Halo, aku Gar, maukah kau menjadi wanitaku. " Satu lagi beast jantan muncul, kali ini dia berubah dari elang merah yang berubah wujud menjadi pria bersurai merah dan bermata hijau. Tetapi kondisi mereka masih sama yaitu sama-sama tidak memakai baju.

'Ini keterlaluan, mataku benar-benar ternodai oleh para beast jantan ini. '

'Apa dia menolak karena belum melihat milikku yang besar? ' batin Nei dan Gar. Dengan segera mereka berdua memasang pose memamerkan miliknya di depan Shi shi yang masih tercengang.

"Kyaaa! "

Dengan dua kejantanan yang mengarah ke dirinya, Shi shi tidak lagi bisa diam.

"Berhenti memamerkan itu padaku! " teriak Shi shi. Ini tidak bisa didiamkan lagi.

"Eh, mengapa? kau hanya tinggal memilih mana yang kau sukai, " ucap Nei.

"Benar, ini kan kebiasaan kita. Kalian para wanita akan memilih siapa yang kalian suka dengan melihat milik kami. " Gar ikut membenarkan ucapan Nei.

"Itukan mereka, aku sama sekali tidak ingin memilih dengan cara seperti ini, " jawab Shi shi. Sebenarnya siapa yang menciptakan tradisi aneh seperti itu. Meskipun mereka beast seharusnya para wanita memilih mereka dengan membandingkan kebaikan para beast jantan. Bukannya dengan membandingkan kejantanan beast jantan, ah╯﹏╰.

"Baiklah, tetapi bisakah kau memutuskan untuk menerima lamaran kami? "

"A-apa!? "

🎶

Di sisi lain, Long ye yang mendapatkan kabar jika Shi shi menghilang tidak bisa menyembunyikan amarahnya. Kesedihan, penyesalan menjadi satu menjadi sebuah pukulan telak di dadanya.

"Kerahkan pasukan untuk mencari ratu. Kalian harus menemukannya! " perintah Long ye.

"Baik. " Para prajurit segera mundur dan menghimpun pasukan untuk mencari ratu yang hilang. Padahal sebelumnya mereka mengira jika Long ye akan tetap apatis sama seperti dahulu. Bagaimana mereka tidak mengira demikian sedangkan ketika ratu tertidur selama itu sang kaisar tidak pernah menjenguk sekalipun. Tetapi mengapa sekarang kaisar tiba-tiba begitu cemas dengan sang ratu yang seolah terlupakan.

"Sepertinya sang kaisar baru menyadari perasaannya pada sang ratu. Sayangnya sang ratu kini justru pergi menghilang, " bisik salah satu pelayan.

"Benar, bukankah ini terlalu terlambat menyadari perasaannya. Yang mulia sudah terlalu mengecewakan ratu Shi shi. Bahkan ketika beliau baru bangun dari tidurnya, sang ratu tidak mencari Yang mulia Long ye seperti biasanya. " Bisik-bisik disuruh kerajaan menyebar dengan cepat. Kaisar yang menyadari jika sudah jatuh cinta pada ratu meluas hingga istana kristal. Sayangnya para penghuni istana kristal hanya acuh tak acuh terhadap gosip itu. Mereka tau benar bagaimana sang ratu yang menderita tekanan batin berusaha tegar dan menjalankan tugasnya.

Gosip di kerajaan juga menyebar dengan cepat di istana Hujan. Tentu saja Mei xia mendengar hal ini. Dia meremas sprei ranjangnya.

"Apa semua kabar yang aku dengar itu benar, bibi Hui?"

"Itu benar, Permaisuri. Yang mulia secara khusus memerintahkan pasukan untuk mencari sang ratu. "

"Bantu aku berpakaian, aku akan mengunjungi yang mulia. "

"Baik. "

Mei xia berpikir untuk menemani Long ye. Sang permaisuri berpikir jika dirinya berada di dekat Long ye maka sang kaisar bisa melupakan Shi shi. Oleh karena itu dia menghias dirinya dengan cantik. Tak lupa perhiasan indah dan bersinar ia kenakan.

"Aku tidak bisa membiarkan yang mulia berpaling dariku. "

"Terlebih ada bayi di perutku. Jadi sudah sepantasnya bayiku yang akan menjadi kaisar selanjutnya, " guman Mei xia.

Diapun menuju istana utama tempat tinggal Long ye. Berharap semua rencananya berhasil.

Tbc