Saat melihat Gin yang cuek dan masa bodoh serta bebas, seseorang yang Syarif lihat saat itu adalah orang yang berbeda.
Lalu sebaliknya mungkin merasa sangat bersalah. Orang yang terkenal kejam dan keras kepala serta egois itu tiba-tiba menangis. Gin bertanya-tanya apakah ia sudah benar?
"Tidak, aku salah. Aku salah besar."
***
Tangan Gin terulur untuk mengusap air mata yang keluar dari mata Sharif. Orang itu sedang menangis tanpa suara berarti.
Tidak ada isakan ataupun yang lain.
Bukankah Sharif adalah seorang laki-laki yang tak peduli?
Kenapa pria keras itu tiba-tiba menangis?
Menitikkan air mata?
Kalau ingin merasa bersalah sudah terlambat, lagipula Gin tak akan membiarkan Sharif membuat ia goyah. Gin akan terus membuat menghukum Sharif. Cara Gin yang ia pakai itu adalah satu-satunya pilihan.
"Jangan menangis, aku tak suka."
"Ku mohon."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com