webnovel

The Hidden Smile

Nadia menghembuskan napasnya, lalu berjalan melewati Intan. "Gue denger, lo anak adopsi, ya?" tanya Intan tiba-tiba membuat Nadia seketika terhenti. "Harusnya lo tuh jadi cewek baik-baik! Udah anak adopsi, nggak tau diri pula!" kecamnya lagi. Apakah fakta tentang Nadia yang adalah anak adopsi membuat Intan semakin bersemangat untuk mengecam gadis itu, hari ini? "So, you figured it out, huh?" jawab Nadia ringan sambil memperhatikan raut wajah Intan. "Jadi, itu bener?" tanya Intan menantang. ------------------------------------- Nadia adalah seorang gadis SMA biasa yang mencoba menjalani kehidupannya yang normal dengan menjaga rahasianya dari seluruh dunia. Nadia takut bahwa jika rahasianya terkuak, hal itu akan menyakiti keluarganya, maka itu yang membuatnya dingin pada semua orang. Namun tidak setiap hari semua orang dapat menjalani kehidupan yang mereka mau. Rahasianya sedikit demi sedikit mulai terbongkar oleh orang-orang yang membencinya. Bagaimana Nadia dapat menerima situasi tersebut? -------------------------- Disclaimer : Ini adalah cerita asli tulisan sendiri dan bukan terjemahan.

Weird_Unicorn · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
97 Chs

Heny #10

Di dalam ruang kepala sekolah, Nadia tidak terlihat seperti akan menceritakan mengapa Ia sampai basah dan lengket, namun Ia hanya memberitahukan bahwa Ia tidak bertengkar atau mencoba membunuh siapapun. David memang khawatir, tapi Ia percaya bahwa Nadia akan menepati janjinya untuk tidak bertindak di luar batas normal seorang gadis remaja.

Alex memberikan pada Nadia sepasang baju ganti dari lokernya di tempat latihan dance, dan gadis itu segera pergi untuk membersihkan dirinya dan berganti baju. Sedangkan mereka yang sedari tadi menunggu Nadia, hanya terdiam dan tenggelam dalam pikiran masing-masing tentang kejadian hari ini.

Nadia yang sudah berganti baju berjalan pelan dari kamar mandi hendak kembali ke ruang kepala sekolah, namun tidak jadi saat Ia melihat Amel, Grace, dan Henry yang sepertinya sudah dari tadi menunggunya. Ia mendekati mereka namun tidak mengatakan apapun.

"Lo nggak apa-apa?" tanya Henry memecah keheningan.

Nadia mengangguk. "Gue cuman disiram susu basi dan gue nggak nyoba buat ngebunuh si Heny. So, I think I'm good." Jawab Nadia pelan.

"Jadi... Kepala sekolah kita itu bokap lo?" tanya Amel pelan.

"Kata Steven step father." Sahut Grace.

"Iya, semuanya bener. Gue pernah punya Daddy, bokap yang ngadopsi gue. Tapi Daddy udah meninggal, dan Mama nikah lagi sama Papa. So, gue anak adopsi yang hidupnya complicated." Jelas Nadia.

"At least, lo hidup." Sahut Henry pelan.

Nadia tersenyum.

"Lo semua nggak apa-apa, kan? Atau ada yang shock?" tanya Nadia kemudian.

Mereka semua menggeleng. Amel spontan langsung memeluk Nadia, begitu juga Grace.

"Bau lo kayak yoghurt." Komentar Amel.

"Karena emang dilemparin pake yoghurt, Amel…" jawab Grace. Ketiganya lalu tertawa.

"Oh iya, si Heny gimana?" tanya Henry tiba-tiba.

"Don't mention her bloody name, or I'm gonna seek her, and kill her for real." Jawab Nadia tajam.

"Oops, sorry." Bisik Henry.

DON'T FORGET TO LEAVE A TRACE PLEASE...

so be kind to COMMENT AND VOTE

p.s* your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

Weird_Unicorncreators' thoughts