webnovel

Chapter 17 - Runtuh nya Surga

Setelah mengalahkan Seraphiel, Aryan merasakan momentum pertempuran berpihak padanya. Namun, dalam hatinya, dia tahu bahwa untuk benar-benar menguasai Surga, dia harus menghadapi kekuatan tertinggi—Tuhan yang selama ini disembah oleh manusia, dan tujuh malaikat agung yang menjadi penjaga kekuasaan-Nya.

Dari tengah pertempuran yang masih berkecamuk, Aryan berdiri tegas, memusatkan pikirannya pada tujuan utamanya. "Sekarang, kita akan mengakhiri kekuasaan yang menindas ini!" teriaknya kepada pasukannya. "Kita akan menghancurkan simbol harapan mereka dan menunjukkan bahwa Neraka adalah kekuatan yang tidak bisa diabaikan!"

Aryan tahu bahwa untuk mencapai Tuhan, ia harus menembus gerbang Surga yang lebih dalam, tempat para malaikat agung bersembunyi. "Kita harus memisahkan mereka satu per satu," katanya, merencanakan taktik dengan jenderal-jenderalnya. "Jika kita bisa mengalahkan malaikat agung, Tuhan akan kehilangan kekuatannya."

Dengan langkah pasti, Aryan memimpin pasukan ke pusat Surga, tempat di mana cahaya bersinar lebih terang. Di sana, dia menemukan para malaikat agung, tujuh entitas yang dikenal karena kekuatan dan kebijaksanaan mereka. Setiap malaikat mewakili satu aspek dari keadilan dan penghakiman Tuhan.

"Dengarkan, tujuh malaikat agung!" Aryan memanggil dengan suara yang menggema. "Hari ini, kalian akan menyaksikan kejatuhan kekuasaan yang telah menindas kami selama berabad-abad!"

Malaikat pertama, Azrael, yang dikenal sebagai pembawa berita kematian, menjawab dengan nada tenang. "Kau adalah makhluk yang berani, tetapi keberanianmu tidak akan menyelamatkanmu dari kemarahan Tuhan."

"Aku tidak takut pada Tuhan!" Aryan berteriak. "Dia tidak ada di sini untuk melindungimu!"

Perang dimulai dengan kecepatan luar biasa. Aryan, menggunakan seluruh kemampuan yang dimilikinya, menyerang Azrael dengan serangan gelap yang mematikan. Namun, Azrael dengan mudah menghindar, memancarkan cahaya yang menghalau energi gelap tersebut.

"Cahaya tidak akan pernah kalah dari kegelapan," kata Azrael, tetapi Aryan hanya tersenyum, tahu bahwa dia memiliki strategi di balik serangannya.

Dengan kecepatan, Aryan menggunakan kemampuannya untuk menyerap energi dari serangan malaikat, semakin memperkuat dirinya. Dia tahu bahwa setiap benturan adalah kesempatan untuk tumbuh lebih kuat. Dalam momen yang tepat, Aryan meluncurkan serangan balasan yang membuat Azrael terhuyung mundur.

Satu demi satu, Aryan melawan setiap malaikat agung. Masing-masing memiliki kekuatan dan strategi unik, tetapi Aryan semakin pintar dalam menghadapi mereka. Dengan setiap kemenangan, kepercayaan diri dan kekuatannya semakin menguat.

Setelah mengalahkan Azrael, Aryan melanjutkan ke malaikat agung berikutnya, Mikhail, pemimpin pasukan surga. Mikhail, yang terkenal karena keahliannya dalam taktik perang, tidak tinggal diam. "Kau harus menghadapi konsekuensi dari tindakanmu, Aryan!" teriaknya, memanggil pasukan malaikat untuk membantu.

Tetapi Aryan, dengan pengalaman yang dia peroleh dari pertempuran sebelumnya, mengubah taktiknya. Dia menciptakan ilusi yang menipu, membuat pasukan malaikat bingung dan terpecah. Mikhail, terjebak dalam kebingungan, akhirnya terjatuh ke dalam serangan Aryan yang menakutkan.

Ketika satu demi satu malaikat agung jatuh di tangan Aryan, suasana di sekelilingnya semakin tegang. Cahaya Surga yang dulunya terang mulai redup, digantikan oleh aura kegelapan yang menyelimuti medan.

Akhirnya, setelah mengalahkan enam malaikat agung, Aryan berdiri di hadapan Tuhan. "Kini, saatnya kita mengakhiri semua ini," katanya, suara bergetar dengan kekuatan. "Aku akan menghancurkan semua harapan yang kalian miliki!"

Tuhan, dalam wujud cahaya yang cemerlang, menatap Aryan dengan bijaksana. "Kau ingin melawan apa yang sudah ditentukan. Kekuasaan yang kau cari akan menghancurkanmu."

"Tuhanmu sudah kalah!" Aryan meneriakkan, melancarkan semua kekuatan yang telah ia kumpulkan. Dia menggabungkan kemampuan Penyerap Energi dan Penguasaan Energi, menciptakan serangan gelap yang luar biasa.

Pertarungan antara Aryan dan Tuhan berlangsung hebat. Keduanya saling melepaskan serangan yang memecah langit. Aryan merasakan kekuatan Tuhan yang luar biasa, tetapi ia juga tahu bahwa dengan mengalahkan malaikat agung, dia telah mendapatkan kepercayaan diri dan kekuatan yang tidak bisa dihentikan.

Dalam ledakan cahaya dan kegelapan, Aryan meluncurkan serangan terakhir. Dengan kekuatan yang dia rasakan dari semua pertempuran, ia mengirimkan gelombang energi gelap yang menghantam Tuhan, menciptakan dentuman yang mengguncang Surga.

Dan pada saat itu, semua cahaya mulai redup. Tuhan, simbol harapan yang selama ini disembah oleh manusia, terjatuh dalam kekalahan. "Ini adalah awal baru," pikir Aryan, merasakan kepuasan dan kekuatan mengalir dalam dirinya.

Dia telah menjadi raja tirani yang diinginkan—penguasa yang mengubah takdir Surga dan Neraka selamanya. Dengan kemenangan ini, Aryan siap untuk membangun dunia di bawah kekuasaannya sendiri, tidak lagi diatur oleh entitas yang dianggapnya sebagai penindas.