webnovel

Chapter 16 - Kehancuran Surga

Pertempuran di ambang Surga berkecamuk dengan dahsyat. Aryan memimpin pasukannya dengan semangat yang menggelora, merasakan kekuatan dan tujuan yang menggerakkan setiap langkahnya. Suara benturan senjata, teriakan pertempuran, dan kehadiran energi gelap yang mengalir di sekelilingnya menciptakan suasana yang menakjubkan dan mengerikan sekaligus.

Dengan kemampuan manipulasi kegelapan yang ia kuasai, Aryan menciptakan kabut gelap yang menutupi medan perang. Kabut ini membingungkan musuh, sementara pasukannya bergerak cepat dan efisien. "Serang mereka dari sisi!" teriaknya, memotivasi prajuritnya untuk terus maju.

Lysander dan Kael, dua jenderal terkuat di bawah komandonya, berjuang di sampingnya, memimpin pasukan kecil yang menerobos pertahanan awal para malaikat. "Ayo, jangan biarkan mereka mundur!" Lysander berteriak, menggunakan kekuatan tempurnya untuk menghancurkan lawan-lawannya.

Namun, Aryan tahu bahwa Surga memiliki kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh. Dalam kepanikan yang terjadi, dia merasakan energi baru muncul dari balik cahaya—malaikat yang lebih kuat muncul, dipimpin oleh salah satu pemimpin mereka, Seraphiel.

"Dia adalah malaikat yang ditakuti di kalangan mereka," pikir Aryan, merasakan ketegangan dalam suasana. "Kita harus menghentikannya sebelum dia mengumpulkan pasukannya."

Dengan segera, Aryan menggunakan Teleportasi Kegelapan untuk mendekati Seraphiel, merencanakan serangan mendalam. "Kau tidak akan menghentikan kami!" teriak Aryan saat ia muncul di hadapan malaikat itu, aura gelap menyelimuti tubuhnya.

Seraphiel menatap Aryan dengan mata tajam. "Kau berani menantang kami? Neraka tidak akan pernah menguasai Surga!" Suara malaikat itu menggema, memancarkan kekuatan yang menakutkan.

Pertarungan dimulai. Aryan dan Seraphiel bertarung dengan kecepatan yang luar biasa, saling melepaskan serangan energi. Aryan merasakan setiap serangan membuatnya semakin kuat; ia menyerap energi lawannya dengan kemampuan Penyerap Energi yang baru ia kuasai. Setiap serangan yang dihadapi, membuatnya semakin dekat dengan kemenangan.

Namun, Aryan tahu bahwa ini bukan hanya tentang kekuatan fisik. Ia harus bermain cerdik. Dengan cermat, ia menciptakan ilusi untuk menyesatkan Seraphiel, menggunakan manipulasi kegelapan untuk mempermainkan persepsi lawan.

"Bersiaplah untuk kejatuhanmu!" Aryan berteriak, melancarkan serangan yang menggabungkan semua kekuatannya. Seraphiel terperangkap dalam ilusi, terhuyung sebelum Aryan melancarkan serangan pamungkas. Dengan satu ledakan energi gelap yang besar, Aryan akhirnya berhasil menjatuhkan malaikat tersebut.

Dengan kekalahan Seraphiel, moral para malaikat mulai runtuh. Aryan memanfaatkan momentum itu, mengarahkan pasukannya untuk terus maju. "Sekarang! Terus serang! Kita tidak boleh berhenti!" teriaknya, semangat dan ketegangan berpadu dalam suaranya.

Sementara pasukannya melanjutkan serangan, Aryan merasakan rasa kekuasaan yang mengalir dalam dirinya. Dia tidak hanya menjadi pemimpin; dia adalah penguasa yang diakui. Namun, di sudut hatinya, keraguan mulai muncul. "Apakah ini semua benar?" tanyanya dalam pikirannya. "Apakah aku akan menjadi seperti mereka yang ingin kutaklukkan?"

Saat pertempuran semakin berkecamuk, Aryan melihat ke arah medan yang berantakan. Dia tahu bahwa jalannya belum berakhir. Mereka harus menghadapi lebih banyak tantangan. Dan jika dia ingin tetap di jalur untuk menjadi raja tirani yang tak tertandingi, dia harus membuat keputusan yang lebih sulit.

Dengan ketegasan baru, Aryan mengambil napas dalam-dalam. "Kita akan mengubah arah perang ini," dia berpikir. "Bukan hanya untuk menaklukkan, tetapi untuk menguasai sepenuhnya."

Dia berbalik kepada pasukannya, "Bersiaplah! Kita tidak akan mundur. Kita akan menghancurkan setiap harapan di Surga!"

Kemenangan terasa semakin dekat, tetapi Aryan tahu bahwa tantangan terbesar belum datang. Dan saat kegelapan menyelimuti Surga, dia bersiap untuk menghadapi semua konsekuensi dari kekuasaan yang ia cari.