White ditinggalkan begitu saja di lantai. Sementara itu Atne dan kedua tamunya duduk di kursi yang ada di sana. Namara akhirnya menjawab pertanyaan Atne sebelumnya, "Atne, aku masih belum membuka segel selanjutnya."
"Benarkah? Apa itu memengaruhimu?" tanya Atne.
"Yeah, sedikit. Sudah dua kali segel itu membuatku kesakitan," jawab Namara dengan jujur.
Atne menghela napas panjang. Ada sedikit keprihatinan di wajahnya. "Kau pasti harus segera membukanya. Aku tidak tahu itu akan menyiksa seperti itu."
"Itu juga alasan kami ke sini," ujar Eros.
"Apa maksudmu?" tanya Atne.
"Kami akan pergi ke Puncak Lindfen untuk menemukan petunjuk pembukaan segel," kata Eros.
"Apa kalian yakin di sana akan ada petunjuk? Puncak Lindfen cukup jauh dan tidak sembarangan orang bisa masuk," ujar Atne. Dia mencoba menanyakan apakah mereka benar-benar yakin.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com