webnovel

Orang "MIPA"

"(A..apa yang sebenarnya sedang terjadi dilu..)"

"DUAR NAMEXXX!!"

"AAAKHHHH!!!! HE..HENTIKAN!! AAKHH!"

??!!

Wanita itupun kaget dengan suara yang super ricuh yang terjadi diruangan depan selama beberapa detik itu dan yang kemudian menjadi sangat hening seketika itu juga, dan saat dirinya mulai mendengar ada suara langkah kaki mendekat kearah kamar, wanita itupun berdoa kembali.

"(Tuhan Esa yang maha pengampun, jika ini memang akhir untukku, hamba mohon ampuni segala dosa hambamu ini dan aku mohon selamatkan anakku)" kata wanita itu yang mulai menjatuhkan air mata.

"Haisshhh, Memang seru sih kalau bertengkar satu sama lain dengan yang sederajat, tapi kalau sampai melibatkan masyarakat lemah yang tidak berdaya seperti ini, cih, Politik itu benar-benar menjijikan deh," kata Akbar sambil membawa pakaian wanita itu.

Dan wanita itupun hanya terdiam ketika melihat si Akbar melemparkan bajunya kearahnya dengan keadaan sedikit lusuh karena pertikaian yang terjadi tadi di ruang depan.

"Ka..kau, bukannya kau orang yang ada di penginapan dengan anakmu tadi?" tanya wanita itu.

"Ya, perkenalakan nyonya, aku adalah Akbar Abadeir, seorang penge…"

"A..Apa yang kau lakukan pada mereka bertiga?!"

"Ah, maksudmu 3 bajingan itu? Aku sudah menghajar mereka sampai jadi bubur, ahahaha, tidak usah berterimah kasih nyonya, karena sudah tugas seorang lelaki untuk…"

SPLAAAKKK!!!

?!

Akbar langsung tersungkur ke tanah ketika mendapatkan tamparan maut dari wanita yang baru saja dia selamatkan itu yang masih belum sempat memakai pakaiannya, kemudian dengan garang wanita itupun berteriak…

"DASAR BODOHH!! APA YANG BARU SAJA KAU LAKUKAN??!!"

"Hmmm, menghajar 3 orang bodoh dan menyelamatkan wanita yang hampir diperkosa dan juga tidak tahu terima kasih?" kata Akbar sambil mengelus-ngelus pipinya yang menjadi merah padam.

Lalu tanpa banyak bicara, wanita itupun segera berlari keluar kearah ruangan depan untuk melihat kondisi keadaan 3 orang itu, dan dia hanya terdiam ketika melihat 2 orang terntara itu kepalanya menembus tembok sedangkan sang dokter kepalanya masuk kedalam tanah.

"Bagaimana bisa kau melakukan ini?"

"Well, jika kau push up, pull up, sit up 100x dan lari 10 Km sehari, hal seperti ini bukanlah hal yang sul…"

Sebelum dirinya melanjutkan ucapannya, wanita itupun langsung memegang zirah baju si Akbar kemudian berteriak…

"KAUU!! APAKAH KAU TAHU APA YANG BARU SAJA KAU LAKUKAN?!! KAU BARU SAJA MENGHANCURKAN KESEMPATANKU UNTUK…"

"…untuk mendapatkan obat dari penyakit anakmu dengan menjual tubuhmu kepada 3 orang ini, apa aku salah?"

??!!

"Ka…kau, kau mendengar semuanya?"

"Daripada mendengar, aku lebih memilih untuk menebak nyonya."

"Menebak?"

"Ya, anak anda memiliki penyakit yang obatnya hanya dimiliki oleh orang kerajaan saja, dan tadi suami anda berkata padaku kalau keluarga anda sudah tidak punya cukup uang untuk membelinya, lalu pada malam hari dimana semua orang sedang istirahat, anda pergi menuju ketempat yang paling jauh dari kerumunan, dan ditambah fakta anda mempunyai wajah yang cantik (dan info tambahan dari Tuhan), sudah sewajarnya kalau ada yang menebak anda akan melakukan hal yang tidak baik setelah inikan?" kata Akbar yang pamer kecerdasan lagi.

"KALAU SUDAH TAHU KENAPA KAU MASIH TETAP MELAKUKAN INI HA?! GARA-GARA KAU NYAWA ANAK-KU BISA…"

"Karena aku yakin anak dan suami anda tidak akan bisa menerima anda lagi, karena mana ada keluarga yang mau menerima salah satu keluarganya melakukan hal yang tidak senonoh seperti inikan? Kalaupun ada, pasti hubungan kalian akan jadi sangat canggung tahu, anda pasti juga sudah menyadarinyakan? Dan aku juga sangat yakin anda melakukan hal ini tanpa izin dari suami anda," kata Akbar menjelaskan.

!

Saat mendengar penjelasan dari Akbar barusan, wanita itupun hanya tersungkur ditanah sambil menangis, karena selain dirinya yang merasa bersalah karena tidak bisa jujur dengan dirinya sendiri, dia juga merasa sedih karena rencananya untuk menolong anaknya telah gagal total.

"HUHUHU…AKU SUDAH TAHU HAL ITU!! TAPI AKU TERPAKSA TUAN!! AKU TERPKASA!! AKU TIDAK TAHU SAMPAI KAPAN ANAK-KU BERTAHAN!! KAMI SUDAH MENGELUARKAN SEMUA UANG KAMI NAMUN ITU TIDAK CUKUP, KAMI BERENCANA MEJUAL PENGINAPAN TAPI AKAN TINGGAL DIMANA KAMI NANTINYA?!"

"DAN SAAT TAHU SAYA TIDAK BISA MEMBAYAR UNTUK OBATNYA LAGI, SAYA DIBERI KEMUDAHAN OLEH MEREKA BAHWA SAYA AKAN MENDAPATKAN 1 OBAT UNTUK 1 MALAM!! INI HANYALAH SATU-SATUNYA KESEMPATAN UNTUK MENOLONG SUAMI DAN ANAK-KU!! TAPI…TAPI…..TAPI….GARA-GARA KAU!! SEKARANG NASIB ANAKKU AKAN…."

Mendengar ucapan wanita itu, Akbar hanya tersenyum dibuatnya, karena dirinya merasa tersentuh dengan perjuangan seorang ibu yang rela melakukan apa saja demi kebaikan anaknya, karena itulah untuk menghormati perbuatannya, Akbar pun memutuskan untuk menolong warga di desa ini untuk sembuh dari wabah penyakit yang menggangu kehidupan mereka.

"(Keajaiban memang selalu datang bagi mereka yang berusaha keras dan mau berkoban ya) Ahahahaha, tenang saja nyonya, aku ini tipe orang yang tidak pernah melakukan hal yang akan merugikanku di massa depan, jadi aku tahu betul apa yang harus aku lakukan," kata Akbar sambil berjalan kearah dokter yang menancap ditanah itu.

"Eh, ap…apa yang akan anda lakukan?"

"Melakukan apa yang harus dilakukan."

Lalu Akbar pun menarik kepala dokter yang sedang dalam keadaan pingsan itu, lalu setelah memberikan tamparan keras dan berhasil membuat si dokter terbangun dari alam mimpi, Akbar pun mulai melakukan sesi introgasi.

"Ah tuan Mother F*cker sudah bangun, bagaimana tuan rasanya ketika kepala anda masuk kedalam tanah?" tanya Akbar kemudian sambil tersenyum.

"Ha, i…i..ini ada dimana?"

"Yang pasti bukan di surga, Dufan, Ancol, atau Disneyland"

"Ah…KAU!!! APA YANG BARU SAJA KAU LAKU ..."

PLAAKK!!

"Sudah cukup, aku sudah bosan mendengar kata-kata itu dari mulut wanita yang akan kau perkosa itu, jadi coba katakan hal yang lain."

"Kauu!! A..apa kau tahu apa yang baru saja kau laku…".

PLAKK!

"Sudah aku bilang, aku sudah bosan dengan kata-kata itu, bisa lebih kreatif buat kata-kata yang lain tidak? Memangnya sekolah disini tidak pakai K13 di kegiatan mengajar mereka?"

"(A..apa sih maksud ucapannya itu? A…aku tidak paham?)…A..a..apa yang kau inginkan?"

"Sebenarnya ... yang satu itu belum pernah dia ucapkan sih, tapi karena aku harus mengulang lagi penjelasanku, rasanya itu sama saja, jadi…."

BUAAKK!!

?!

"Aduhh!! Me…kenapa jadi serba salah sih? Jadi apa yang harus aku katakan ha?!"

"(O…..orang ini menakutkan)" kata wanita itu yang sempat merasa ketakutan dengan perbuatan si Akbar.

Setelah Akbar dengan senang hati memberikan penjelasan mengenai apa yang terjadi setelah memberikan beberapa pukulan ditiap penjelasannya, Akba pun akhirnya menemukan obat yang disembunyikan oleh dokter itu yang nantinya akan menjadi bayaran untuk wanita itu setelah melakukan pekerjaannya.

"Hooo, jadi ini obatnya, menjual obat sekecil ini dengan harga yang tidak wajar kepada masyarakat? Apa kalian orang-orang kerajaan tidak lulus pelajaran Ekonomi IPS? Ah mungkin itu karena kalian orang-orang MIPA ya? Kalau ya, itu menjelaskan juga sih kenapa kalian bisa membuat obat ini."

"Tu..tuan, a..apa tuan pikir ini tidak masalah? Tuan baru saja menghajar orang-orang kerajaan, apakah tuan tidak takut?"

"Uhuk-uhuk…be..benar sialan, ja..jangan pikir kau bisa selamat setelah melakukan ini, aku sudah hafal wajah kalian berdua, hi..hidup kalian tidak lama lagi akan tam…"

DUAAKK

Setelah menendang sang dokter agar dia berhenti bicara, Akbar yang memasang wajah tak berdosa itupun hanya berkata…

"Yang pertama, aneh sekali kalau aku memanggilmu nyonya dan kau memanggilku tuan terus-terusan seperti itu, jadi bisakah kita bersikap sedikit tidak formal? Namaku Akbar Abadeir, dan nama anda?" kata Akbar yang merasa agak muak dengan sikap formalnya.

"Ah, na..nama saya Marian, is..istri dari pemilik penginapan dimana anda sedang menginap sekarang."

"Baiklah nyonya Marian, lalu yang kedua, sudah aku katakan padamu kalau aku ini tipe orang yang tidak akan melakukan hal yang akan menyusahkanku dimassa depan, jadi percayalah, aku tahu apa yang harus aku lakukan."

"Apa? Uhuk…ka..kau akan membunuhku? Begitu? Coba saja kalau berani bangsat, akan aku hancurkan hidupmu setelah ini, ahahaha."

"Hooo, benarkah? Kau bisa menghancurkan hidupku setelah aku membunuhmu? Apa kau punya semacam ilmu kebal? Hoooo, bagus bagus, anak MIPA memang paling jago bicara deh kalau soal menyakinkan orang-orang dengan ucapan ilmiah mereka, ok deh, kalau begitu ayo kita coba sebentar apakah ucapanmu barusan itu ... ilmiah atau bukan, hehehehehehehehe," kata Akbar sambil menatap sinis dan tersenyum psikopat.

!!??