"Ris, kamu anterkan berkas ke ruangan pak Reyhan ya!"
"Saya pak?!" Eriska menunjuk dadanya.
"Lha iyo toh, memange sopo? Nenekmu?"
"Yah.. kok saya sih?!" Eriska mengeluh. Pak Bayu menurunkan kacamatanya.
"Pas masih ada Lenny, pasti dia yang bakalan saya suruh. Berhubung sekarang adanya kamu, yo wes.. Sama aja kalian berdua itu. Pokoknya yang penting berkasnya sampe dengan selamet!"
Eriska berdecak sebal. Meskipun Reyhan sekarang adalah suami sahabatnya, tetep aja urusan kerjaan gak bakalan ada nepotisme sama cowok satu itu. Mau masih ada hubungan kekeluargaan juga, bakalan dia babat habis kalau kerjaan gak sesuai kemauannya. Apalagi Eriska coba, yang juga sebelas dua belas sama Lenny? Mereka berdua pada zamannya hanyalah remah-remahan rengginang yang tak dianggap sama sekali.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com