webnovel

10. Tahta kerajaan (Nama ayah dan ibu)

Marvel memegang gelas anggur di tangannya, Di depannya sudah ada paman yang secara tiba tiba datang tanpa memberitahu sama sekali. Hal itu membuat Marvel mau tidak mau menyuruh supir pribadi untuk mengantarkan Ele pulang.

"Sebenarnya ada apa kau kemari tiba tiba?." Tanya Marvel dengan nada malas.

"Membicarakan tentang penerus tahta, Ayahmu menyuruh kau pulang ke Australia. seminggu lagi adalah bulan merah, kau dan adik-adikmu di paksa datang dan membawa persembahan. di malam itu juga ayahmu akan menunjuk salah satu dari kalian untuk menggantikannya." ucap sang paman, Membuat Marvel tersenyum sinis.

"Aku akan pulang, karena akulah yang seharusnya melanjutkan tahta ayahku! Memangnya kau pikir siapa lagi? adik-adikku semuanya Naif, mereka masih terlalu bodoh untuk melanjutkan kerajaan Vampir. Bahkan keseharian mereka saja hanya menghabiskan uang dan uang!." Marvel bangun dari duduknya dan berdiri di depan jendela besar yang menghadap ke langit siang yang sangat cerah.

"Kau memiliki sikap percaya diri yang tinggi, aku akan menunggumu disana. jangan lupakan tentang persembahan, kau harus dapatkan dalam seminggu ini.. Kuharap kau cukup beruntung mendapatkannya." Suara Pamannya terdengar cukup mencemooh. Hal itu tidak di tanggapi dengan komentar yang berarti oleh Marvel.

Marvel masih dengan tenang ke arah langit, Marvel hanya memikirkan bagaimana jika ayahnya sudah di hasut oleh beberapa orang? bagaimana jika tahta ini akan jatuh ke tangan yang salah? Adik-adiknya tidak ada yang memenuhi kriteria, bahkan hanya sekedar memberikan mereka satu perusahaan saja, Marvel tetap tidak percaya.. apalagi ini? memberikan sebuah tahta kerajaan Vampir?

"Paman Samuel? apakah kau tau siapa yang di pikirkan ayah untuk menandingiku dalam perebutan tahta?." Pertanyaan Marvel membuat paman Samuel hanya bisa mendenting-dentingkan gelas yang dipegang ke arah botol anggur.

"Ketiga adikmu masuk dalam daftar pemilihan, aku tidak tau apa yang sebenarnya dipikirkan oleh ayahmu. padahal kau adalah anak pertama dan berhak atas semua warisannya. Tapi sepertinya, ibu tirimu mempengaruhi ayahmu agar anak anaknya bisa ikut dalam pemilihan ini." Ucapan Paman Samuel membuat Marvel geram, Adik-adiknya itu merupakan adik tiri yang di lahirkan oleh Ibu tirinya.

Ibu kandung Marvel masihlah hidup, Tapi keserakahan Ayah Marvel yang menginginkan dua istri. membuat Marvel harus mempunyai dua ibu dalam satu waktu.

"Apakah ibuku baik baik saja?." Tanya Marvel yang sudah mengalihkan pembicaraan.

"Aku baru ingat sesuatu, ibumu memberikan surat ini untukmu." Paman Samuel mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna coklat tua.

Marvel Menengok ke belakang dan mulai berjalan menghampiri pamannya, Samuel memberikan kotak itu pada Marvel.

Marvel yang melihat kotak tersebut hanya diam tanpa ekspresi.

"Ibumu sangat tertekan hidup bersama dengan ayahmu, dia bahkan sudah meminta dirimu untuk menjemputnya." Perkataan Paman Samuel membuat Marvel semakin kalut, Marvel duduk di sofanya lagi. Lalu dengan kesal langsung melempar botol anggur ke lantai.

"Aku akan benar benar membunuh ibu tiriku dan anak anaknya! Sial! gara-gara mereka hidup ibuku sudah tidak berarti lagi, bahkan ibuku tidak pernah merasakan kebahagiaan dalam dua ratus tahun lamanya." Marvel mulai membuka kotak pemberian ibunya, di dalam sana ada sebuah kalung yang berbandul liontin bintang. Sangat indah dan terlihat menawan.

"Kalung? tidak biasanya." Paman Samuel lebih dulu berkomentar, Marvel melirik sebentar ke arah paman Samuel dan mulai meraba-raba kalung tersebut. siapa tau ada sesuatu yang coba di sampaikan ibunya pada Marvel.

Namun tidak ada apa apa, benar-benar hanya kalung..

"Mungkin ibu ingin menyampaikan bahwa dia merindukan aku." Ujar Marvel.

"Kurasa tidak, Kotak coklat itu adalah kotak pemberian Kakekmu dulu.. Kotak yang sangat dijaga baik baik oleh ibumu, Jika kalung itu berada di dalam kotak tersebut. pastilah kalung itu merupakan hal penting darinya." Ucapan Samuel membuat Marvel mulai berpikir serius, Apa yang ibunya coba sampaikan? kenapa harus kalung berliontin bintang?.

"Lalu apa? aku tidak mengerti paman, Apakah ibu sedang dalam masalah?." Marvel mengacak rambutnya kasar, Samuel sudah mengetuk-ngetuk jarinya ke meja. mencoba untuk memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.

"Bintang.. apakah setiap datangnya Bulan Merah, Kau melihat bintang?.", Tanya Samuel pada Marvel.

"Tidak pernah ada Bintang di setiap Bulan merah, Karena cahaya Bintang akan menghalangi cahaya bulan merah. Apakah akan terjadi sesuatu saat malam pemilihan? apakah ibu tau sesuatu? Kurasa pesan ibu saat ini sangat berarti, Paman. Kurasa dia mencoba sesuatu yang penting!." Marvel sudah mulai resah, mencoba memikirkan hal apa yang ditandai dengan bintang dan bulan merah.

"Apapun itu, sepertinya ibumu memberikan pesan agar kau berhati-hati. Aku sepertinya harus segera kembali ke Mansion di Australia, aku tidak mau sampai ibumu kenapa-napa. Aku akan langsung menelponmu saat aku tiba nanti, Kau tetap terus mencari tau hal ini. Firasatku mengatakan hal yang buruk." Samuel langsung bangun dari duduknya dan langsung melangkah pergi menjauhi Marvel.

Marvel hanya mengangguk dan membiarkan Pamannya itu pergi, Marvel hanya berharap bahwa ibunya baik-baik saja. Marvel berharap bahwa ibunya tidak akan disakiti oleh orang orang jahat di dalam Mansion.

Marvel terlalu lelah memikirkan banyak hal, Dirinya mencoba untuk berendam dengan air hangat. kalung yang diberikan ibunya Marvel pakai di lehernya saat ini, Marvel tidak mau sampai kalung ini hilang. Kotak coklat itu Marvel biarkan saja di atas meja.

Marvel membuka celana dalamnya dan langsung menyalakan shower air hangat, sedikit menenangkan jiwanya yang sudah bergejolak saat membicarakan tentang ibunya.

Ibunya seharusnya menjadi Ratu, Namun posisinya harus tergeser karena ibu tiri yang datang dan mengambil alih kekuasaan. Ibu tiri itu mengatakan bahwa jika Seorang Raja Memiliki dua istri. Maka Dua duanya tidak boleh jadi Ratu, Raja harus bersikap adil dan hanya menjadikan para istri Permaisuri saja.

Hah! Ibu tiri sialan itu memang senang sekali membuat masalah. Marvel sudah sering mengajak ibunya untuk tinggal bersama Marvel saja, Namun ibunya selalu menolak dan mengatakan bahwa jika seorang istri jauh dari suaminya, maka itu tidak baik.

Ibunya juga berkata bahwa jika dia pergi dari sisi suaminya, maka itu tandanya dia mengalah dan kalah! Ibunya tidak mau terlihat kalah sama sekali, sebisa mungkin selalu terlihat tangguh.

Selama dua ratus tahun itu, Ibunya hidup dalam bayang bayang istri kedua ayahnya. Selama itu juga Marvel muak dan berharap ayahnya cepat mati! agar tahtanya bisa jatuh ke tangan Marvel dan menjadikan Marvel Raja sesungguhnya di kerajaanya sendiri.

Selama ini, Marvel hanya menjalankan sebuah kerajaan Kecil bernama kerajaan Ptolemaik. Yang berada dibawah naungan kerajaan Besar Salvador!

Kerajaan Salvador di pimpin oleh ayahnya sendiri, bernama Raja 'Kleiomenes Salvador Douglas'. Dan istri pertamanya bernama 'Arsinoe Berenike Douglas'. atau bisa di sebut sebagai ibu kandung Marvelo.

kedua pasangan Yang seharusnya menjadi Raja dan Ratu di kerajaan Salvador! Namun karena istri kedua hadir yang bernama 'Thrakia Douglas'. membuat semua Hak istri pertama hancur! semua itu di ambil paksa oleh perempuan licik Thrakia!.

Marvel mematikan shower, dirinya mematut seluruh tubuhnya yang tanpa sehelai benangpun. tubuh yang harus lahir dari darah ayah yang bodoh! ayah yang sudah menyia-nyiakan istrinya sendiri!.

Marvel tidak tega melihat ibunya yang harus terpuruk dan setiap waktu bertahan di sisi pria yang tidak lagi mencintainya. Seharusnya mereka saling mencintai dan hidup bahagia, seharusnya... jika saja perempuan licik itu tidak hadir!.

Marvel bersumpah'! bersumpah akan mengambil tahta ayahnya bagaimanpun caranya, jika saja dirinya tidak terpilih menjadi Raja selanjutnya.

Maka Marvel akan memakai cara kekerasan dan memusnahkan Semua adiknya dan mengambil Tahta itu!

Walaupun harus terjadi peperangan dan pertumpahan darah! Marvel tidak peduli!! Marvel harus membalas semua sakit hati ibunya dan membuat mereka semua mati di dalam kesakitan yang mendalam!