Farisha menganggukkan kepalanya, mendengar penuturan dari pria paruh baya itu. Tak seberapa lama kemudian, muncul sang istri dari pria paruh baya pemilik rumah itu. Kasmiyah yang mendengar suara Farisha dan Usman, langsung saja keluar setelah selesai mandi dan berganti pakaian.
"Eh, ada non Farisha, rupanya? Pak, kenapa nggak dikasih minum?" cetus Kasmiyah pada sang suami. Ia merasa tidak enak dengan kedua tamu itu dan menawarkan, "Non Farisha dan Mas Usman mau minum apa? Nanti akan ku bikinkan. Teh atau kopi?"
"Nggak usah repot-repot, Bu. Kami hanya ingin jalan-jalan desa. Ini juga sudah mulai sore. Jadi kami hanya sebentar saja, yah Sayang?" ujar Farisha, menengok ke arah Usman.
"Oh, kalau begitu, mungkin bisa besok saja. Kebetulan saya sudah memasak sore ini. Rencananya mau kubawa ke rumah nanti. Tapi kebetulan kalian ke sini. Pasti belum makan siang, kan? Lebih baik makan terlebih dahulu," kata Kasmiyah dengan lirih.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com