webnovel

Tangisan Rindu

"Tak perlu ragu untuk mengucap atau pun memulai. Aku sudah paham dan mengetahuinya sejak dulu. Cinta memang tidak dapat dipaksa, pun aku tak bisa memaksa dirimu agar lulus 'melupa'. Semuanya memiliki hak. Aku berharap padamu, kamu berharap padanya. Biar saja." -o0o- Lupakan saja apa yang sudah terjadi. Miliki seutuhnya tentang apa yang baru kita peroleh saat ini. Karna kesempatan tak mampu didapat untuk yang kedua kali. Jika memang dapat, itu mungkin anugrah. Kita bersyukur saja atas semua yang telah dikehendaki oleh-Nya. Jangan menuntut, atau pun menyesali. Karna semua hal pasti akan indah pada waktunya. Percayalah.

SitiMaisyaroh2_ · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
416 Chs

Pelukan Pertama

"Terima kasih banyak, nak. Kami begitu beruntung mendapat anak sepertimu."

"Benar sekali," timpal ayahnya, "kami tak akan pernah menyia-nyiakan semuanya lagi. Kami akan mencintai dan merawatmu lagi, nak. Walau mungkin kesadaran kami terbilang telat, tapi kami mohon kamu jangan menyimpan dendam pada ibu dan ayahmu."

"Tidak, yah. Mana mungkin aku menyimpan dendam pada ibu dan ayah? Kalian berdua adalah orang tua kandung Hamzah. Dan ibu, adalah wanita yang telah susah payah melahirkan Hamzah."

Lagi-lagi, ayah dan ibunya terus memeluk Hamzah dan menciumi anak satu-satunya itu.

Ibu Ayssa datang menghampiri mereka sambil terharu. "Alhamdulillah, Hamzah. Sekarang kebahagiaanmu sudah sempurna. Tak ada yang perlu kamu pikirkan lagi. Orang tua kandungmu sudah kembali bersamamu."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com