Ternyata benar apa kata orang.
Ketika seorang wanita telah mendapatkan seorang pria yang mencintainya dengan tulus tanpa pamrih, maka ia akan diperlakukan bak seorang ratu.
Aku tak menyalahkan ujaran itu sebab kali ini, aku tengah berada di posisi yang sama.
Dengan raut wajah yang selalu menyiratkan keharuan, Hamzah memintaku untuk tetap duduk dan tidak usah terlalu banyak bergerak.
Dia dengan sabar, membuatku terus saja berdecak kagum tatkala menceritakan kisah Layla Qays, atau yang sering kita dengar sebagai kisah Layla Majnun.
Hamzah juga senantiasa mengelus kepalaku dengan lembut sambil berusaha menguatkan.
Dia memintaku untuk tak terlalu banyak memikirkan suatu hal yang berat untuk sekarang-sekarang ini.
Dengan lembutnya..., Hamzah juga menyuapiku dengan perlahan sambil memberikan obat dan air minum.
Tidak. Bukan aku yang memegang gelasnya. Dia sendiri yang menyuapiku dan tak ingin aku berbuat banyak.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com