webnovel

System penakluk

Orion, seseorang dari dunia lain yang secara tiba-tiba muncul di dunia yang penuh dengan sihir dan fantasy bagi orang-orang di dunianya. Dia sendiri adalah orang yang menolak percaya akan sihir dan hal-hal fantasy lainnya, namun itu berubah ketika dia melihatnya langsung. Selain berpindah dunia, Orion juga mendapatkan sesuatu yang membuatnya cukup terkejut. Ada sebuah system yang melekat pada dirinya, dia tahu bahwa system itu akan membuatnya menjadi apapun yang dia inginkan dan dia tentu saja dengan senang hati akan melakukan apapun untuk tujuannya tercapai. Orion adalah orang yang buruk dan dia sendiri sadar akan hal itu, dia juga memiliki masa lalu yang buruk dan kelam. Hal yang ingin dia simpan sendiri dalam-dalam dan di tutup rapat di ingatannya saja. Orion mulai berusaha untuk merubah dirinya, begitu dia bertemu dengan sebuah keluarga sederhana. Keluarga yang menerima dia apa adanya, meski mereka tahu apa yang Orion lakukan. Dengan bersama mereka, Orion mulai berusaha berubah. Agar bisa menjadi lebih baik. Dia berusaha berubah untuk menjadi orang baik, orang baik menurutnya. Bersama dengan bantuan system dan orang-orang sekitarnya, Orion sendiri bertanya. Apakah dia bisa berubah dan sepenuhnya mengubur masa lalunya.

DRH01 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
92 Chs

Belas Kasihan

Orion sampai beberapa langkah di depan naga itu, ground dragon yang tersungkur itu mencoba untuk kembali berdiri. Dia tampak bingung dan terkejut dengan apa yang terjadi, tubuh besarnya dengan mudah terlempar.

"Apa…Itu?" Naga itu berkata, Orion bergeming ketika mendengar itu.

"Ho…Kau bisa bicara" Orion berkata.

"Manusia…Sialan, apa yang kau lakuk-" Naga itu bergedik.

Dia bisa merasakan kekuatan yang sangat besar dari Orion, kekuatan yang jauh lebih besar dari kekuatannya sendiri.

Kehadiran Orion di depannya membuat dirinya takut secara tiba-tiba, seolah-olah manusia yang ada di depannya itu bukan lagi manusia yang sama dengan manusia yang sebelumnya dia hempaskan dengan mudah.

Orion kembali menyerang naga itu dengan pukulan dan tendangan, naga itu terhempas kesana kemari. Orion tidak memberikan naga itu ruang ingin membalas ataupun menjauh dari dirinya.

Naga itu meraung dan menyebabkan hembusan udara yang kencang, Orion tidak terpengaruh oleh itu. Dia hanya berdiri di depan naga itu, naga itu di tutupi oleh aura coklat yang mirip dengan warna tubuhnya.

.

Nama: ???

Rank: A

Tingkat kekuatan: 220.500.

.

'Peningkatan, seperti serigala raksasa….Tapi bukan masalah….'

'Aku kelepasan dan berakhir dengan menggunakan {Mahkota raja dunia kuno} untuk meningkatkan kekuatan ku 10 kali lipat, secara keseluruhan aku masih jauh di atas awan. Tapi aku tidak bisa berlama-lama'

Orion kembali melesat ke naga itu, dia memberikan pukulan dan tendangan kepada naga itu. Naga itu tetap terhajar , meski dirinya sudah mengalami peningkatan. Serangan Orion bisa di rasakan dengan jelas oleh naga itu.

'A-apa-apaan manusia ini….Kenapa serangannya sakit sekali!?'

"Akan ku selesaikan dengan cepat…" Orion mengeluarkan pedang besinya, dia menatap naga itu.

"Tu-tunggu, ku mohon lepaskan aku!!!" Naga itu berkata kepada Orion, tubuhnya kesulitan bergerak karena rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya.

"Melepaskan mu? Setelah apa yang kau lakukan kepada ku" Orion menatap naga itu dengan dingin.

"Ke-kenapa kau ingin membunuh ku?"

"Hahahahhaa…." Orion tertawa, membuat yang lainnya bingung karena tidak mendengar percakapan itu dan membuat naga itu semakin takut.

"Hah….Ternyata kau bodoh dan hanya karena kau bisa bicara, makanya aku berharap kau juga memiliki kecerdasan. Sepertinya aku salah tentang hal itu, terserahlah…."

"Aku juga ingin bertanya hal yang sama kepada mu, kenapa kau kemari dan menyerang ku?"

"..." Naga itu terdiam.

"Itu karena aku lemah, kan" Orion menyeringai kepada naga itu.

"Se-setidaknya, berikanlah aku belas kasihan mu. Aku ingin hidup!!!"

"Belas kasihan? Kepada mu?" Orion melihat naga itu dengan bingung.

"Ya, ya, ya. Berikan aku belas kasihan mu, aku mohon. Aku akan menjadi budak mu yang setia!!!" Naga itu menundukkan kepalanya.

"Jika…"

"Jika aku lebih lemah dari mu dan meminta belas kasihan mu, apa kau akan memberikannya?" Orion menatap naga itu.

"Tentu saja, aku akan memberikan belas kasihan dan membiarkan mu hidup" Naga itu mengangguk.

"Hmm….Begitu…."

"….." Naga itu hanya diam.

"Tapi sayang sekali, aku tidak memiliki belas kasihan…." Orion bersiap dengan pedangnya.

Orion dengan cepatnya memberikan tebasan-tebasan kepada naga itu, kulitnya yang keras itu bukan lagi halangan untuk Orion. Tubuh batunya perlahan terkelupas seiring Orion memberikan tebasan di setiap sudut tubuhnya.

Orion bergerak ke setiap sisi dari naga itu, Ground dragon tersebut kesulitan mengikuti Orion yang terus berpindah-pindah. Tanpa dia sadari, Orion sudah berada di lehernya.

SLASH

Dengan kekuatan besar yang bergejolak dalam dirinya, Orion mengayunkan pedang besinya dengan sangat cepat. Tebasan tunggalnya berhasil memotong leher naga itu, mengirim naga itu ke kematian.

.

[Membunuh Naga tanah: Ground dragon (A) memperoleh +240.000 (+50%)

[Rank meningkat]

[Jumlah energi sihir meningkat]

[Tingkat kekuatan meningkat]

.

KREK KREK KRAS

Pedang besi yang ada di tangan retak dan hancur berkeping-keping, Orion melihat ke gagang pedang yang tersisa. Dia membuang gagang itu dan melihat ke mayat naga yang masih mengeluarkan darah itu, darah mengenai dirinya.

"Non-aktifkan {Mahkota raja dunia kuno}" Orion berkata dengan pelan.

SRING

Begitu kekuatan yang besar itu pergi dari dirinya, Orion langsung tumbang. Dia masih sadar dan itu membuatnya bisa merasakan sakitnya efek samping dari penggunaan mahkota itu.

Darah mengalir dari hidungnya, matanya dan dia memuntahkan darah beberapa kali. Seluruh tubuhnya tidak bisa bergerak, sekujur tubuhnya terasa sangat amat berat. Orion mencoba menahan rasa sakit itu, tapi tubuhnya seolah sedang mengalami berbagai penyiksaaan.

Seolah tubuhnya sedang di bakar, di tebas, di pukuli, di sentrum dan lain sebagainya. Dan meski sudah mengalami hal itu beberapa kali sebelumnya, Orion tetap tidak bisa terbiasa.

"ARGH!!!" Orion mengerang, dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya untuk menunjukkan betapa sakitnya itu dan dia juga tidak ingin. Karena pergerakan kecil sekali pun akan terasa menyakitkan.

"Tuan!!!" Argus datang, dia hendak menggendong Orion.

"Argh….A-Argus, jang-"

BUK

Argus terhempas ke samping, clone Orion berdiri di sana. Rover mendekat ke Orion, dia hanya melihat Orion saja dan melihat ke mayat naga yang ada di belakang tuannya.

"Wah, kau tidak memberikan belas kasihan sama sekali. Tuan, kau hebat sekali"

"Te-tentu saja, aku tidak memiliki belas kasihan kepada musuh yang mencoba me-membunuh ku dengan serius"

"Ke-kenapa kau menendang ku, senior?" Argus berkata, dia mengusap punggungnya.

"Maaf, tapi aku terpaksa. Kita tidak boleh menggerakkan tuan terlebih dahulu, dia sedang mendapatkan ganjarannya" Rover menyatukan kedua tangannya.

"Ganjaran?" Argus tampak bingung.

"Ya, itu adalah efek samping dari kekuatannya. Setiap kali dia menggunakan kekuatan itu, maka tubuhnya akan merasakan hal yang tidak akan pernah ingin kau rasakan"

"Ah, begitu. Lain kali aku akan berhati-hati, jadi apa yang harus kita lakukan untuk membantu tuan?" Argus mendekat.

"Tuan akan sangat terbantu, jika kita diam dan tidak menyentuh tubuhnya. Sebentar lagi tuan akan pingsan, seharusnya begitu" Rover duduk beberapa langkah di depan Orion, Argus mengikuti dan duduk di samping Rover.

"Apa setiap kali tuan menggunakan kekuatannya itu, dia akan selalu pingsang setelah menggunakannya?" Argus melihat ke Orion yang terbaring itu.

"Seharusnya tidak dan jika memang begitu, maka seharusnya tuan bisa saja dengan sesuka hatinya menggunakan kekuatannya itu. Jika ujung-ujungnya pingsan dan tidak merasakan ganjarannya"

"Tapi, kenapa tuan jadi begitu?"

"Itu karena dampak dari serangan yang sebelumnya, meski hanya terkena serangan tunggal dari naga itu. Tuan mendapatkan dampak yang besar dari itu, sehingga ketika selesai menggunakan kekuatannya itu…."

"Kedua dampak itu bersatu dan akhirnya memberatkan tubuh tuan, tubuh tuan yang masih anak-anak itu. Tidak akan kuat menanggung beban seperti itu, bahkan aku ragu orang dewasa bisa melakukan itu…"

"Efek samping dari kekuatan tuan itu, tidak akan membiarkan penggunanya kehilangan kesadaran setelah menggunakan kekuatan itu. Tapi dalam kasus tuan, itu sedikit berbeda. Intinya, tuan kita beruntung"

Orion yang terus merasakan penyiksaan itu, perlahan kehilangan kesadarannya. Dia mencoba untuk sadar, karena dia tahu bahwa dirinya bukanlah di tempat yang aman untuk itu.

Namun suara Argus dan Rover perlahan menghilang, penglihatannya juga ikut memburam dan kehilangan warna.

'Ah…Sakit sekali, sialan. Aku ingin pingsan, tapi aku juga tidak ingin pingsan' Orion pun akhirnya menutup matanya.

"Sepertinya itu sudah terjadi…" Rover berkata, dia berdiri dan di ikuti oleh Argus.

"Tuan harus segera kita bawa menjauh dari area berbahaya ini, setidaknya hingga dia sadar" Rover merangkul Orion.

"Baik, sen-"

SRING

Argus dengan cepat berbalik dan menghunuskan pedangnya ke depan, kepada para harpie. Para harpie terkejut melihat itu, Argus memperbaiki posisi berdirinya dan masih menghunuskan pedangnya.

"Meski kita tadi bekerja sama, tapi itu bukan berarti kami tidak mewaspadai kalian" Argus berkata.

"Tunggu sebentar, aku harap tuan tenang…"

"Kami tidak memiliki niatan buruk" Kay berkata.

"Tuan?" Argus melihat ke Kay dengan bingung.

"Anggap saja bahwa ini adalah bentu penghormatan kami kepada kalian, sebagai orang yang sudah menyelamatkan nyawa kami"

"Apa yang kalian inginkan?" Rover berkata.

"Ku lihat tuan Orion sedang dalam kesulitan, aku dan teman-teman ku dengan senang hati ingin membantunya"

"Membantu? Kau pikir kami akan percaya?" Argus berkata, dia mundur hingga akhirnya sampai di depan Orion dan Rover.

"Argus, hentikan"

"Tapi, sen-"

"Mereka tidak memiliki niat apapun, itu murni dari hati mereka. Jika mereka ingin membunuh kita atau semacamnya, mungkin mereka bisa melakukan itu dari tadi"

"….." Argus terdiam.

"Baiklah, aku terima niat kalian itu" Rover berkata.

"Terima kasih, karena sudah menerima niat baik kami…" Kay dan yang lainnya membungkuk sedikit.

"Kami mungkin tidak bisa menyembuhkan tuan Orion, tapi kami bisa memberikan tempat istirahat yang lebih baik untuknya. Kami akan membawa kalian ke desa kami, silahkan ikuti kami"

Rover memberikan Orion kepada Argus, Argus mengepakkan sayapnya dan pergi bersama para harpie.Terbang di antara pepohonan dan Rover menyusul dari bawah, dia melompat dari dahan ke dahan dengan 2 {Black rover} di tangannya.

....

Orion merasakan bahwa dirinya sedang melayang, dia tidak bisa membuka matanya. Tapi dia bisa merasakan bahwa tubuhnya tidak menyentuh apapun saat ini, Orion sedang melayang di dalam kesadarannya sendiri.

Orion yang melayang pada ruang kosong itu, perlahan mendengar sesuatu. Suara yang awalnya hanya sayup-sayup, kini semakin jelas terdengar. Kelopak matanya yang awalnya terasa gelap, perlahan mulai mendapatkan cahaya.

Orion membuka matanya, yang dia lihat pertama kali adalah langit malam dengan beberapa bintang di sana. Dia melihat langit malam itu melalui langit-langit ruangan yang berlubang cukup besar, Orion menoleh ke sampingnya.

Ada harpie yang terbaring di sana dan di samping harpie itu juga ada harpie lainnya, Orion menoleh ke sisi lainnya dan yang dia lihat juga sama.

"Argh…" Orion mencoba duduk sambil mengusap kepalanya yang terasa pusing.

Orion melihat ke sekitarnya, bebrapa harpie terbaring seperti dirinya dan beberapa harpie berlalu lalang. Para harpie itu terlihat sangat sibuk dengan urusan mereka, Orion meraba tubuhnya sendiri.

'Perban…' Orion melihat ke tangan kanannya yang di gantung ke dadanya dengan sebuah perban.

'Kay dan teman-temannya mungkin membawa kami ke sini, syukurlah aku masih selamat' Orion mencoba berdiri dan dia berhasil.

"Eee…Tuan, sebaiknya anda tidak bergerak terlebih dahulu" Salah satu harpie menghampiri Orion, dia terlihat siap untuk menahan tubuh Orion.

"Tidak apa, aku sudah lebih baik…."

"Aku pikir yang lainnya lebih membutuhkan bantuan mu"

Orion pergi dari sana, dia keluar dari rumah itu. Rumah itu terlihat kacau, beberapa bagiannya sudah hancur.

Orion terkejut begitu dia keluar dari rumah itu, rumah-rumah di sekitarnya mengalami hal yang sama dengan rumah yang dia tempati sebelumnya.

Orion juga melihat para harpie yang sibuk di sana sini, ada yang terlihat membawa beberapa botol obat, membawa tandu yang terdapat harpie disana dan yang lainnya.

'Apa tempat ini menjadi medan perang?' Orion terus berjalan dan para harpie yang menyadari keberadaannya, melihat kepada Orion dengan ramah.

Orion yang masih bingung hanya membalas dengan senyuman yang ramah juga, dia masih terus berjalan.

"Eee…Permisi, apa aku boleh bertanya" Orion berkata kepada harpie pria yang ada di sana.

"Ah, silahkan"

"Apa di sini ada seorang iblis dengan tubuh penuh zirah dan seseorang yang terlihat persis seperti diri ku?"

"Jika seseorang yang persis seperti mu, aku tidak melihatnya. Tapi jika iblis berzirah yang kau maksud adalah tuan Argus, maka dia ada di gerbang desa. Disana…" Harpie itu menunjukk ke depan sana.

"Terima kasih, permisi" Orion pun pergi ke gerbang desa.

Semakin Orion mendekati gerbang desa, semakin banyak harpie yang terlihat sibuk di sana. Orion bisa melihat adanya kobaran api yang besar di gerbang itu dan ketika Orion berjalan ke gerbang desa, para harpie yang dia lewati hanya memberikan jalan.

Orion akhirnya sampai di gerbang desa dan seperti yang dia pikirkan, telah terjadi pertempuran besar di desa para harpie. Di depan gerbang desa terlihat bekas pertempuran itu, darah dan mayat.

Mata Orion mencari keberadaan Argus dan ketika dia melihat Argus, Orion langsung mendekat kepada Argus. Begitu Orion melihat Argus dari dekat, dia sedang bersama beberapa harpie.